Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Fakta Baru Kasus HP Hilang di Pesawat Garuda: Kru Bungkam, Penumpang Desak Transparansi Akses CCTV

Penumpang Garuda kirim surat resmi soal iPhone hilang di pesawat. Lokasi terakhir terlacak di sungai. Investigasi masih berlangsung.

Editor: Awaliyah P
INSTAGRAM/MICHAELTJENDARA
KRU GARUDA BUNGKAM - Kolase foto Micahel Tjendara dan fakta baru kasus HP hilang di Pesawat Garuda. Micahel Tjendara minta transparansi dan akses CCTV. 

Fakta Baru Kasus HP Hilang di Pesawat Garuda: Kru Bungkam, Penumpang Desak Transparansi  Akses CCTV

TRIBUNJATENG.COM - Inilah fakta baru kasus penumpang Garuda Indonesia kehilangan HP di pesawat.

Seorang penumpang maskapai Garuda Indonesia, Michael Tjendara, mengungkapkan perkembangan terbaru terkait hilangnya iPhone miliknya dalam penerbangan GA716.

Perangkat itu hilang lebih dari sepekan lalu, namun hingga kini belum ditemukan.

Baca juga: 7 Fakta Penumpang Garuda Indonesia Kehilangan HP di Pesawat: Kronologi hingga Dibuang ke Sungai?

Kini, Michael Tjendara secara resmi menyurati pihak Garuda untuk meminta kejelasan atas kasus tersebut.

Hal ini terlihat dalam unggahan terbaru michaeltjendara pada Minggu, (16/6/2025).

Michael secara resmi mengirimkan surat ke pihak Garuda Indonesia.

Dalam surat itu, ia meminta agar diizinkan hadir saat pihak berwenang meninjau rekaman CCTV hotel, dan meminta laporan resmi dari Garuda pada 17 Juni.

Michael menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk menyalahkan siapa pun, tetapi demi mendapatkan kejelasan atas kejadian yang menimpanya.

Ia menekankan pentingnya transparansi dalam proses investigasi.

Berikut pembaruan yang dirilis oleh Michael Tjendara:

UPDATE: I’ve officially written to Garuda.

(PEMBARUAN: Saya Resmi Mengirimkan Surat ke Garuda)

It’s been over a week since I lost my iPhone on flight GA716.

(Sudah lebih dari seminggu sejak iPhone saya hilang di penerbangan GA716.)

Not just a phone — but something that held everything: work, family moments, and personal memories. And yeah sadly, no iCloud backup.

(Bukan sekadar ponsel — tapi benda yang menyimpan segalanya: pekerjaan, momen keluarga, dan kenangan pribadi. Dan ya, sayangnya, tidak ada cadangan iCloud.)

My wife and I were flying with our two little girls.

(Saya dan istri bepergian bersama dua putri kecil kami.)

We’d both been very tired. We needed this trip — a short break as a family.

(Kami berdua sangat lelah. Perjalanan ini seharusnya menjadi jeda singkat sebagai keluarga.)

I just wanted them to rest on the plane. I never thought this would happen.

(Saya hanya ingin mereka bisa beristirahat di pesawat. Saya tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi.)

Today I’ve sent a letter to Garuda Indonesia asking:

– if I can be present when they review the hotel’s CCTV on June 16

– and for an official update by June 17 on what steps they’re taking

Hari ini saya telah mengirim surat ke Garuda Indonesia yang berisi permintaan:

– agar saya bisa hadir saat rekaman CCTV hotel ditinjau pada 16 Juni

– dan pembaruan resmi paling lambat 17 Juni tentang langkah yang mereka ambil

I know CCTV access is under Victoria Police — and I fully respect that.

(Saya tahu akses ke CCTV berada di bawah kewenangan Kepolisian Victoria — dan saya sepenuhnya menghormati hal itu.)

But as someone directly affected, I believe I deserve to know what’s going on.

(Tapi sebagai pihak yang terdampak langsung, saya rasa saya berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.)

Not to point fingers. Just to understand.

(Bukan untuk menyalahkan. Hanya untuk memahami.)

This isn’t about blame.

(Ini bukan soal mencari siapa yang salah.)

It’s about doing what’s right — for every passenger, and for every parent who just wants to feel safe again.

(Ini soal melakukan hal yang benar — demi setiap penumpang, dan setiap orang tua yang ingin merasa aman kembali.)

Sebelumnya diberitakan, pihak Garuda Indonesia telah memberikan pernyataan resmi bahwa mereka melakukan investigasi internal menyeluruh.

Seluruh awak kabin yang bertugas dalam penerbangan GA716 telah dibebas tugaskan sementara demi kelancaran proses penyelidikan.

Garuda juga menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk otoritas hukum di Australia, untuk menindaklanjuti laporan kehilangan tersebut.

Namun, berdasarkan kabar terbaru yang dibeberkan Michael Tjendara, kru Garuda Indonesia masih bungkam.

"Kabar terbaru dari pihak Garuda kepada saya:

Belum ada yang mengaku. Investigasi masih berlangsung.

Itulah mengapa kami membutuhkan Kepolisian Australia untuk turun tangan dan melakukan tugasnya," tulis Michael Tjendara.

Kronologi

Kejadian tersebut bermula saat Michael melakukan penerbangan dari Jakarta ke Melbourne bersama istri dan dua anak perempuannya yang masih kecil.

Ia menyadari iPhone-nya hilang saat pesawat sudah mendarat dan penumpang mulai keluar dari kabin.

Saat itu, suasana kabin sudah sibuk sehingga proses pencarian tak bisa dilakukan.

Ia sempat melaporkan kejadian tersebut ke kru pesawat.

Namun karena waktu keberangkatan berikutnya dan prosedur pembersihan kabin, pencarian tidak memungkinkan.

Duduk Pindah, iPhone Tertinggal di Kantong Kursi

Kondisi kelelahan membuat Michael dan keluarganya berpindah tempat duduk saat di dalam pesawat.

Ia menjelaskan bahwa dirinya sempat duduk di baris 32 karena ada penumpang lain yang tertidur di deretan kursi awal mereka.

Padahal, iPhone miliknya ia simpan di saku kursi 30D, tepat di depan tempat duduk istri dan anaknya.

Saat keluar dari pesawat, ia belum sempat kembali ke kursi tersebut.

Perangkat itu tertinggal bersama headset dan AirPods.

Lokasi Terakhir iPhone Terdeteksi di Hotel Tempat Kru Menginap

Beberapa jam setelah kehilangan, Michael mencoba melacak iPhone-nya menggunakan fitur Find My iPhone.

Aplikasi tersebut menunjukkan lokasi terakhir berada di Hotel Mercure Southbank, Melbourne.

Hotel tersebut diketahui menjadi tempat kru Garuda Indonesia diinapkan.

Michael pun langsung mendatangi hotel dan meminta bantuan staf resepsionis untuk mengonfirmasi siapa yang menginap di sana.

Ia menjelaskan bahwa pelacakan menunjukkan iPhone miliknya ada di area tersebut.

Namun, tidak ada hasil pasti dari pencarian ini.

Semua informasi telah ia serahkan ke Kepolisian Victoria dan Australian Federal Police untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dugaan iPhone Dibuang ke Sungai Yarra

Pelacakan lanjutan menunjukkan bahwa iPhone milik Michael sempat bergerak dari hotel menuju Sungai Yarra, tidak jauh dari Southbank Promenade.

Berdasarkan rekaman pelacakan, ponsel itu diperkirakan dibuang ke sungai tersebut.

Michael bahkan menyusuri area sekitar sungai, taman, dan tempat sampah secara langsung.

Ia melakukan pencarian manual hingga tangannya terluka.

Proses tersebut ia rekam dan unggah ke media sosial sebagai bentuk dokumentasi dan upaya mencari keadilan.

Dukungan Manajemen Garuda di Melbourne

Michael menyampaikan bahwa ia sempat dibantu oleh dua pejabat Garuda Indonesia di Melbourne, yaitu Station Manager dan General Manager setempat.

Mereka menemui Michael pada 6 Juni dan kini berkomunikasi lewat pesan singkat.

Meski begitu, hingga kini belum ada kepastian kapan dan bagaimana kasus ini akan terselesaikan.

Melalui akun Instagram-nya, Michael membagikan cerita dan dokumentasi lengkap kejadian ini untuk meningkatkan kesadaran publik.

Ia menyatakan bahwa kasus ini bukan hanya tentang ponsel yang hilang, tetapi menyangkut rasa aman setiap penumpang yang menggunakan layanan penerbangan.

“Saya hanya ingin keadilan. Bukan menyalahkan siapa pun, tapi mencegah agar hal seperti ini tidak terulang,” tulisnya dalam unggahan tersebut. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved