Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kronologi Kelamin Baim Terpotong Saat Disunat Laser Oknum Perawat YN: Kesulitan Kencing

Namun, proses sunat tidak berjalan lancar. Korban mengalami pendarahan hebat.. kelamin terpotong saat sunat.. salah sunat

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
(iStockphoto/Yoglimogli)
ILUSTRASI SUNAT- Kronologi Kelamin Baim Terpotong Saat Disunat Laser Oknum Perawat YN: Kesulitan Kencing. insiden itu terjadi pada Sabtu, 19 Oktober 2024, sekitar pukul 15.30 WIB 

Kronologi Kelamin Baim Terpotong Saat Disunat Laser Oknum Perawat YN: Kesulitan Kencing


TRIBUNJATENG.COM- Keluarga Baim (10) resmi melaporkan kasus salah sunat ke Polres Kerinci pada Minggu, 1 Juni 2025, sekitar pukul 11.00 WIB.


Sebagai informasi, Baim bocah berusia 10 tahun warga Desa Sangir, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, harus kehilangan sebagian kelaminnya saat sunat laser.


Imbasnya, korban mengalami kesulitan buang air kecil dan trauma berat.


“Sampai sekarang anak kami masih merasa sakit. Dia juga kesulitan saat buang air kecil,” ujar ibu Baim dalam video viral yang beredar.


Baim melakukan khitanan laser di tempat praktik mandiri milik oknum perawat berinisial YN di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

 

Dikutip dari unggahan akun Facebook Yuyun Sinta Nara, peristiwa dugaan malpraktek sunat itu terjadi pada Oktober 2024.


Baim merupakan anak pasangan Dian dan Heko, warga Kecamatan Kayu Aro, Kerinci.


Usai insiden saat sunat, sempat terjadi perundingan damai antara keluarga korban dengan YN.


Namun belakangan, perawat YN mengabaikan kesepakatan padahal korban Baim belum sembuh total. YN diketahui hanya memberi uang Rp 500 Ribu untuk transportasi.

 

Menurut informasi yang beredar, lokasi praktik YN juga hanya mengantongi izin apotek, bukan izin klinik atau tempat praktik medis.


YN juga baru saja lulus seleksi P3K.

 

Kapolres Kerinci AKBP Arya T Brachmana menjelaskan, insiden itu terjadi pada Sabtu, 19 Oktober 2024, sekitar pukul 15.30 WIB.


Saat itu, korban diantar oleh orangtuanya ke klinik untuk menjalani sunat laser.


Namun, proses sunat tidak berjalan lancar. Korban mengalami pendarahan hebat.


“Terjadi pendarahan aktif (darah tidak berhenti) pada alat kelamin korban.


 Selanjutnya, sekitar pukul 17.00 WIB, korban dibawa ke RS Muaro Labuh, Sumbar.


Sesampainya di sana, pihak rumah sakit tidak sanggup menangani keadaan tersebut,” kata Arya saat dikonfirmasi, Senin (26/5/2025).


Korban kemudian dirujuk ke RS Siti Rahmah di Padang, Sumbar.


Namun, rumah sakit tersebut juga menyatakan tidak sanggup menangani kondisi korban, hingga akhirnya dirujuk lagi ke RS M. Djamil Padang.


“Dan barulah bisa dilakukan operasi terhadap korban,” ujarnya.


Arya menyebut, setelah kejadian itu, korban telah menjalani lima kali operasi.


Hingga saat ini, korban masih merasakan sakit saat buang air kecil.


(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved