Berita Semarang
Horor di TPS Kalibaru Timur Semarang: Bau Sampah Menyengat, Jalan Licin Bikin Pengendara Terjatuh
Samsuri masih mengingat jelas bagaimana seorang pengendara motor tergelincir di depan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kalibaru Timur.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Samsuri masih mengingat jelas bagaimana seorang pengendara motor tergelincir di depan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kalibaru Timur.
Jalan yang sempit, lembap oleh rembesan air laut, dan ditutupi lumut hijau tua membuat pengendara apes sering kehilangan keseimbangan.
"Jatuhnya pas depan TPS. Ya mungkin karena nggak tahu kondisi jalannya licin. Banyak lumutnya, sampahnya juga numpuk," kata Samsudin, warga RT 3 RW 4 Kampung Kalibaru Timur, Semarang Utara, Kamis (12/6/2025).
Baca juga: Bupati Batang Geram, Sampah Menumpuk di TPS jadi Sorotan
Warga sekitar mengeluh bukan hanya karena bau sampah yang makin menusuk, tapi juga karena lokasi TPS yang semakin tak tertata.
Terletak di bawah jembatan Jalan Arteri Utara dan berdampingan dengan Kanal Kalibaru, posisi TPS itu kerap membuatnya jadi sasaran buang sampah bukan hanya warga lokal, tapi juga dari luar kampung.
“Dulu cuma warga sini yang buang. Sekarang yang dari luar Kalibaru juga ikutan. Jadi makin penuh dan berantakan,” keluh Musrifah warga sekitar.
Lantaran posisinya rendah dan dekat laut, TPS ini juga terkena dampak rob.
Air yang merembes dari kanal membuat permukaan sekitar basah terus-menerus. Hasilnya lumut tumbuh subur, jalan jadi licin, dan lingkungan makin tak nyaman.
Bagi warga Kalibaru, bau sampah dan jalan yang licin bukan hanya gangguan estetika, tapi juga soal keselamatan dan kesehatan.
Harapan mereka sederhana TPS yang bersih, cukup daya tampung, dan tidak jadi tempat ‘titipan’ sampah dari wilayah lain.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, tak menampik kondisi TPS Kalibaru yang memprihatinkan. Ia mengaku sudah menambah satu kontainer sampah agar tidak terjadi penumpukan berlebihan.
“Sudah kami tambah satu, jadi sekarang ada dua kontainer," ujarnya dikutip Tribunjateng.
"Tapi ya tetap butuh dukungan dari lurah dan camat. Harus ada ketegasan, terutama soal pengawasan becak-becak sampah agar buangnya ke dalam kontainer, bukan di luar,” sambungnya.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Semarang Beri Santunan Rp 42 Juta kepada Keluarga Seorang Pengawas TPS Meninggal
Namun, Arwita juga menggarisbawahi bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam menambah kontainer atau merombak TPS secara menyeluruh.
Saat ini, penambahan kontainer lagi masih dalam proses pengadaan.
“Nanti kita cek ke lokasi. Tapi untuk sekarang, belum bisa tambah lagi. Anggarannya terbatas,” katanya. (Rad)
Ali Umar Dhani Pimpin PKS Semarang 2025-2030, Siap Jadi Motor Pelayanan Masyarakat |
![]() |
---|
Keseruan Wisatawan Nikmati Kuliner di Pasar Sentiling, "Icip-Icip" Kuliner Berbagai Daerah |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gerhana Bulan Terlihat di Semarang, Jam Segini Akan Berwarna Merah |
![]() |
---|
Festival Kota Lama Semarang 2025, Ini Rangkaian Acaranya |
![]() |
---|
Gambar Vulgar dan Vandalisme di Simpang Lima Kota Semarang Ganggu Kenyamanan CFD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.