Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bencana Tanah Gerak di Sirampog Brebes

Tawa Palsu Yanto Korban Tanah Gerak Sirampog Brebes, Rumah Baru Renov Ditelan Bumi, Uang Pinjam Bank

Kisah warga desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes yang ditimpa bencana tanah bergerak

|
Penulis: Msi | Editor: muslimah

Kehidupan di huntara bukan hal mudah. Namun, bagi Yanto, rasa syukur masih menjadi pegangan. 

Ia tetap berusaha berguna, membantu warga lain memunguti sisa-sisa besi dari bangunan yang runtuh apa saja yang bisa diselamatkan, meski hanya sebatang besi tua.

"Kalau dijual ya sudah tidak bisa. Mungkin kalau bank mau menyita rumah saya, ya saya berikan saja. Toh kondisinya juga sudah seperti itu," ujarnya pasrah.

Di tengah deraan nasib, Yanto masih memikirkan pinjaman bank yang ia ajukan untuk renovasi rumah. 

Ia tahu kewajiban itu belum lunas. Namun ia juga tahu, tak ada yang bisa ia lakukan saat ini.

"Bank sudah tahu kejadiannya, dan katanya ada keringanan. Tapi belum jelas keringanan seperti apa. Kalau disuruh bayar sekarang, saya belum bisa," ucapnya pelan.

Yanto hanyalah satu dari ratusan korban bencana tanah bergerak di Desa Mendala. 

Namun kisahnya adalah cermin dari betapa rapuhnya hidup, dan betapa kuatnya manusia yang bertahan.

Di tengah puing-puing harapan yang runtuh, masih ada semangat untuk berdiri kembali.

Tangis Nasrullah Pecah Lihat Reruntuhan Rumahnya 

TANAH AMBLAS - Dua orang berdiri di tepian patahan tanah di Dukuh Krajan, Desa Mandala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Rabu (27/5/2025). Akibat bencana geologi landslide, tanah di wilayah tersebut amblas hingga 15 meter.
TANAH AMBLAS - Dua orang berdiri di tepian patahan tanah di Dukuh Krajan, Desa Mandala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Rabu (27/5/2025). Akibat bencana geologi landslide, tanah di wilayah tersebut amblas hingga 15 meter. (TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO)

Nasib tak jauh beda dialami Nasrullah (57), Yanto (55).

Siang itu keduanya dan lima warga Krajan, Desa Mandala lainnya tengah beristirahat siang usai bahu membahu membersihkan sekaligus mengais barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan dari reruntuhan rumah Nasrullah, satu dari belasan rumah di dusun Krajan yang rusak berat akibat bencana tanah bergerak yang menimpa dusun mereka. 

Batang kayu, potongan besi dari tulangan beton dikumpulkan dari reruntuhan rumah yang masih menyisakan warna oranye di dindingnya itu.

Sesekali, tatapan mereka tertuju ke arah perkampungan yang sudah tak berbentuk lagi. Nyaris semua rumah yang ada di kampung mereka roboh.

Beberapa di antaranya bahkan ambles tertelan bumi usai bencana tanah bergerak yang terjadi pada Kamis (17/4/2025) malam. 

“Saya ingat anak dan utamanya cucu yang biasanya riang gembira main di rumah dan kampung ini,” kata Nasrullah yang seketika membuat suasana menjadi sedikit kaku. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved