Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribute to Margono

Lima Koperasi Hebat Banyumas Raya Sabet Penghargaan, Dari Desa untuk Dunia

Lima koperasi dari wilayah Banyumas Raya menorehkan prestasi membanggakan. Mereka tak sekadar bertahan di tengah arus globalisasi

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
FOTO BERSAMA - Wamenkop Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono bersama perwakilan 5 koperasi di wilayah Banyumas Raya berfoto bersama dalam Relaunching Tribun Banyumas dan Talk Show Tribute to Margono Djojohadikusumo: Menyambut Koperasi Merah Putih di Banyumas Raya, yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Kamis (19/6/2025). (TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -  Lima koperasi dari wilayah Banyumas Raya menorehkan prestasi membanggakan. Mereka tak sekadar bertahan di tengah arus globalisasi, tetapi justru menembus batas membawa produk lokal ke panggung dunia. 

Capaian itu diganjar penghargaan istimewa dalam acara Relaunching Tribun Banyumas dan Talk Show Tribute to Margono Djojohadikusumo: Menyambut Koperasi Merah Putih di Banyumas Raya, yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Kamis (19/6/2025).

Kelima koperasi ini berasal dari berbagai sektor dari industri kecantikan hingga pariwisata dan berhasil menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong masih menjadi tulang punggung kekuatan bangsa.

1. Purbalingga: Perempuan Desa yang Menembus Pasar Amerika

Di desa-desa tenang di Purbalingga, tangan-tangan perempuan bekerja dengan cekatan memproduksi bulu mata palsu berkualitas tinggi. 

Di balik aktivitas sederhana itu, ada cerita luar biasa: Koperasi Produsen Bulu Mata Palsu Purbalingga telah berhasil menembus pasar internasional, termasuk Amerika Serikat. 

Mayoritas pekerjanya adalah perempuan desa. Mereka adalah ibu rumah tangga yang tak hanya mencari penghasilan, tetapi juga menjaga harapan keluarga. 

Koperasi ini mampu memproduksi hingga 150 karton bulu mata palsu per bulan prestasi luar biasa dari sebuah usaha berbasis komunitas.

2. Banyumas: Gula Semut, Manisnya Petani Lokal yang Mendunia

Dari lereng Gununglurah, Banyumas, aroma nira menguar dari tungku-tungku rumah warga. Mereka adalah bagian dari Kopipo (Koperasi Integrasi Petani Organik) yang memproduksi gula semut organik. Produk mereka kini telah menjangkau pasar Asia dan Eropa. 

Kopipo menggandeng ratusan petani nira, dan mampu memproduksi hingga 15 ton per hari. 

Di balik setiap kristal gula semut, tersimpan manisnya perjuangan kolektif, inovasi, dan mimpi yang terus direbus bersama.

3. Cilacap: Laut Selatan dan Koperasi Nelayan Bernilai Ratusan Miliar

Dari bibir Samudera Hindia, KUD Mino Saroyo tumbuh menjadi raksasa ekonomi pesisir. 

Dengan 8.000 anggota, koperasi ini mengelola unit usaha pelelangan ikan, cold storage berkapasitas 520 ton, BBM nelayan, serta memiliki armada tangkap terdiri dari 9 kapal golakan dan 3 kapal pursein. 

Mereka menargetkan Rp150 miliar nilai perikanan tangkap di tahun 2025. Tak heran, koperasi ini kerap diganjar penghargaan oleh Presiden dan kementerian. 

KUD Mino Saroyo menjadi bukti bahwa kekuatan nelayan jika dikelola bersama, bisa mengangkat ekonomi satu daerah.

4. Banjarnegara: Es Krim Susu Kambing, Inovasi dari Kandang Desa

Tak banyak yang tahu, Banjarnegara menyimpan kejutan unik: es krim berbahan dasar susu kambing. 

Produk ini lahir dari tangan-tangan kreatif di Koperasi Produsen Bima Lukar, Desa Pucang, Kecamatan Bawang. 

Koperasi ini tak hanya fokus pada pengelolaan peternakan kambing, tapi juga pengolahan hasilnya menjadi produk inovatif. 

Dengan manajemen modern dan pemberdayaan anggota, mereka membuka mata bahwa inovasi bisa tumbuh dari kandang, bukan hanya dari pabrik besar.

5. Kebumen: Menjaga Keindahan Pantai Menganti Lewat Koperasi Wisata

Pantai Menganti yang memesona bukan hanya destinasi wisata biasa. Di balik kelestariannya, ada kerja kolektif Koperasi Jasa Sengkuyung Makmur yang mengelola kawasan ini secara profesional dan berkelanjutan. 

Berasal dari transformasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), koperasi ini kini memiliki aset hingga Rp 2 miliar, menghidupi ratusan warga lokal, menyediakan fasilitas wisata, serta menjaga lingkungan tetap lestari. 

Di tangan mereka, pantai bukan hanya tempat liburan tetapi sumber kehidupan dan simbol kekuatan rakyat.Adapun CEO Tribun Network Dahlan Dahi, dalam sambutannya di acara relaunching Tribun Banyumas, menyatakan peran media adalah menjadi panggung bagi kekuatan lokal.

“Kami ingin memberi ruang, akses, dan panggung bagi pelaku ekonomi rakyat seperti koperasi agar bisa menjangkau seluruh Indonesia,” ujar Dahlan.

Kesuksesan program koperasi di wilayah Banyumas Raya tidak terlepas dari peran aktif dan dukungan nyata para pemimpin daerah. 

Di balik geliat koperasi yang terus berkembang, terdapat komitmen para kepala daerah yang menjadi garda terdepan dalam membangun ekonomi berbasis kerakyatan.

Sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi tersebut, Tribun Network juga memberikan penghargaan kepada para bupati di wilayah Banyumas Raya dan sekitarnya.

Para kepala daerah yang menerima penghargaan antara lain, Pemkab Banyumas, yang mendorong sinergi antara UMKM dan koperasi di berbagai sektor.

Kemudian Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen dan Wonosobo, yang mendukung koperasi berbasis pertanian dan potensi wisata lokal.

Baca juga: Harta Kekayaan LHKPN Awaluddin Muuri, Eks Pj Bupati Cilacap Ditangkap Atas Kasus Lahan Rp 237 Miliar

Baca juga: "Kapan Teka?" Saat Koperasi Merah Putih Sudah Dinantikan Warga Purbalingga

Baca juga: 119 Finalis MTQH Kabupaten Demak Rebutkan Tiket ke Tingkat Provinsi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved