Berita Jepara
Ojek Wisata Kali Ndayung Jadi Profesi Sampingan Warga Desa Somosari Jepara Untuk Perbaikan Ekonomi
Tiga destinasi wisata tersebut antara lain hutan pinus dan area camping, Air Terjun Watu Bobot dan Kali Ndayung
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Berbekalkan motor bebek standar buatan pabrik, para ojek wisata kali Ndayung, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, menyusuri jalan bebatuan yang sempit untuk mengantarkan para wisatawan hendak berkunjung.
Lokasi Kali Ndayung memang cukup tersembunyi dari area perkotaan, namun pesona Wisata Kali Ndayung yang terletak di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara cukup indah.
Lokasi Wisata Alam Kali Ndayung Batealit ini berjarak sekitar 19 kilometer dari pusat Kabupaten Jepara.
Aksesnya cukup mudah, dapat ditempuh dengan waktu 30 menit menggunakan kendaraan motor atau mobil.
Sesampainya di gerbang masuk menuju wisata, pengunjung akan menemukan tiga spot yang masih satu area wisata di Wisata Alam Bukit Indah Batealit (BIB).
Tiga destinasi wisata tersebut antara lain hutan pinus dan area camping, Air Terjun Watu Bobot dan Kali Ndayung.
Sedangkan untuk ke tempat objek wisata Kali Ndayung sendiri, para wisatawan akan disajikan pilihan untuk menuju ke lokasi.
Para wisatawan bisa berjalan kaki atau menaiki kendaraan roda dua sendiri.
Jika tidak memiliki keberanian untuk melalui jalan yang sempit dan berbatu, wisatawan bisa menggunakan ojek wisata yang ada.
Jarak dari lokasi parkir kendaraan ke lokasi objek wisata kali ndayung cukup jauh sekiranya 7,1 Km atau sekiranya 13 menit.
Para ojek wisata yang berasal dari warga setempat pun sudah siap mengantar wisatawan dengan menggunakan kendaraan yang ada.
Satu di antara pengendara ojek wisata, Sofianto (35) menyampaikan sudah selama dua tahun menekui profesi sebagai ojek wisata.
Sofianto pun menjadi ojek wisata sebagai mata pencarian sampingan.
Sebenarnya kesehariannya Sofianto hanya seorang peternak kambing saja.
Setelah mencarikan makan ternaknya, Sofianto langsung beralih menjadi ojek wisata.
Menggunakaan kendaraan yang biasanya dijadikan untuk mengangkut rumput, di ojek motor Sofianto untuk mengatar wisatawan.
"Setiap pagi yah jadi peternak, kalau pagi sampai siang setelah selesai siang hari lah langsung kesini untuk mengisi kesibukan," kata Sofianto.
Ia menjelaskan memang yang menjadi ojek wisata Kali Ndayung memang mengutamakan warga Desa Somosari.
"Inikan ada kumpulannya pemuda sama warga sendiri yang jadi ojek ada sekiranya 35 orang ikut ojek wisata," ucapnya.
Dengan menjadi ojek wisata Kali Ndayung, perekonomian Sofianto cukup terbantu.
Mematok tarif sekali jalan Rp 10 ribu, membuat Sofianto dalam sehari jika ramai bisa dapat Rp 250 ribu.
"Satu perjalanan turun Rp 10 ribu kalau naik turun Rp 20 ribu, pas kemarin Syawalan ramai bisa dapat Rp 250 ribu dalam sehari itu," ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Ojek Wisata Kali Ndayung yang lain, Mashadi (40) yang baru menggeluti sebagai ojek wisata selama tiga bulan.
Sama dengan Sofianto, Mashadi yang kesehariannya sebagai pengukir kayu, memilih menjadi ojek wisata untuk mencukupi kebutuhan kesehariannya jika orderan ukiran sepi.
Merasakan keuntungan yang cukup lumayan.
"Sehari bisa dapat Rp 350 ribu kalau pas rame itu berangkat dari pagi hingga malam itu pas orderan ukiran sepi juga," ungkap Mashadi.
Wisata Kali Dayung kini menjadi primadona baru bagi para pecinta alam.
Dengan tiket masuk hanya Rp3.000 dan ojek menuju lokasi seharga Rp10.000, pengunjung juga bisa memilih berjalan kaki sambil menikmati suasana hutan yang sejuk.
Satu di antaranya, wisatawan asal Kabupaten Demak, Ayu mengungkapkan kekagumannya atas keindahan Kali Dayung.
Dengan alam yang masih sangat alami, Kali Dayung sangat cocok untuk menyegarkan pikiran dan menepi dari hiruk pikuk nya kota.
“Saya ke sini sudah dua kali. Tempat ini masih sangat alami dan airnya benar-benar jernih. Rasanya segar banget kalau mandi di sini. Ini salah satu tempat yang cocok buat healing, camping, atau sekadar menyegarkan pikiran dari rutinitas kota,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kali Dayung cocok dijadikan destinasi wajib jika berkunjung ke Jepara.
“Menurut saya, Kali Dayung ini wajib masuk daftar kunjungan wisata kalau main ke Jepara. Murah, alami, dan menyenangkan,” tuturnya.
Sebagai informasi tambahan Pemerintah Kabupaten Jepara menaruh perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Jepara dan potensi alam yang dimiliki, wisata Kali Dayung diyakini akan semakin berkembang menjadi destinasi unggulan berbasis desa yang mampu mengangkat ekonomi lokal dan memperkaya ragam wisata alam Jepara. (Ito)
Pemkab Jepara Masih Buka Beasiswa Kartu Sarjana 2025, Pendaftaran Maksimal 1 September |
![]() |
---|
Rencana Pergantian Nama Kecamatan Karimunjawa, Ini Kata Pemkab Jepara |
![]() |
---|
Tenun Troso hingga Ukiran Kayu Kabupaten Jepara Kini Punya Rumah Baru |
![]() |
---|
Jepara Gencarkan NIB, Pendaftaran Tembus Puluhan Berkat Program Bupati dan Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Festera Lestarikan Seni Ukir Jepara Lewat Panggung Teater |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.