Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pilunya Tasripan, Kakek Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Padahal Anaknya TNI: Gak Ngerti Orangtua

Pilunya kisah Tasripan, lansia di gubuk reyot yang hidup sebatang kara. Terlantar padahal salah satu anaknya seorang TNI.

|
Editor: Awaliyah P
KOLASE/TIKTOK
MBAH TASRIPAN - Senyum tipis Tasripan saat mendapat uluran tangan Wabup Sidoarjo Hj. Mimik Idayana. Kakek ini bertahun-tahun hidup di gubuk tak layak, terlantar oleh anak-anaknya, termasuk yang berpangkat TNI. 

"Sekarang ikut saya. Gak usah bawa barang-barang jenengan yang ada di sini."

"Biar ini nanti dirobohkan. Baju semuanya saya kasih," ujarnya.

Setelah sepakat, Wabup Sidoarjo mempersilakan Tasripan untuk mandi.

"Sampean adus sing bersih, ambil wudhu, nanti sholat di depan masjid."

"Sudah ada kasurnya. Nanti peralatan tak belikan,” sambungnya.

Mimik bahkan menuntun Tasripan berjalan, memberinya pakaian dan sarung baru untuk sholat.

Saat membahas tentang anaknya, Tasripan menuturkan bahwa buah hatinya tidak mengerti kondisi orang tua.

"Nggak ngerti sama orang tua," kata Tasripan saat menceritakan kondisi keluarganya.

"Wes gak popo, sak iki onok aku," jawab Wabup sambil menenangkan.

Aksi Mimik ini dilakukan bersama Baznas Sidoarjo.

"Saya merasa ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemerintah daerah," tegas Mimik Idayana.

Kakek Sebatang Kara di Brebes

Kisah serupa terjadi di Brebes, Jawa Tengah.

Samsuri (73), warga RT 3 RW 4, Desa Siasem, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes tinggal seorang diri di gubuk yang tak layak huni dengan ukuran 4x6 meter.

Mirisnya lagi, gubuknya tersebut sudah lapuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved