Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rob Kendal

Tangis Warga Kehilangan Tambak Karena Rob Kendal: Kami Tak Ingin Bernasib Seperti di Demak

Warga Desa Mororejo di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal masih diselimuti bayang-bayang rasa duka.

TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
TAMBAK TERGENANG ROB - Potret tambak-tambak milik warga di Kendal berdampingan dengan rumah yang tak lagi bisa digunakan usai tergenang rob. Kini warga bergantung sebagai buruh kerja serabutan untuk menghidupi keluarga.   

Jumadi juga menahan tangis melihat tawa ceria anak-anak pesisir Mororejo, seandainya tak bisa mendapatkan pendidikan layak di kemudian hari.

"Kami tidak ingin desa kami seperti Desa Sriwulan Demak. Warganya ngadu ke sana ke mari tapi tidak ada jawaban pasti, kami takut Mororejo hilang dari peta Kendal. Efeknya, anak-anak kami juga bisa terdampak kenakalan remaja," paparnya.

Penanganan Menyeluruh

Terpisah, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyatakan bahwa penanganan rob membutuhkan sinergitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Dikatakannya, butuh biaya ekstra besar untuk membangun tanggul laut sebagai cara terbaik mengatasi gempuran gelombang rob.

"Kami jelaskan bahwa penanganan rob itu tidak mungkin hanya dilakukan oleh Pemkab saja apalagi Pemprov,"

"Dari kepemerintahan sebelumnya sudah mengajukan ke pusat untuk pembangunan tanggul laut, tapi kan itu butuh biaya luar biasa besar mencapai puluhan triliun," tegas bupati yang akrab disapa Tika.

Tika mencontohkan rencana pembangunan tanggul laut raksasa di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak mencapai Rp 10,9 triliun, sebagai langkah penyelesaian dampak rob berkepanjangan di lokasi tersebut.

"Itu bisa 5x dari APBD Kendal, jadi tidak mungkin sepenuhnya penanganan rob di Kendal ini pakai APBD. Rob ini masalah bersama," terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah membuat rancang bangun rinci untuk pembangunan tanggul laut di Kendal sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Namun, saat ini langkah konkret yang bisa dilakukan ialah mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat rob, dengan melakukan penanaman mangrove secara masif di pesisir pantai. 

"Kemarin kami sampaikan ke pemerintah pusat untuk dibantu pembangunan tanggul laut. Insyaallah kalau di Demak mulai, nanti diteruskan selanjutnya termasuk di Kendal," tandasnya.

Di sisi lain, Prakirawan stasiun Maritim Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Lessy Andari mengatakan sejumlah wilayah di pesisir utara Jawa Tengah masih akan dilanda pada Minggu (22/6/2025) mulai pukul 15:00 - 17:00 WIB.

Gelombang dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter juga berpeluang terjadi perairan Kepulauan Karimunjawa bagian barat - timur, serta perairan Pekalongan - Kendal pada 22 - 25 Juni 2025.

"Ada aktivitas peningkatan ketinggian air laut di pesisir utara Jawa Tengah," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved