Berita Pekalongan
WTP ke-10 Beruntun, Kota Pekalongan Mantapkan Diri Sebagai Kota dengan Pengelolaan Keuangan Terbaik
Kota Pekalongan kembali mencetak prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kota Pekalongan kembali mencetak prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Untuk yang ke -10 kalinya secara berturut-turut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun Anggaran 2024.
Raihan ini menempatkan Kota Pekalongan, sebagai salah satu daerah di Indonesia yang berhasil menjaga konsistensi dan kualitas tata kelola keuangan publik selama satu dekade penuh.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang digelar di Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Kamis (5/6/2025).
"Alhamdulillah, ini adalah buah dari kerja keras seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Pekalongan."
"WTP ke-10 ini bukan sekadar capaian administratif, melainkan cerminan tanggung jawab dan transparansi kami dalam mengelola anggaran publik," ujar Wali Kota yang akrab disapa Mas Aaf saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (6/5/2025).
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini, menyampaikan bahwa keberhasilan mempertahankan opini WTP selama satu dekade bukanlah hal yang instan.
Pemkot secara konsisten menerapkan berbagai strategi pengelolaan keuangan berbasis prinsip akuntabilitas.
"Mulai dari penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pelaksanaan rekonsiliasi dan verifikasi data secara berkala, hingga penguatan pengendalian internal di setiap OPD, semuanya kami lakukan secara sistematis dan berkelanjutan," jelas Anita.
Ia menambahkan, bahwa kunci keberhasilan juga terletak pada peningkatan kompetensi SDM. Pemkot secara rutin menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan teknis kepada ASN pengelola keuangan agar selalu siap mengikuti perubahan regulasi dan kemajuan teknologi.
Penggunaan sistem informasi keuangan yang terintegrasi turut mendorong efisiensi dan ketepatan pelaporan.
"Dengan sistem ini, proses perencanaan, penganggaran, penatausahaan, hingga pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan minim kesalahan," tambahnya.
Anita mengungkapkan, salah satu aspek yang menjadi perhatian utama dalam audit tahun ini adalah transparansi pengelolaan anggaran.
Pemkot Pekalongan secara aktif memublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat melalui berbagai saluran informasi, termasuk media digital dan cetak.
"Prestasi ini menjadi motivasi sekaligus, pengingat bagi kami bahwa tata kelola pemerintahan yang baik harus terus ditingkatkan."
"Dengan capaian ini, Kota Pekalongan tidak hanya mempertahankan reputasi sebagai kota yang akuntabel, tetapi juga menunjukkan kematangan sistem birokrasi yang mampu mengelola keuangan secara modern dan bertanggung jawab," ungkapnya. (Dro)
500 Offroader Ramaikan Baksos Pastriad, Bupati Pekalongan Fadia Serahkan Bantuan ke Masjid Al-Amin |
![]() |
---|
Ismanto, Buruh Bergidik Ditagih Rp 2,8 Miliar: Nama Saya Jelas Disalahgunakan |
![]() |
---|
Wali Kota Aaf: 80 Persen Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta Bukti Keunggulan Pekalongan |
![]() |
---|
27 Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.