Berita Viral
Purwoko! Dian Sandi Utama Kader PSI Ungkap Nama Lahir Jokowi, Bukan Mulyono dan Joko Widodo
Kader PSI Dian Sandi Utama ungkap nama lahir Jokowi: Purwoko! Bukan Mulyono atau Joko Widodo. Terkait kasus ijazah palsu, Dian diperiksa polisi.
Purwoko! Dian Sandi Utama Kader PSI Ungkap Nama Lahir Jokowi, Bukan Mulyono dan Joko Widodo
TRIBUNJATENG.COM - Isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih santer dibicarakan.
Dian Sandi Utama, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dipanggil Polda Metro Jaya terkait kasus ini, buka suara.
Ia mengungkap Jokowi punya tiga nama selama hidupnya.
Dian Sandi jadi sorotan karena mengunggah foto ijazah yang disebut milik Jokowi ke media sosial X pada 1 April 2025.
Karena itulah, Dian menjadi salah satu saksi yang dimintai keterangan terkait ijazah tersebut.
Baca juga: Harta Kekayaan LHKPN Andi Pramaria, Teman Jokowi Muncul di Tengah Polemik Ijazah Palsu: 1 Angkatan
Dalam obrolan di YouTube Forum Keadilan TV, Dian Sandi bercerita soal perubahan nama Jokowi.
"Nama Pak Jokowi sebenarnya ada tiga," kata Dian Sandi.
Menurut penuturan Dian, nama lahir Jokowi adalah Purwoko.
"Waktu beliau lahir, itu namanya Purwoko," jelasnya."
Baca juga: BREAKING NEWS: Mediasi Gugatan Ijazah Jokowi di PN Solo Gagal, Lanjut Persidangan
Namun nama tersebut tidak lama dipakai.
"Purwoko namanya beliau itu, kemudian menjadi Mulyono," tambah Dian.
Perubahan nama dari Purwoko ke Mulyono ini, kata Dian, karena Jokowi sering sakit.
Bukan tanpa dasar, Dian Sandi bahkan menegaskan info tersebut didapat dari keluarga dekat Jokowi.
Baca juga: Kesaksian Teman Seangkatan Jokowi di Kehutanan UGM, Soal Ijazah Pakai Times News Roman dan Jurusan
"Nama lahir (Purwoko) hanya bertahan beberapa lama, karena sering sakit-sakitan kan digantilah menjadi Mulyono itu," ujarnya.
Namun, nama Mulyono juga tak bertahan lama.
"Mulyono itu berat juga... menurut orang Jawa zaman dulu."
"Berat di tubuh beliau makanya sering sakit, makanya diganti Joko Widodo," kata Dian.
Ia menambahkan, "Satu kata menjadi dua kata. Pertama Purwoko, Mulyono kemudian menjadi Joko Widodo."
Dian Sandi menegaskan cerita soal dua nama awal yang dikaitkan dengan sakit ini dari saudara dekat Jokowi.
"Nama yang dua ini sering sakit. Cerita ini saudara beliau. Saudara dalam arti saudara dekat," jelasnya.
Meski tidak tahu pasti kapan namanya berubah jadi Joko Widodo, Dian menduga itu terjadi sebelum Jokowi masuk Taman Kanak-kanak (TK).
"Saya tidak tahu (tahun pastinya), tapi sebelum masuk TK sih sudah (berubah)."
"Kan dulu beliau itu ada TK loh. Kan beliau masuk TK itu udah Joko Widodo," tutupnya.
Kesaksian Andi Pramaria Teman Jokowi
Nama Andi Pramaria tengah mencuat ke publik di tengah kontroversi seputar keaslian ijazah Jokowi.
Ia menjadi sorotan setelah mengaku sebagai teman satu angkatan Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Andi pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Sosial dan Kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan NTB dan kini berstatus sebagai pejabat widyaiswara di Kantor Balatkop UKM.
Di tengah polemik soal dugaan ijazah palsu Jokowi, Andi muncul memberikan kesaksian bahwa dirinya merupakan teman satu fakultas dan satu angkatan Jokowi di UGM.
Andi Pramaria juga menyebut bahwa di Fakultas Kehutanan saat itu belum ada pembagian jurusan formal.
"Satu fakultas. Satu angkatan," ujar Andi dikutip Tribunjateng.com dari YouTube iNews, Minggu, (18/5/2025).
Andi menjelaskan bahwa pembagian jurusan kala itu lebih bersifat informal berdasarkan peminatan.
Jokowi, menurutnya, kemungkinan memilih fokus ke Teknologi Kayu, sementara ia sendiri memilih ke bidang Silvikultur.
Ia juga menyebut bahwa ada sejumlah teman seangkatan yang diwisuda bersama Jokowi pada 19 November 1985.
"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng," katanya dikutip Tribunjateng.com dari Kompas.com.
Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.
"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami. Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," katanya lagi.
"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen. Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," ujar Andi.
Sidang Gugatan Ijazah Palsu Jokowi
Perkara gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi telah berlangsung hingga mediasi kedua.
Proses mediasi pertama dengan mediator Prof Adi Sulistiyono telah berlangsung pada pekan lalu.
Pantauan di lokasi, tampak penggugat dihadiri kuasa hukumnya, Andika Dian Prasetyo saat mediasi.
Sedangkan tergugat pertama, Jokowi dihadiri kuasa hukumnya, YB Irpan dan pihak tergugat kedua KPU Solo dan tergugat ketiga, SMAN 6 dihadiri langsung oleh prinsipal kemudian pihak UGM Yogyakarta dihadiri perwakilannya.
Kuasa Hukum Jokowi, YB Irpan menyampaikan, pihaknya selanjutnya menunggu jadwal sidang dalam gugatan tersebut karena tidak terjadi kesepakatan damai saat proses mediasi.
"Penyelesaian sengketa melalui mediasi dinyatakan deadlock atau tidak terjadi adanya suatu kesepakatan untuk damai," katanya kepada wartawan, Rabu (14/5/2025) siang.
Oleh karena pihak tergugat pertama tidak perlu lagi menghadiri mediasi gugatan soal dugaan ijazah palsu yang akan berlangsung pada pekan depan.
Kendati demikian, lanjutnya, tergugat dua hingga empat masih diminta untuk menghadiri mediasi karena ada hal-hal yang perlu dilakukan pembahasan bersama-sama penggugat dan mediatorm
"Tapi untuk kepentingan tergugat pertama sesusai dengan tuntutan, oleh karena kami sama sekali tidak pernah mau memenuhi bahkan kami akan memberikan kesempatan secara leluasa dalam persidangan pemeriksaan pokok perkara, supaya penggugat ini mampu membuktikan atas dalil gugatan yang menduga bahwa ijazah Pak Jokowi palsu," terangnya.
YB Irpan menegaskan bahwa pihak tergugat pertama menutup pintu damai dalam proses mediasi.
Hal tersebut tidak lepas dari keyakinan dan keabsahan ijazah Jokowi yang telah terkonfirmasi baik dari UGM Yogyakarta dan SMAN 6.
"Menurut sudut pandang kami, tidak perlu adanya uji lab dan sebagaimana halnya seperti opini yang selama ini dibangun pihak-pihak yang menginginkan uji lab," ungkapnya Kuasa Hukum Jokowi.
Sementara itu Kuasa Hukum, Andika Dian Prasetyo mengatakan, sebagai penggugat menghormati proses mediasi karena sudah diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma).
Dalam proses mediasi, terangnya, mediator mengusulkan beberapa opsi seperti opsi perdamaian tapi pihaknya masih mempertimbangkan.
Mengingat pihak tergugat pertama seperti diketahui sudah menyatakan deadlock sejak kemarin.
"Untuk mediasi, kami harus melaporkan kepada prinsiple kami yang kebetulan sedang dalam kegiatan menguji mahasiswanya di Semarang," ungkapnya.
Saat diminta tanggapan mengenai pihak tergugat pertama yang menutup pintu damai, terang Andika, pihaknya menghormati hukum yang ada di Indonesia.
Pihaknya siap dengan pembuktian manakala nantinya berlanjut dengan proses sidang karena tidak terjadi kesepakatan damai saat mediasi.
"Otomatis kami siap, kami ini kan penggugat, kami juga akan membuktikan dalil-dalil dan lain sebagainya, bukti-bukti, ya tentunya akan kami gelar di persidangan," pungkasnya. (*)
Dian Sandi Utama
Kader PSI Dian Sandi Utama
Kader PSI
nama lahir jokowi
Purwoko
Mulyono
Joko Widodo
tribunjateng.com
Berita Viral jawa tengah
Berita Viral Lokal
berita viral
Viral Emak-emak Lakukan Pungli di Toko, Minta Sumbangan 17 Minimal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Kisah Istichomah dan Tradisi Saparan Warga Kabupaten Semarang: Makan Wajib, Ratusan Tamu Dijamu |
![]() |
---|
Teganya Ibu di Cilacap Biarkan Selingkuhan Menyiksa Balitanya Hingga Tewas |
![]() |
---|
Wanita Berseragam ASN Disperkim Rembang Ditemukan Tewas di Perairan Tasikagung, Dibunuh? |
![]() |
---|
Potret Bendera Merah Putih Sepanjang 250 Meter di Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.