Tol Pejagan Cilacap
Siap-siap, 5 Kabupaten di Jawa Tengah akan Diterjang Tol Pejagan-Cilacap Sepanjang 142 Kilometer
Siap-siap, Tol Pejagan-Cilacap akan kembali dilanjutkan setelah sebelumnya dikeluarkan dari proyek strategis nasional.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Siap-siap, Tol Pejagan-Cilacap akan kembali dilanjutkan setelah sebelumnya dikeluarkan dari proyek strategis nasional.
Proyek Jalan Tol Pejagan–Cilacap sepanjang 142,2 kilometer ini akan menerjang lima kabupaten di Jawa Tengah.
Pembangunan Tol Pejagan-Cilacap ditujukan meningkatkan konektivitas wilayah utara dan selatan Jawa Tengah, mempercepat distribusi logistik, serta mendukung pengembangan kawasan industri dan pariwisata.
Rencana proyek pembangunan Tol Pejagan-Cilacap kembali mencuat setelah sebelumnya tak terdengar lagi.
Awal kabar Pemerintah Pusat akan membangun tol tersebut pada 2019, namun belum dapat dilaksanakan, terlebih dikarenakan saat itu terjadi Covid-19.
Baca juga: Senangnya! Tol Pejagan-Cilacap Segera Tersambung, Warga Purworejo Bakal Terdampak
Beberapa kajian masih dilakukan, termasuk juga belum didapatnya pihak investor untuk tol Pejagan-Cilacap.
Ini adalah salah satu proyek pemerintah yang tujuannya untuk mengurai kemacetan dan kepadatan arus di jalur Brebes-Purwokerto.
Jalur tersebut disebut-sebut adalah jalur vital penghubung antara utara dan selatan Jawa Tengah.
Kepadatan yang terjadi selama ini kerap menimbulkan kemacetan parah, utamanya pada saat arus mudik maupun balik Lebaran.
Namun sayangnya proyek itu harus mandeg dan belum jelas kepastiannya, termasuk kapan akan direalisasikan.
Empat kabupaten yang akan dilewati Tol Pejagan-Cilacap yakni:
1. Tegal
2. Brebes
3. Banyumas
4. Purbalingga
5. Cilacap

Sediakan 8 Exit Tol
Sebelumnya, PT Jasa Marga mewacanakan Tol Pejagan-Cilacap akan memiliki delapan exit tol di empat kabupaten yakni Kabupaten Tegal, Brebes, Banyumas, dan Purbalingga.
Tol yang diperkirakan membutuhkan dana sekira Rp78,81 triliun ini juga direncanakan memiliki tiga titik percabangan atau junction dengan daerah-daerah yang dilintasi.
Bahkan disebutkan oleh Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, sudah ada minat pihak investor dari China untuk membangunnya.
Disebutkan Direktur Utama PT Jasa Marga, Subaki Syukur, biaya konstruksti untuk Tol Pejagan-Cilacap ini sekira Rp43,53 triliun dari nilai investasi sekira Rp75,81 triliun.
Dalam perencanaan, kata Subaki Syukur, Tol Pejagan-Cilacap bakal memiliki delapan simpangsusun atau interchange (IC), sebagai akses menuju dan dari tol.
Menurut Subaki Syukur kala itu, Exit Tol Pejagan-Cilacap akan dibangun di 3 titik di Kabupaten Tegal, 1 titik di Kabupaten Brebes, 3 titik di Kabupaten Banyumas, dan 1 titik di Kabupaten Purbalingga.
Secara rinci adalah sebagai berikut.
Exit Tol Dukuhwaru (Kabupaten Tegal)
Exit Tol Lebaksiu (Kabupaten Tegal)
Exit Tol Margasari (Kabupaten Tegal)
Exit Tol Bumiayu (Kabupaten Brebes)
Exit Tol Ajibarang (Kabupaten Banyumas)
Exit Tol Purwokerto (Kabupaten Banyumas)
Exit Tol Purbalingga
Exit Tol Wangon (Kabupaten Banyumas)
Selain delapan exit tol, jalan bebas hambatan yang melintasi lima wilayah ini juga direncanakan memiliki tiga percabangan.
Percabangan ini akan menjadi akses kendaraan menuju daerah tujuan tanpa keluar tol.
Tiga percabangan itu meliputi sebagai berikut.
Junction Pejagan Brebes: ini menjadi akses kendaraan dari Jakarta (barat) menuju Semarang (timur) dan ke Purwokerto atau Cilacap (selatan), berikut sebaliknya.
Junction Ajibarang, Banyumas: ini menjadi akses kendaraan dari Brebes dan Bumiayu (utara), menuju Purwokerto (timur), dan Cilacap (selatan), dan sebaliknya.
Junction Cilacap: ini menjadi akses kendaraan dari arah Ajibarang, Bumiayu, Brebes, Purbalingga (utara) menuju Kebumen, Purworejo, atau Yogyakarta dan sekitarnya (timur).
Percabangan ini juga menjadi akses kendaraan menuju Banjarpatroman dan Tasikmalaya (arah barat), dan sebaliknya.
Lima Desa di Kecamatan Wangon Terdampak
Rencana pembangunan Jalan Tol Pejagan–Cilacap kembali mencuat dan mulai menyentuh Kabupaten Banyumas.
Di Kecamatan Wangon, sedikitnya lima desa diproyeksikan bakal terdampak trase tol yang menghubungkan Brebes hingga Cilacap tersebut.
