Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN Walisongo Semarang

Menjaga Kualitas: Panitia PMB PTKIN Perketat Sistem SSE dari Kecurangan

Seleksi Ujian Masuk (UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mendekati penutupan pendaftaran.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
Kegiatan Sosialisasi dan mekanisme seleksi UM-PTKIN. 

Hal ini disampaikan dengan tegas oleh Prof. Zul Fahmi, Koordinator Penjaminan Mutu, yang menjadi pengawal utama akuntabilitas proses seleksi.

“Kita harus menjaga transparansi, kualitas, serta nilai keadilan dan kejujuran dalam setiap tahap seleksi."

"Bukan sekadar teknis, tetapi soal komitmen moral,” ujar Prof. Zul.

Prof. Zul menambahkan, mutu tidak bisa dipisahkan dari integritas.

Tetapi membangun ekosistem seleksi yang bisa dipercaya oleh semua pihak: peserta, orang tua, kampus, dan masyarakat luas.

“Dari mutu pelaksanaan SSE merupakan proses jangka panjang."

"Diperlukan sistem audit, evaluasi menyeluruh, serta kesediaan untuk terus memperbaiki diri,” imbuhnya.

Baca juga: Gandeng PT Freeport, Teknik Lingkungan UIN Walisongo Adakan Guest Lecture dan Seminar Nasional

SSE Terus Diperkuat dan Diperbarui Setiap Tahun

Sistem Seleksi Elektronik (SSE) telah menjadi tulang punggung pelaksanaan ujian masuk pada PTKIN.

Dalam penggunaan SSE memungkinkan peserta mengikuti ujian secara daring, fleksibel, dan efisien.

Namun, dengan semakin berkembang teknologi semakin terdapat tantangan besar, terutama dalam aspek keamanan data, pengawasan, dan pengendalian potensi kecurangan.

“Kualitas SSE kita terus ditingkatkan dari tahun ke tahun."

"Banyak aspek yang sudah mengalami perbaikan dan hasilnya sangat positif, baik dari sisi teknis maupun pengalaman peserta, seperti mengantispasi adanya joki dan alat komunikasi dalam bentuk apapun yang dapat menimbulkan kecurangan pelaksanaan ujian SSE” terang Haris Setiaji, Koordinator Pokja SSE.

Harris menyebutkan bahwa inovasi teknis tengah dikembangkan, seperti pemantauan perilaku peserta, sistem pelacakan perangkat yang digunakan, hingga penggunaan algoritma cerdas untuk mendeteksi anomali dalam pola pengerjaan soal.

“Data-data setiap tahun kami kumpulkan, dianalisis, lalu jadi dasar perbaikan sistem."

"Ini upaya serius yang dilakukan sepanjang tahun, bukan hanya menjelang ujian,” tambahnya. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved