Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Kisah Ausela, Siswi SMA Rela Antre Berjam-jam Demi Pemutihan Pajak Motor Trail di Hari Terakhir

Ausela Merari Seyfannya duduk di atas motor trail mengantre pemutihan pajak di Kantor Samsat Kabupaten Semarang.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
ANTRE DI TENGAH BARISAN - Seorang wajib pajak, Ausela Merari Seyfannya duduk di atas motor trail-nya di antara barisan motor lain yang mengular di halaman Samsat Kabupaten Semarang, Senin (30/6/2025). Mereka memanfaatkan momentum hari terakhir pemutihan pajak kendaraan. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Di tengah terik matahari dari atas langit Kantor Samsat Kabupaten Semarang, Ausela Merari Seyfannya duduk di atas motor trail-nya di antara barisan motor lain yang mengular, Senin (30/6/2025).

Waktu sudah mencapai tengah hari, namun siswi kelas 12 SMKN 11 Kota Semarang tersebut sudah mengantre sejak satu setengah jam sebelumnya.

Padahal, letak Ausela berada masih separuh dari antrean menuju lokasi pelayanan cek fisik kendaraan di pojok belakang.

Baca juga: Lunas Setelah 4 Tahun Menunggak: Pengusaha Kendal Bayar Rp 250 Juta Manfaatkan Pemutihan Pajak

Hari itu adalah kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan keringanan dari program pembebasan denda pajak, sekaligus mengurus balik nama motor Viar Cross X 150 yang setia menemaninya ke sekolah.

Dia maju sedikit demi sedikit dalam antrean dua baris itu.

"Saya takut kalau tidak sempat hari ini, tahun depan motornya tidak bisa dipakai lagi," kata warga Kecamatan Pudakpayung, Kota Semarang tersebut.

Ausela menjadi satu dari ribuan warga yang menyerbu Kantor Samsat Kabupaten Semarang pada hari terakhir program pemutihan pajak kendaraan yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Antusiasme warga, alih-alih mereda, justru memuncak di garis akhir. 

Sejak pagi, antrean kendaraan untuk cek fisik sudah memanjang lebih dari 500 meter, merayap hingga parkiran dekat gerbang masuk.

"Pemilik sebelumnya dari Pringapus, Kabupaten Semarang, sekarang mau saya balik atas nama saya sendiri," imbuh Ausela.

Dia bercerita bahwa kesibukan sekolah membuatnya baru sempat mengurus pajak pada hari terakhir pemutihan.

Selain itu, Ausela juga menunggu momentum orangtuanya agar bisa menemani dia.

MENGULAR - Antrean pemotor menuju loket cek fisik kendaraan mengular di halaman Samsat Kabupaten Semarang, Senin (30/6/2025). Momentum tersebut merupakan hari terakhir pemutihan pajak kendaraan. 
MENGULAR - Antrean pemotor menuju loket cek fisik kendaraan mengular di halaman Samsat Kabupaten Semarang, Senin (30/6/2025). Momentum tersebut merupakan hari terakhir pemutihan pajak kendaraan.  (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)

Ali Mengira Hari Terakhir Sepi, Namun Justru Membludak

Di area pelayanan administrasi, suasana tak kalah riuh. 

Teras dan ruang pelayanan penuh sesak oleh warga yang duduk bersisian, menanti nomor antrean mereka dipanggil.

Diperkirakan, lebih dari 2.000 warga telah mengunjungi kantor yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Sidomulyo, Ungaran Timur itu.

Tak hanya warga muda seperti Ausela, para wajib pajak dari berbagai penjuru Kabupaten Semarang juga ikut berburu kesempatan. 

Seorang warga Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Ali, mengaku datang khusus pada hari terakhir karena mengira suasana akan lebih lengang. 

Nyatanya, dugaan dia justru meleset jauh.

“Saya kira sudah sepi, ternyata masih ramai sekali. 

Jadi ya mau tidak mau antre juga,” kata dia.

Ali ingin menyelesaikan tunggakan pajak kendaraan milik dia yang sudah beberapa tahun belum dibayar.

Program pemutihan yang dimulai sejak 8 April hingga 30 Juni 2025 tersebut dinilai memberi kelonggaran.

Seluruh denda dan tunggakan pajak kendaraan dari tahun 2024 ke belakang dihapuskan. 

Pemilik hanya perlu membayar pajak untuk tahun berjalan. 

Antusiasme Memuncak di Ujung Waktu

Data dari Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kabupaten Semarang menunjukkan lonjakan pengunjung.

Jika di hari biasa hanya 300–700 objek pajak yang diurus per hari, maka selama masa pemutihan, jumlahnya melonjak menjadi 1.200 hingga 1.700 per hari. 

Bahkan pada hari pertama, lebih dari 3.000 orang memadati Kantor Samsat Kabupaten Semarang.

Nilai total tunggakan pajak kendaraan di Kabupaten Semarang saat awal diberlakukannya masa pemutihan itu mencapai Rp49 miliar. 

Kanit Registrasi dan Identifikasi (KRI) Satlantas Polres Semarang, Ipda Kurniawan, mengakui peningkatan drastis pada hari terakhir.

“Kami sudah mengantisipasi dengan membuka loket cek fisik lebih awal sejak pukul 07.00 WIB,” kata dia.

Petugas pun dikerahkan secara bergiliran dari kepolisian, Jasa Raharja, dan Pemkab Semarang

Antrean kendaraan bahkan dibariskan dalam dua jalur demi kelancaran arus.

Pelayanan hari terakhir itu dibuka hingga pukul 23.59 WIB.

“Setelah itu, sistem akan kembali normal dan denda akan kembali diberlakukan,” imbuh dia.

Menurut Ipda Kurniawan, selain faktor kesibukan pribadi dan kurangnya informasi, libur panjang akhir Juni juga menjadi pemicu menumpuknya warga di hari terakhir. 

Baca juga: Keberuntungan Pemilik Motor GL 100 di Weleri Kendal, Pajak Mati 24 Tahun Cuma Bayar Rp395 Ribu

Wilayah Kabupaten Semarang yang luas dengan 19 kecamatan menambah tantangan tersendiri.

Pihaknya juga telah mengerahkan Samsat Keliling untuk menjangkau wilayah yang jauh dari kantor pusat pelayanan.

“Kami maksimalkan semua sumber daya karena banyak warga yang baru bisa mengurus pajak setelah libur panjang kemarin,” pungkas dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved