Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Jungkir Balik Bapak Hidupi Bayi Semata Wayang: Jarang Makan Demi Beli Susu, Hidup di Kolong Jembatan

Yusuf dan Zafa, yang sebelumnya hidup di kolong jembatan frontage Gedangan Sidoarjo sejak 2023, dievakuasi oleh Dinas Sosial Sidoarjo - halaman 2

Editor: galih permadi
Istimewa
Adalah Akhmad Yusuf Afandi (32) viral gegara tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, bersama anaknya, Zafa (11 bulan). 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang bapak rela jungkir balik demi menghidupi anak semata wayangnya.

Dari jarang makan demi susu anak hingga memilih tinggal di kolong jembatan yang sempit dan sesak.

Adalah Akhmad Yusuf Afandi (32) viral gegara tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, bersama anaknya, Zafa (11 bulan).

Yusuf bisa makan seminggu sekali demi membeli susu untuk buah hatinya. Istri Yusuf meninggal setelah dua bulan melahirkan Zafa.

Baca juga: Tangis Bocah 7 Tahun Memecah Keheningan Subuh, Lihat Ayah Dalam Karung dan Ibu Terbujur Kaku

Terkini, keduanya akhirnya bertemu dengan keluarga.

Yusuf dan Zafa, yang sebelumnya hidup di kolong jembatan frontage Gedangan Sidoarjo sejak 2023, telah dievakuasi oleh Dinas Sosial Sidoarjo dan Provinsi Jawa Timur.

Keduanya dievakuasi pada Kamis (29/5/2025) setelah kisahnya viral di media sosial melalui unggahan akun Instagram dan TikTok @najib_spbu.

Plt UPT Perlindungan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Liponsos Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Yudi, mengatakan, Yusuf dan Zafa telah bertemu dengan keluarganya.

“Sudah diambil kakaknya yang pertama, pulang di Jombang,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/5/2025).

Secara administratif, Yusuf merupakan warga Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Namun, dia telah lama pisah dengan keluarganya dan tinggal di panti asuhan sejak kecil.

 “Sejak kecil dititipkan orangtuanya di panti asuhan daerah Mojokerto sana. Dia tidak pernah mendapat kasih sayang orangtuanya,” kata Yudi.

Yusuf merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Alasan dia dititipkan ke panti asuhan yakni karena masalah keluarga dan ibunya memutuskan untuk merantau.

“Terus bapak pergi enggak tahu ke mana. Ibunya merantau, pulang-pulang meninggal semua. Yatim piatu (Yusuf),” kata dia. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved