Bencana Tanah Gerak di Sirampog Brebes
Tawa Palsu Yanto Korban Tanah Gerak Sirampog Brebes, Rumah Baru Renov Ditelan Bumi, Uang Pinjam Bank
Kisah warga desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes yang ditimpa bencana tanah bergerak
Kehidupan di huntara bukan hal mudah. Namun, bagi Yanto, rasa syukur masih menjadi pegangan.
Ia tetap berusaha berguna, membantu warga lain memunguti sisa-sisa besi dari bangunan yang runtuh apa saja yang bisa diselamatkan, meski hanya sebatang besi tua.
"Kalau dijual ya sudah tidak bisa. Mungkin kalau bank mau menyita rumah saya, ya saya berikan saja. Toh kondisinya juga sudah seperti itu," ujarnya pasrah.
Di tengah deraan nasib, Yanto masih memikirkan pinjaman bank yang ia ajukan untuk renovasi rumah.
Ia tahu kewajiban itu belum lunas. Namun ia juga tahu, tak ada yang bisa ia lakukan saat ini.
"Bank sudah tahu kejadiannya, dan katanya ada keringanan. Tapi belum jelas keringanan seperti apa. Kalau disuruh bayar sekarang, saya belum bisa," ucapnya pelan.
Yanto hanyalah satu dari ratusan korban bencana tanah bergerak di Desa Mendala.
Namun kisahnya adalah cermin dari betapa rapuhnya hidup, dan betapa kuatnya manusia yang bertahan.
Di tengah puing-puing harapan yang runtuh, masih ada semangat untuk berdiri kembali.
Tangis Nasrullah Pecah Lihat Reruntuhan Rumahnya

Nasib tak jauh beda dialami Nasrullah (57), Yanto (55).
Siang itu keduanya dan lima warga Krajan, Desa Mandala lainnya tengah beristirahat siang usai bahu membahu membersihkan sekaligus mengais barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan dari reruntuhan rumah Nasrullah, satu dari belasan rumah di dusun Krajan yang rusak berat akibat bencana tanah bergerak yang menimpa dusun mereka.
Batang kayu, potongan besi dari tulangan beton dikumpulkan dari reruntuhan rumah yang masih menyisakan warna oranye di dindingnya itu.
Sesekali, tatapan mereka tertuju ke arah perkampungan yang sudah tak berbentuk lagi. Nyaris semua rumah yang ada di kampung mereka roboh.
Beberapa di antaranya bahkan ambles tertelan bumi usai bencana tanah bergerak yang terjadi pada Kamis (17/4/2025) malam.
“Saya ingat anak dan utamanya cucu yang biasanya riang gembira main di rumah dan kampung ini,” kata Nasrullah yang seketika membuat suasana menjadi sedikit kaku.
Tanah Bergerak di Brebes Terparah Sejak 1982, Warga Dilarang Tempati Lokasi Lama |
![]() |
---|
Pernyataan Tegas Gubernur Jateng Terkait Bencana Tanah Gerak di Brebes: Kita Tidak Boleh Main-Main! |
![]() |
---|
Tangis Warga Mendala Brebes Korban Bencana Tanah Bergerak: Biasanya Anak Cucu Gembira Main di Sini |
![]() |
---|
Pusing Tujuh Keliling, Pemilik Rumah Terlanjur Utang Bank, Rumah Porak Poranda Gegara Tanah Bergerak |
![]() |
---|
Hipotesa BRIN, Tanah Bergerak di Mandala Brebes Bukan Longsor Biasa, Serentak di 3 Bukit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.