Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Dua Otak Pengeroyokan Maut di Jembatan Kaligarang Semarang

Polisi menangkap dua tersangka utama kasus penganiayaan maut yang menewaskan Feri (32) di bawah jembatan Kaligarang, Barusari, Semarang Selatan

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
dok Polrestabes Semarang
TANGKAP OTAK PENGEROYOKAN - Polisi menangkap dua tersangka kasus penganiayaan maut yang menewaskan Feri (32) di bawah jembatan Kaligarang, Barusari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (10/6/2025). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polisi menangkap dua tersangka utama kasus penganiayaan maut yang menewaskan Feri (32) di bawah jembatan Kaligarang, Barusari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (10/6/2025).

Dua tersangka yang ditangkap meliputi Bambang Tristiyanto alias Yanto (32) dan Muhammad Adi Ramadhan alias Adi (28).

Mereka ditangkap ketika berupaya melarikan diri di Jalan Durian, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, tujuh jam selepas kejadian.

“Kami menerima laporan kejadian pengeroyokan maut itu kemarin sore yang ditindaklanjuti anggota dengan penyelidikan intensif di lapangan. Setelah itu, kami tangkap para tersangka beberapa jam setelah kejadian,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polrestabes Semarang, Komisaris Polisi (Kompol) Agung Setiyo Budi , Rabu (11/6/2025).

Agung mengatakan, kejadian pengeroyokan itu bermula ketika korban dengan para tersangka mabuk minuman keras di bawah jembatan Kaligarang pada Selasa (10/6/2025) siang.

Baca juga: Gara-gara Disalip Saat Berkendara, Dua Pemuda di Kudus Berakhir Ribut, Polisi Sampai Turun Tangan

Korban mabuk tak hanya dengan dua tersangka, di lokasi tersebut adapula Istri korban, Reni (24) dan beberapa saksi lainnya.

Namun, Reni sempat meninggalkan lokasi untuk membeli minuman tambahan sekira pukul 14.00 WIB.

Ketika ditinggal istrinya tersebut, korban diduga menantang berkelahi para tersangka. Merasa ditantang, para tersangka meladeni tantangan tersebut.

"Kedua tersangka menganiaya korban menggunakan tangan kosong. Setelah tak berdaya, korban diseret dan diceburkan ke sungai Banjir Kanal Barat (BKB)," paparnya.

Selepas diceburkan, korban ditinggalkan begitu saja oleh para tersangka.

Sejurus kemudian, istri korban yang baru kembali dari membeli minuman telah melihat suaminya mengapung di sungai. Dia lantas meminta bantuan warga untuk mengangkat tubuhnya ke daratan.

Korban tampak alami luka parah di bagian kepala dan wajah.

"Hasil pemeriksaan tim forensik, korban mengalami luka berat di bagian kepala, termasuk tiga patah tulang tengkorak serta kerusakan fatal pada wajah, yang menyebabkan pendarahan otak hingga kematian," sambung Agung.

Agung menambahkan, kedua tersangka bermodisi di Kota Semarang.

Untuk tersangka Bambang Tristiyanto alias Yanto (32) merupakan seorang buruh asal Magelang yang tinggal di kos kawasan Pusponjolo Selatan, Semarang Barat.

Adapun  tersangka Muhammad Adi Ramadhan alias Adi (28) merupakan warga Ngemplak Simongan, Semarang Barat.

Mereka sudah ditahan di Mapolrestabes Semarang.

Mereka masih dimintai keterangan untuk memastikan potensi adanya tersangka lain.

"Kedua tersangka  dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian," tandas Agung.

Pemulung Tewas saat Mabuk Ciu

Seorang pria yang dikenal bernama Feri ditemukan tewas mengambang di aliran Banjir Kanal Barat (BKB), bawah jembatan Kalilgarang, Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (10/6/2025) sekira pukul 16.00 WIB.

Feri dikenal warga sekitar sebagai pemulung. Dia setiap harinya tidur di bawah jembatan tersebut.

Proses kematian Feri viral di media sosial yang menunjukkan tubuhnya di lempar oleh sejumlah pria tak dikenal ke aliran BKB.

Feri diduga menjadi korban pengeroyokan yang berujung kematian oleh para pria yang melemparkannya ke dalam sungai.

Warga sekitar Agus mengatakan, korban Feri awalnya minum bersama dengan para temannya di bawah jembatan BKB.

Di sela menenggak minuman keras, Mereka bertengkar.

"Yang minum dengan korban enam orang. Dua sepertinya lari," kata Agus.

Agus mengungkapkan, tidak mengetahui penyebab mereka bertengkar.

Dia menduga antara mereka ada kesalahpahaman hingga berujung pengeroyokan.

Dia melihat korban mengambil luka lebam di bagian wajah.

"Korban ketika ditemukan warga sudah di tengah sungai dalam kondisi meninggal dunia, lalu korban diangkat warga," bebernya.

Agus tidak mengetahui identitas para terduga tersangka ini.

Dia hanya mengetahui mereka bekerja sebagai pengamen, pemulung, jualan semir dan pekerjaan jalanan lainnya.

Mereka setiap harinya tidur di kolong jembatan Kalilgarang.

"Ya mereka biasa tidur di bawah jembatan tersebut," paparnya.

Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andika Dharma Sena mengatakan, informasi awal yang diterimanya korban adalah korban pengeroyokan. "Motif belum jelas. Kami rangkai peristiwanya dahulu," katanya saat dihubungi Tribun.

Pihaknya juga masih mempertimbangkan korban untuk diautopsi di RSUP Kariadi Semarang. "Ya kita bawa ke rumah sakit dulu. Nanti untuk autopsi atau hal lainnya kita pertimbangkan," bebernya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved