Berita Kendal
Tradisi Warga Pekuncen Kendal Sambut 1 Muharram: 14 Ribu Nasi Suro Ludes Cuma 10 Menit
Warga Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal memiliki tradisi berebut nasi di bulan Muharram.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Warga Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal memiliki tradisi berebut nasi di bulan Muharram.
Tradisi yang mengakar kuat untuk memperingati haul Pangeran Benowo (Sunan Abinawa) itu menjadi momentum yang dinantikan warga.
Warga percaya, dalam sebungkus nasi anggi atau Suro menyimpan keberkahan dari doa-doa melalui perantara Sunan Abinawa, salah satu wali yang menyebarkan agama Islam di Kendal.
Baca juga: Ditarget Juara Porprov, Kendal Mulai Bidik Atlet Muda
Baca juga: Anggaran UHC Kendal Kena Efisiensi Rp 5 Miliar, Dewan Usulkan Pengembalian di APBD
Nasi Suro ialah nasi dengan lauk pauk telur, sambal, dan mi goreng yang dibungkus daun pisang dan dilapisi plastik.
Memasuki tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H, panitia menyediakan 14 ribu nasi bungkus untuk diperebutkan warga.
Sebelum itu, panitia menggelar doa bersama yang dipimpin ulama setempat di Masjid Jami Abinowo.
Setelah doa bersama selesai, ribuan warga menata barisan di sekitar masjid untuk meraih berkah dalam sebungkus nasi Suro.
Tak sampai 10 menit, nasi tersebut ludes dalam kerumunan warga.
Anak-anak, remaja, hingga orangtua saling berdesak-desakan.
Sambil menenteng plastik, warga terus berebut nasi yang dilempar petugas ke arah kerumunan.
Warga Pekuncen, Nafisah, bahkan telah mempersiapkan beberapa plastik sebagai wadah nasi Suro yang telah dia dapatkan.
Nasi penuh berkah itu rencananya bakal dinikmati bersama keluarga.
"Kami percaya bahwa nasi ini memiliki keberkahan."
"Ini sudah tradisi turun-temurun," katanya, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: Dongkrak Potensi Ekonomi, Hiu Selatan International Hard Enduro Ketujuh Bakal Digelar di Kendal
Baca juga: Emak-Emak Turun Tangan! Demo Galian C di Kendal Berbuah Manis, Kades Sepakati Penolakan Warga
Nafisah juga percaya, nasi Suro bisa menyembuhkan orangtuanya yang terbaring sakit sejak beberapa bulan terakhir.
"Nasi ini juga akan saya berikan ke orangtua saya yang sedang sakit."
"Semoga dengan perantara (lantaran) setelah makan nasi ini bisa segera sembuh atas kehendak Gusti Allah," paparnya.
Warga lain, Miati percaya dengan keberkahan dari sebungkus nasi Suro yang dia nikmati.
Dia berharap, tradisi ini bisa terus terjaga dan digelar di tahun-tahun berikutnya.
"Tiap tahun saya selalu ikut, Alhamdulillah semoga diberikan keberkahan semuanya," tuturnya.
Selain berebut nasi bungkus, warga yang datang juga berziarah ke makam Pangeran Benowo.
Selain itu, mereka juga mendatangi sumber mata air yang berada di dalam masjid.
Air ini ditampung dalam guci peninggalan Sunan Abinowo, yang konon tidak pernah habis meskipun di musim kemarau. (*)
Baca juga: Miliki Risiko Tinggi Kecelakaan, Dishub Karanganyar Bakal Tambah Rambu Lalu Lintas di Tawangmangu
Baca juga: FAKTA Positif QRIS Bagi Tukang Becak Wisata di Solo: Eko Punya Tabungan, Tak Ada Negosiasi Tarif
Baca juga: Dukung Komitmen Listrik untuk Rakyat, PLN Berikan Edukasi Ketenagalistrikan pada Generasi Muda
Baca juga: Api Hanguskan Satu Rumah dan Tiga Motor di Batealit Jepara, Ini Dugaan Penyebabnya
Kendal
Malam 1 Suro
Tradisi Malam 1 Suro di Kendal
Nasi Suro
feature
Sunan Abinawa
Haul Pangeran Benowo
Masjid Jami Abinowo
tribunjateng.com
tribun jateng
KEK Kendal Ekspansi Luar Daerah, Jajaki Peluang Karir Lintas Wilayah |
![]() |
---|
Di Kendal Baru 120 Koperasi Desa yang Aktif, Pemkab Siapkan Pelatihan Digital Genjot Perekonomian |
![]() |
---|
Kendal jadi Percontohan Nasional, Cak Imin Resmikan Pemberdayaan Desa Kembangkan Potensi Wilayah |
![]() |
---|
Menyusuri Jalan Setapak Menuju Surga Tersembunyi: Curug Lawe Sicepit Kendal |
![]() |
---|
Bupati Tika Ingatkan Kades Tingkatkan Kinerja, Aktifkan Kembali Siskamling |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.