Kepala Desa Wangon, Supriyadi menyebutkan, berdasarkan survei awal yang dilakukan pihak Binamarga, ada lima desa di Kecamatan Wangon yang kemungkinan akan dilintasi trase jalan tol.
"Desa yang kemungkinan terdampak ada di Desa Raweheng, Wangon, Randegan, Jurangbahas, dan Jambu," ujar Supriyadi kepada Tribunjateng.com, Jumat (30/5/2025).
Meski demikian, hingga kini belum ada pembahasan resmi terkait ganti rugi atau ganti untung lahan.
Menurut Supriyadi, proses yang berjalan saat ini masih sebatas pemetaan dan pengumpulan data lokasi yang berpotensi terkena proyek.
"Baru pemetaan dan mengumpulkan bahan, mana saja yang terlewati," jelasnya.
Untuk Desa Wangon, pihaknya memastikan dampaknya relatif minim.
Dari hasil pemetaan sementara, hanya satu rumah dan sebuah gudang yang kemungkinan akan terkena proyek pembangunan tol.
"Selain itu, sisanya adalah lahan sawah tadah hujan."
"Beberapa milik desa, tapi ada juga yang milik perorangan," imbuhnya.
Kecamatan Wangon menurutnya, saat ini masuk dalam rencana pengembangan kawasan industri.
Supriyadi menambahkan, akan ada akses jalan khusus yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menunjang kawasan industri tersebut.
"Akses jalan tol dan jalan menuju kawasan pabrik itu beda."
"Kalau jalan masuk ke kawasan pabrik rencananya lewat Desa Randegan."
"Jadi kalau melewati rumah warga, akan masuk hitungan ganti rugi tersendiri," kata dia.
Supriyadi juga mengungkapkan, saat ini belum terlihat tanda-tanda aktifnya proyek di lapangan.
"Biasanya kalau proyek mulai jalan, makelar tanah sudah mulai keliling."
"Sekarang belum ada yang keliling, itu berarti belum mulai," ujarnya.
Di Banyumas, pemerintah daerah mengusulkan pembangunan exit tol di Kecamatan Ajibarang dan Wangon.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, telah mengajukan permintaan khusus kepada Pemerintah Pusat, yakni agar Banyumas mendapat hak menentukan lokasi pintu masuk dan keluar (exit tol) Pejagan–Cilacap.
Hal ini penting untuk menunjang kawasan industri di wilayahnya yang selama ini terkendala akses infrastruktur.
"Yang jelas jalan tol itu akan menghidupi kawasan industri yang sedang kami gadang-gadang, tetapi tidak terealisasi karena infrastrukturnya belum mendukung," kata Sadewo.
Dia menyebutkan, Ajibarang dan Wangon sebagai lokasi strategis untuk exit tol di Banyumas.
"Kalau memungkinkan dua-duanya, di Ajibarang dan Wangon."
"Tergantung bagaimana lobi-lobi yang akan kami lakukan," imbuhnya.
Karena dengan adanya jalan tol Pejagan-Cilacap investor akan lebih tertarik menanamkan modal di kawasan industri yang telah disiapkan oleh Pemkab Banyumas, khususnya di Kecamatan Wangon.
Pemkab Banyumas berencana mengembangkan kawasan industri bernama Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster.
Lokasinya di Desa Randegan dan Wangon, Kecamatan Wangon serta Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir.
Investor dari China
Proyek tol ini sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 dan dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun, kini kembali masuk dalam PSN level 3, dan tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum periode 2025–2029.
Tahap awal proyek akan difokuskan pada pembebasan lahan dengan dukungan dari pemerintah daerah.
Pemerintah juga menjajaki pendanaan dari pihak swasta, salah satunya Guangxi Beibu Gulf Investment Group Co Ltd, perusahaan BUMN asal Tiongkok yang tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengungkapkan, minat dari perusahaan China itu muncul melalui relasi bisnisnya yang memiliki jaringan dengan holding di Jakarta.
Melalui jaringan itu, Guangxi Beibu Gulf Investment Group kemudian difasilitasi bertemu dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum.
"Perusahaan ini belum pernah masuk ke Indonesia."
"Prinsipnya mereka tertarik investasi di Jalan Tol Pejagan–Cilacap, tetapi itu dulu."
"Realisasinya kami belum mengetahuinya yang update," ujar Bupati Sadewo, Rabu (21/5/2025).
Pertemuan pihak BUMN China dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra telah berlangsung di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Dalam pertemuan itu, rencana investasi Guangxi Beibu Gulf Investment Group dalam proyek tol yang menghubungkan Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Cilacap melalui Banyumas mulai dibahas.
Bupati Sadewo mengatakan, pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala daerah lain yang wilayahnya dilintasi tol ini, seperti Kabupaten Brebes, Tegal, dan Cilacap.
Tol Pejagan–Cilacap sempat terhenti karena dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat pandemi Covid-19.
"Saya waktu itu minta kepada Menteri PU agar bisa masuk prioritas lagi."
"Sekarang sudah masuk, bahkan sudah ada studi kelayakannya," jelasnya.
Karena terbatasnya dana APBN, pemerintah daerah pun membuka pintu bagi investor asing.
Menurut Sadewo, Guangxi Beibu Gulf Investment Group telah memiliki mitra lokal di Jakarta, lengkap dengan penanggung jawab kegiatan (PIC)-nya.
"Kalau pembicaraan dengan Kementerian PU sudah clear, mereka akan datang langsung ke sini," imbuhnya. (*/Permata Putra Sejati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.