Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Rob Jepara

Nasib Warga Surodadi Jepara Terdampak Air Rob, Tiap Tahun Harus Tinggikan Rumah

Warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara terpaksa harus selalu meninggikan rumah agar terhindar dari banjir rob akibat ganasnya abrasi.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
TERENDAM ROB - Kondisi salah satu rumah warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara yang terdampak banjir rob, Senin (23/6/2025). Mayoritas warga di desa tersebut terpaksa harus meninggikan rumah mereka agar tidak terendam ganasnya air rob imbas abrasi. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Hampir setiap tahun warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara selalu meninggikan rumah agar terhindar dari banjir rob akibat ganasnya abrasi.

Satu di antara warga korban banjir rob di RT 18 RW 06 Desa Surodadi adalah Salim (70).

Dia menyampaikan, sudah lima tahun ini rumahnya menjadi langganan banjir rob.

Baca juga: Penutup Sumur Rusak Jadi Petunjuk Warga Temukan Jasad Balita di Mayong Jepara

Baca juga: Polres Jepara Belum Lakukan Penindakan ODOL, Sampai Batas Waktu Tidak Ditentukan

Meski kerap menjadi langganan banjir rob akibat abrasi, nelayan warga setempat ini baru mampu meninggikan rumahnya pada tahun ini.

"Sudah sejak lima tahunan, sebelum pandemi."

"Tapi saya baru bisa tahun ini meninggikan rumah dan semampunya," kata Salim kepada Tribunjateng.com, Senin (23/6/2025).

Tahun ini, Salim baru bisa meninggikan sekira 40 sentimeter terhadap rumahnya di dekat jalur alternatif Jepara- Demak ini.

Peninggian rumah juga dilakukan tetangga Salim.

"Sebelum ditinggikan, air di dalam rumah bisa sampai selutut orang dewasa," ungkapnya.

Senada, Sulkhan (56) warga desa setempat menyampaikan, banjir rob sebenarnya mulai terjadi di desanya sekira 2016.

Pada tahun itu, Desa Surodadi sempat mendapat bantuan pemecah gelombang di bibir Pantai Desa Surodadi. 

Namun akibat ganasnya gelombang air laut, pada 2020 pemecah gelombang tersebut jebol. 

Kini pemecah gelombang itu berada di tengah laut dengan jarak sekira 60 sentimeter dari bibir pantai.  

Baca juga: Audiensi Aturan ODOL, Polres dan Dishub Jepara Sepakati Hal Ini

Baca juga: Asyik Pesta Miras di Pinggir Jalan, ABG di Jepara Digaruk Polisi  

"Setelah jebol, air makin sering masuk ke permukiman warga."

"Banjir rob paling parah terjadi pada 2022," ucap Sulkhan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved