Wonosobo Hebat

Pelatihan Juru Sembelih Halal di Wonosobo: Diharapkan Peserta Paham Teknik Standar Halalan Thayyiban

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
PELATIHAN - 60 peserta dari perwakilan masjid se- Kabupaten Wonosobo mengikuti Bimtek dan Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) di Halaman Kantor Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Kamis (29/5/2025). Peserta dibekali pemahaman aspek fikih dan teknik penyembelihan hewan yang benar, aman, dan sesuai syariat. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - 60 peserta dari perwakilan masjid se- Kabupaten Wonosobo mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama MUI, Baznas, Yakaumi, ICMI, dan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo.

Toharotun, Sekretaris MUI Kabupaten Wonosobo mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni pada 29-30 Mei 2025 di dua lokasi yakni Halaman Kantor Dispaperkan dan Rumah Potong Hewan (RPH) Ngasinan.

Baca juga: Polres Wonosobo Terjunkan 206 Personel Amankan Jalur Wisata Dieng saat Libur Panjang

Baca juga: Baznas Wonosobo Salurkan Rp107 Juta Zakat untuk Bantuan Bedah Rumah, Jambanisasi dan Tanggap Bencana

Pelatihan Juleha ini sudah dilaksanakan 38 kali sejak 2016, dengan jumlah peserta tiap angkatan yakni 40 hingga 60 orang. 

Dia menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk mencetak juru sembelih halal yang tidak hanya memahami aspek fikih, tetapi juga menguasai teknik penyembelihan hewan yang benar, aman, serta sesuai standar halalan thayyiban. 

Nantinya, para peserta diharapkan menjadi pelaksana utama pemotongan hewan kurban di masjid masing-masing pada momentum Iduladha.

"Hari ini teori, besok praktik langsung di RPH."

"Kami ajarkan penyembelihan domba, ayam boiler, ayam kampung, hingga entok."

"Karena tiap hewan punya karakteristik berbeda," ujar Toharotun, Kamis (29/5/2025).

Dalam kegiatan ini, peserta dibekali pemahaman tentang cara pemotongan yang tepat pada hewan sesuai prosedur dan sangat menentukan keberhasilan proses penyembelihan. 

"Penyembelihan sapi dilakukan lima jari dari rahang di bawah manik-manik, kambing tiga jari, dan ayam satu jari."

"Ketepatan ini penting agar hewan tidak tersiksa dan daging yang dihasilkan memenuhi kriteria aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH)," jelasnya.

Baca juga: Potret Redam, Sapi "Monster" Seberat 1,3 Ton Senilai Rp 500 Juta di Lereng Sindoro Wonosobo

Baca juga: Jaga Kelestarian Geopark Nasional Dieng, Pemkab Wonosobo Gandeng Geo Dipa Energi Tangani Sampah

Dia menegaskan pentingnya membentuk juru sembelih yang tidak hanya halal secara syariat, tetapi juga thayyib atau baik dari segi kesehatan. 

"Daging halal tidak hanya harus sah menurut agama, tapi juga harus menyehatkan."

"Inilah makna halal dan thayyib yang sebenarnya,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya mengungkapkan, berbagai persiapan dilakukan menjelang Hari Raya Iduladha termasuk Bimtek dan Pelatihan Juleha ini.

"Kami mengimbau agar para juru sembelih yang telah dilatih bisa melaksanakan tugasnya sesuai ilmu yang diperoleh, demi memastikan daging yang dihasilkan aman, sehat, utuh, dan halal," jelasnya.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini sedang mendorong seluruh produk pangan, termasuk daging hasil sembelihan agar memenuhi standar halal. 

"Alhamdulillah, RPH Kabupaten Wonosobo sudah bersertifikat halal."

"Ke depan, kami juga dorong agar Rumah Potong Individu (RPI) dan Rumah Potong Unggas (RPU) yang masih banyak di masyarakat bisa segera mengajukan sertifikasi halal," pungkasnya. (*)

Baca juga: Potret Umat Kristiani Ibadah Kenaikan Yesus Kristus di Lawang Sewu Semarang, Dihadiri Lintas Gereja

Baca juga: Renovasi Pasar Kliwon Solo Akhirnya Bakal Terealisasi, Dikerjakan Mulai 20 Juli 2025

Baca juga: Drama Penculikan Mahasiswa di Semarang, Ibu Diminta Bayar Rp80 Juta, Anak Dituduh Pencucian Uang

Baca juga: Kartini Award Indonesia 2025, Pemkab Jepara Ajak Masyarakat Nyalakan Semangat RA Kartini