Berita Ungaran
Jalan-Jalan Sambil Donor Darah di Alun-alun Bung Karno Ungaran, Suyatmi: Berbagi Itu Menyenangkan
Para warga berbondong-bondong mengantre untuk mendaftar donor darah yang dilaksanakan PMI Kabupaten Semarang dan DPC PDIP Kabupaten Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Lapangan Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dipadati ratusan warga pada Minggu (29/6/2025) pagi hingga siang.
Mereka datang untuk berolahraga, hingga mencicipi jajanan.
Namun, terdapat satu sudut lapangan yang tampak lebih sibuk dari biasanya, yakni di sebuah tenda donor darah.
Para warga berbondong-bondong mengantre untuk mendaftar donor darah yang dilaksanakan PMI Kabupaten Semarang dan DPC PDIP Kabupaten Semarang.
Seorang warga, Suyatmi (39), warga Pringsari, Kecamatan Pringapus, datang bersama keluarganya dan menyempatkan diri untuk melakukan donor darahnya yang memiliki golongan O.
“Saya lihat unggahan teman di media sosial, terus berniat mendaftar.
Pagi ini jalan-jalan sama keluarga, olahraga, jajan, sekalian daftar donor darah,” kata Suyatmi.
Bagi dia, donor darah bukan pengalaman pertama.
Suyatmi sudah rutin melakukannya setiap tiga bulan sekali.
“Persiapannya sederhana, yang penting sehat, tensi normal, hemoglobin cukup.
Berbagi itu menyenangkan karena membantu orang lain, sekaligus menjaga kesehatan diri itu yang terbaik,” imbuh dia.
Aksi kemanusiaan itu merupakan bagian dari kegiatan “Banteng Peduli”, yang digelar oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang untuk memperingati Bulan Bung Karno.
Ketua panitia, Yan Ardian Hendi Asmara, mengaku terkejut dengan antusiasme warga yang sudah antre mendaftar sebelum donor dibuka.
“Donor baru dibuka pukul 09.00 WIB, tapi sejak 07.30 warga sudah berdatangan dan antre.
Ini menandakan semangat gotong royong dan kepedulian warga sangat tinggi,” kata dia.
PMI Kabupaten Semarang mencatat, dari 50 calon pendonor, terkumpul 44 kantong darah dalam kegiatan itu.
Wakil Ketua PMI Kabupaten Semarang, Yoseph Bambang Tri Hardjono menjelaskan bahwa golongan darah yang paling dibutuhkan saat ini adalah O, disusul B, A, dan AB.
“Kami menurunkan empat personel di lokasi. Selain di sini, kegiatan donor juga berlangsung di Desa Brongkol, Jambu.
Darah yang terkumpul langsung kami distribusikan ke rumah sakit sesuai rekomendasi medis,” jelas Yoseph.
PMI juga tengah merencanakan pembelian alat untuk memproduksi darah leukodepleted, produk darah yang disaring dari leukosit, yang sangat penting bagi pasien-pasien tertentu agar tidak mengalami reaksi fatal.
“Kasusnya tidak banyak, tapi untuk pasien yang membutuhkan, ini sangat krusial.
Prosesnya butuh kantong darah khusus dan petugas dengan pelatihan tertentu,” pungkas Yoseph. (*)
Detik-detik Truk Bermuatan Kayu Berjalan Mundur Hingga Kecelakaan di Tanjakan Lemahabang Semarang |
![]() |
---|
Kisah Rofidah, Penjual Lotek Yang Kini Merajut Eceng Gondok Jadi Kerajinan Beromzet Rp8 Juta Sebulan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS 2 Truk Terguling di Lemahabang, Arus Lalu Lintas Semarang-Solo Macet Total 2 KM! |
![]() |
---|
Mal Pelayanan Publik Kabupaten Semarang: Berprestasi di Tingkat Nasional, Namun Jaringan Masih Lemot |
![]() |
---|
Daftar Calon Ketua PDIP Jateng Versi PAC Semarang, Ada Anak Puan Maharani hingga Wali Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.