Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Temanggung

Kisah Pilu Dusun Jumbleng di Temanggung, Permukiman yang Lenyap Tertimbun Tanah Longsor

Malam yang sunyi itu tiba-tiba pecah oleh jeritan tangis minta tolong dan bunyi kentongan bertalu-talu.

TRIBUN JATENG/YAYAN ISRO ROZIKI
DUSUN JUMBLENG: Suasana Dusun Jumbleng. Di balik keindahan alam dan kebun kopi yang terhampar luas, ternyata terdapat sebuah kisah tragis. (TRIBUN JATENG/YAYAN ISRO ROZIKI) 

Warga hanya menggunakan lampu teplok sebagai alat penenrangan utama sehari-hari.

Malam yang sunyi itu tiba-tiba pecah oleh jeritan tangis minta tolong dan bunyi kentongan bertalu-talu. 

Seluruh warga dusun berhamburan keluar.

Suasana hening seketika berubah berselimut aroma mencekam.

Sedikitnya, 13 rumah warga kini telah rata oleh tanah.

Termasuk di dalamnya bangunan masjid yang biasa mereka gunakan untuk beribadah.

Warga yang terhindar dari longsoran tanah berusaha memberikan pertolongan.

Berharap para sanak saudara dan tetangga yang telah tertimbun material tanah masih dapat diselamatkan.

Namun, Tuhan berkata lain.

Mereka justru menemukan 30 jasad yang telah berselimut pekatnya tanah.

“Waktu itu kami berada di teras rumah sambil mengumandangkan azan sebelum bencana terjadi.

Alhamdulillah, saya, bapak, dan pak dhe saat itu bisa selamat meskipun itu tidak mudah.

Lumpur sudah mengubur tubuh saya.

Meski terdorong tanah dan puing-puing rumah yang terus mendesak, namun saya berusaha sekuat tenaga keluar ke lokasi yang aman.

Begitu juga bapak yang berhasil diselamatkan oleh pertolongan warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved