Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sepak Bola Hari Ini

Joni Kurnianto CEO Persipa Pati Pamit Undur Diri: Karena Suporter Meminta Seperti Itu

Joni sebut seluruh urusan administrasi keuangan yang berada dalam periode kepengurusannya sebagai CEO Persipa Pati sudah diselesaikan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
MUNDUR - Joni Kurnianto secara resmi mundur dari jabatan CEO Persipa Pati dalam konferensi pers di ruang kerjanya, Senin (30/6/2025). Kepemilikan saham 41,8 persen, dia serahkan kepada Saiful Arifin, pemilik Safin Pati Sports School yang juga mantan Wakil Bupati Pati. 

Maka, pihaknya membentuk PT Laskar Saridin Syeh Jangkung.

“Setelah menjadi swasta penuh, risikonya adalah semua aktivitas keuangan tidak boleh memakai APBD Pati atau dana lain dari pemerintah."

"Praktis saya harus membiayai sendiri awal persiapan Liga 2."

"Termasuk renovasi stadion agar lolos verifikasi PT LIB dan PSSI, pembentukan kontrak ofisial, pelatih dan pemain, hingga operasional tim selama liga berlangsung,” urai dia.

Joni Kurnianto menyebut, meskipun ada beberapa sponsor yang masuk, ditambah subsidi dari PT LIB selaku operator Liga 2, mayoritas pengeluaran tim tetap bersumber dari kocek pribadinya.

“Tetap 90  persen saya keluar uang sendiri."

"Jadi di dua musim kompetisi Liga 2, yakni musim 2022-2023 dan 2023-2024, biaya pribadi yang saya keluarkan berkisar Rp10 miliar."

"Alhamdulillah saat itu kami berhasil bertahan di Liga 2,” ungkap dia.

Pada musim selanjutnya, yakni 2024-2025, Persipa Pati mendapat dukungan dengan masuknya Gede Widiade, tokoh sepak bola nasional dan pemilik Pancoran Soccer Field (PSF) Group.

Gede menjadi pemilik saham mayoritas (50 persen).

Baca juga: Mulai Hari Ini Banur Resmi Diistirahatkan, Sasi Kirono Jadi Caretaker Persipa Pati

Baca juga: Pasca Kekalahan dari Persipura, Rumah CEO Persipa Pati Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Sementara, kata Joni Kurnianto, dirinya memegang 41,8 persen saham dan selebihnya (8,2 persen) dimiliki oleh PS dan suporter.

“Pengaturan komposisi saham tersebut sengaja kami lakukan supaya Persipa Pati tidak bisa dijual keluar Pati dan tetap menjadi tim kebanggaan Pati,” tegas Joni.

Selanjutnya, persaingan berat di Liga 2 Musim 2024-2025 membuat Persipa Pati ngos-ngosan dan meraih hasil tidak sesuai harapan.

Laskar Saridin terdegradasi ke Liga 3 Nusantara.

“Kami belum beruntung, padahal sudah berupaya maksimal, sekuat tenaga, demi bertahan di Liga 2,” ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved