Berita Solo
Tetangga Cium Bau Busuk, Zaky Ditemukan Tewas dalam Posisi Sujud di Kebun Kosong di Krembyongan Solo
Suwarti (64) mencium bau busuk di sekitar rumahnya yang berada di Krembyongan, Kadipiro, Solo.
Penulis: Ardianti WS | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Suwarti (64) mencium bau busuk di sekitar rumahnya yang berada di Krembyongan, Kadipiro, Solo.
Suwarti tidak mengira jika kebun kosong dekat rumahnya menjadi lokasi penemuan mayat yang ditemukan hari ini, Senin (23/6/2025).
Sosok mayat tersebut adalah Royhan Zaki Al Nouval (21).
Baca juga: Sultan Babak Belur Dikeroyok Kepala Bocor Dapat 30 Jahitan, Polisi Malah Lepaskan Pelaku
Baca juga: Perang AS-Israel Vs Iran, Piala Dunia 2026 Amerika-Kanada-Meksiko Batal? Nasib Timnas Indonesia
“Sejak kemarin ada bau busuk, aku kira bau bangkai tikus atau kucing, tapi kok baunya lebih parah, kayak bukan bau bangkai tikus,” ujarnya.
Suwarti mengatakan sosok yang pertama menemukan mayat adalah karyawan tokok bangunan.
“Awalnya ditemukan itu sama karyawan toko material, dicari baunya dari mana, ternyata kebun kosong,” ujarnya.
Suwarti kerap beberapa kali bertemu dengan Zaki.
“Anaknya itu sering sholat di masjid bareng bapaknya,” ujarnya.
Sempat hilang
Royhan Zaki Al Nouval (21) ditemukan tewas di kebun kosong di daerah Krembyongan, Kadipiro, Solo.
Pria yang kerap disapa Zaki itu meninggal dalam posisi sujud.
Zaki merupakan anak pertama dari pasangan Sugeng Rahmanto dan Rina Irawati.
Zaki keluar dari rumah sejak Kamis malam (19/6/2025).
Zaki pergi meninggalkan rumah neneknya dan hendak pulang ke rumah orangtua.
Menurut pengakuan tetangga, IF (44), Zaki mengalami depresi sejak SMP.
IF mengatakan Zaki kerap mendadak kosong ketika malam hari.
“Zaki mau pulang ke rumah dari rumah nenek.Zaki biasanya jalan kaki. Mungkin mau pulang bingung, nge-blank nggak bisa pulang, soalnya dulu juga gitu, tapi dulu sempat ketemu tetangga, terus diantar pulang,” ujarnya.
IF Mengatakan sejak Zaki hilang, keluarga sudah melaporkan ke polisi.
Bahkan sudah menyebar informasi melalui media sosial.
“Keluarga sudah melapor ke polisi, sudah nyebar di whatsapp, instagram, tiktok,” ujarnya.
IF menceritakan sebelum hilang, Zaki sempat meminta maaf.
“Aku kaget, kok tiba-tiba Zaki minta maaf, padahal biasanya ngobrol biasa,” katanya.
Menurut pengakuan IF, meski Zaki mengalami depresi, namun tetap bisa berinteraksi dengan tetangga.
“Kalau enggak kumat, sama tetangga ngobrol biasa, tapi kalau pas kambuh kayak linglung,” ujarnya.
Zaki memiliki postur tinggi badan 180 cm dengan berat badan 100 kilogram.
Saat ini jasad Zaki menjalani outopsi di rumah sakit.
Jenazah akan dimakamkan di makan Plelen, Kadipiro, Solo.
Rumah duka Zaki yang berada di Plelen RT 01 RW 12 Kadipiro, Solo banyak berdatangan warga untuk bertakziah.
Sebelumnya penemuan mayat wanita di Karanganyar.
Warga Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di sebuah kamar kos bernama Kos Putri Eden, Senin (16/6/2025).
Korban diketahui bernama Theresia Simatupang (53), seorang perempuan asal Medan yang tinggal seorang diri di kos tersebut selama kurang lebih satu tahun.
Kapolsek Colomadu, AKP Juritna, membenarkan adanya penemuan jenazah tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian menerima laporan sekitar pukul 15.30 WIB dari pemilik kos yang mencium bau tidak sedap selama beberapa hari terakhir.
“Pemilik kos kemudian memanggil tukang untuk mengecek sumber bau yang berasal dari kamar nomor 17.
Pintu dalam keadaan tidak terkunci. Saat dibuka, ditemukan Ibu Theresia dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas AKP Juritna kepada wartawan.
Dari hasil pemeriksaan awal, diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari empat hari sebelum ditemukan.
Identitas Korban: Seorang Dosen, Tinggal Sendiri
Dari data identitas yang diperoleh pihak kepolisian, diketahui bahwa Theresia Simatupang adalah seorang dosen.
Namun, hingga saat ini belum diketahui pasti di kampus mana ia mengajar.
Korban diketahui telah tinggal di Kos Putri Eden selama kurang lebih satu tahun dan hidup seorang diri.
Tidak ada keterangan bahwa ia memiliki keluarga dekat di wilayah tersebut.
“Korban tinggal sendiri. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKP Juritna.
Dugaan Penyebab Kematian Masih Didalami
Hingga berita ini ditulis, penyebab pasti kematian Theresia Simatupang masih belum diketahui.
Polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan secara kasat mata di tubuh korban.
Jenazah pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Solo untuk dilakukan autopsi.
“Ini sudah kami bawa ke RS Bhayangkara Solo untuk autopsi lebih lanjut. Kami masih menunggu hasil resmi dari rumah sakit,” tambah Kapolsek.
Reaksi Warga dan Lingkungan Sekitar Kos Putri Eden
Penemuan mayat ini membuat penghuni kos lainnya dan warga sekitar shock dan merasa ngeri.
Sejumlah tetangga mengaku tidak menyangka, karena korban dikenal tertutup namun sopan.
“Saya jarang melihat beliau keluar. Kalau bertemu juga hanya senyum, tidak banyak bicara,” ujar salah satu penghuni kos yang enggan disebutkan namanya.
Pemilik kos juga menyatakan bahwa selama satu tahun tinggal, korban tidak pernah menimbulkan masalah dan rutin membayar biaya sewa.
Pentingnya Kepedulian Sosial dan Cek Kesehatan Mandiri
Kejadian tragis ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal sendiri, untuk tetap menjaga komunikasi dengan lingkungan sekitar.
Selain itu, perhatian terhadap kesehatan pribadi juga tak kalah penting.
Kos-kosan yang dihuni oleh individu-individu dewasa, apalagi yang jauh dari keluarga, seharusnya memiliki sistem pemantauan ringan agar bila terjadi hal yang mencurigakan bisa segera diketahui.
Penemuan mayat seorang dosen perempuan di Kos Putri Eden Colomadu menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kepekaan terhadap sesama.
Terlebih bagi mereka yang tinggal sendiri, penting untuk menjalin komunikasi dengan tetangga atau teman terdekat agar tidak terisolasi secara sosial maupun emosional.
Polisi saat ini masih terus mendalami penyebab pasti kematian dan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Solo. Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan spekulasi liar sebelum hasil resmi diumumkan.
Kisah tragis di balik kamar nomor 17 Kos Putri Eden ini meninggalkan banyak tanya sekaligus duka. Semoga kasus ini bisa segera terungkap secara terang dan keluarga korban mendapatkan kepastian serta ketenangan.
Ingatkan orang-orang di sekitar Anda, terutama yang tinggal sendiri, bahwa mereka tidak sendirian. Satu sapaan bisa menyelamatkan nyawa.
(waw)
| 12 Ribu Orang di Solo Masih Nganggur, Respati Sarankan Tidak Pilih-pilih Pekerjaan |
|
|---|
| Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Tak Akan Ditempati, Ternyata Begini Rencananya |
|
|---|
| PSI Bantah Duetkan Jokowi-Gibran di Piplres 2029 |
|
|---|
| Innalillahi, Lansia Warga Laweyan Solo Tewas Membusuk di Rumah, Tubuh Penuh Belatung |
|
|---|
| Demi Kesehatan Mental Ibu & Balita Bahagia, Paragonian Bergerak dan SEKOCI Adakan Pemeriksaan Gratis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250623_penemuan-mayat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.