Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswi Solo Terjun ke Sungai

"Maaf Dr Sumardiyono Karena Telah Menghianati" Pesan Devita Mahasiswi UNS Terjun di Jembatan Jurug

TIm SAR gabungan hingga sore tadi belum menemukan Devita Sari, mahasiswi UNS yang nekat terjun di jembatan Jurug Solo, Selasa (1/7/2025).

|
Penulis: Ardianti WS | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/ WORO SETO
PENCARIAN DEVITA DI JEMBATAN JURUG - TIm SAR gabungan hingga sore tadi belum menemukan Devita Sari, mahasiswi UNS yang nekat terjun di jembatan Jurug Solo, Selasa (1/7/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO- TIm SAR gabungan hingga sore tadi belum menemukan Devita Sari, mahasiswi UNS yang nekat terjun di jembatan Jurug Solo, Selasa (1/7/2025).

Sejak pukul 12.00 WIB, Tim SAR gabungan sudah melakukan pencarian.

Pada pukul 13.55 WIB, tim LCR beserta tim selam menuju Datum untuk melakukan penyisiran dan penyelaman di sekitar Lokasi Kejadian Perkara( LKP).

Pukul 14.20 WIB Tim selam dan Tim LCR mulai melakukan penyelaman. 

Baca juga: Isi Pesan Terakhir Mahasiswi UNS Solo Bikin Merinding: "Maaf Aku Tak Sekuat Ibu"

Baca juga: Inilah Sosok Devita, Mahasiswi UNS Yang Loncat Dari Jembatan Setelah Konsultasi Dosen

Baca juga: Sosok Dr Sumardiyono Tertulis di Buku Devita Sari Mahasiswi UNS, Terkait Alasan Terjun ke Sungai?

 

Pada pukul 15.40 WIB Tim LCR bergeser ke Selatan LKP untuk melakukan penyisiran. 

SAR Gabungan juga melakukan penyelaman di titik-titik yang di duga Lokasi survivor berada. 

Pada pukul 16.44 WIB Team LCR melakukan penyisiran sampai ke PDAM. 

Pada pukul 17.00 Team LCR dan Team selam ditarik Kembali ke Posko Induk dengan hasil Nihil dan dilakukan Evaluasi guna pencarian besok serta pencarian malam hari dilanjutkan dengan pengebloran di beberapa titik jembatan.

Diketahui,  Mahasiswi UNS yang nekat loncat dari Jembatan Jurug Solo menuliskan sebuah pesan di buku catatannya.

Devita Sari Anugraheni nekat loncat di jembatan Jurug pada Selasa, (01/07/2025) siang.

Identitas yang dihimpun tribunjateng.com sosok mahasiswi tersebut bernama Devita Sari Anugraheni.

Ia merupakan mahasiswi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja UNS angkatan 2021.

Devita Sari saat ini merupakan mahasiswi semester 8.

Saat ini ia berusia 22 tahun.

Ia  berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.

Devitasari pergi mengendarai motor Honda Beat merah putih bernomor polisi AA 3757 CY.

Di dekat motor ditemukan tas hitam,handphon dan sebuah buku catatan kecil.

Di buku tersebut terdapat tulisan tangan yang diduga merupakan pesan terakhir Devita. 

Isi pesannya menyiratkan beban mental berat yang ia alami.

“Aku pergi ya, jangan salahkan keluarga atau tempat instansi aku kuliah."

"Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. Terkadang, aku bukan diriku."

"Aku capek. Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan."

"Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak... Aku capek, Bu. Maaf aku tak sekuat ibu.”

Kesaksian di TKP

PESAN TERAKHIR - Terungkap isi pesan terakhir mahasiswi UNS, Devita Sari Anggraeni sebelum loncat ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025) siang.
PESAN TERAKHIR - Terungkap isi pesan terakhir mahasiswi UNS, Devita Sari Anggraeni sebelum loncat ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025) siang. (istimewa/Instagram)

Haryadi salah seorang saksi mata, yang juga seorang driver ojek online mengutarakan bahwa sempat melihat seorang perempuan tersebut sebelum loncat dari Jembatan Jurug. 

"Saya pas bawa customer dari Palur. Saya kan driver gojek, di tengah Jembatan 5 meter di depan saya. Saya tau perempuan sudah berdiri di tuas jembatan itu mau ancang-ancang lompat," ungkap Haryadi. 

Haryadi mengaku sempat meneriaki perempuan tersebut sebelum loncat dari atas jembatan. 

Namun tidak kesampaian, perempuan tersebut sudah terjun.

"Saya teriakin "Mbak" sudah ga nuntut. 

Jadi intinya saya sudah ga nuntut, dia sudah terjun," sambung Haryadi. 

Setelah menyetandartkan motor bersama dengan customernya. 

Haryadi sempat menengok ke bawah Sungai Bengawan Solo. Namun korban sudah tidak terlihat. 

"Setelah saya nyetandartkan motor saya dan customer saya turun. Customer saya ibu-ibukan ga cepet turunya pelan-pelan saya tengok sudah ga kelihatan," terangnya. 

Haryadi menjelaskan, sebelum terjun. Dirinya hanya melihat motor beat putih yang sudah distandartkan di parkir di pinggir jembatan dan perempuan tersebut sudah berdiri sendirian. 

"Motor (beat) sudah distandartin, mbak e sudah berdiri sendiri pakai baju pink. Pakai kerudung masih muda, kayaknya kuliah. Langsung nyebur," ucapnya. (waw)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved