Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Dampak Anomali Cuaca, Kasus PMK dan LSD Kembali Serang Hewan Ternak di Jepara

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara menyebutkan kasus Penyakit Mulut dan Kuku

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
PENYAKIT HEWAN - Kesehatan Hewan pada DKPP Kabupaten Jepara, Mudhofir saat ditemui di kantornya. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara menyebutkan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease saat ini kembali menyerang hewan ternak, akibat cuaca yang tidak menentu. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara menyebutkan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease saat ini kembali menyerang hewan ternak, akibat cuaca yang tidak menentu.


Kesehatan Hewan pada DKPP Kabupaten Jepara, Mudhofir menjelaskan untuk kasus  PMK per tanggal 1 Juli ini sudah ada 45 Kasus.


Dari data DKPP Jepara ada 216 ekor sapi suspek, 2 ekor kerbau suspek, dan 1 ekor kambing suspek.


Sementara kasus aktif ada 45 ekor yang menjangkit hewan ternak sapi.


Kasus itupun tersebar di enam kecamatan di antaranya, Kecamatan Donorojo 3 kasus, Kecamatan Keling 5 kasus,  Kecamatan Kembang 14 kasus, Kecamatan Bangsri 20 kasus, Kecamatan Mlonggo 1 Kasus, dan Kecamatan Pakisaji 2 kasus.


"Bikin stamina kondisi anti bodynya acak-acakan itu (musim tidak menentu),tantangan kami anomali musim," kata Mudhofir kepada Tribunjateng, Selasa (1/7/2025).


Dengan munculnya penyakit tersebut, DKPP Jepara saat ini masih berupaya menanggani kasus tersebut.


Tidak hanya PMK saja kata dia, kasus LSD pun muncul akibat cuaca yang cukup ekstrim.


Kemunculan kasus tersebut sudah terjadi sejak hari raya Iduladha kemarin.


"Kalau di Jepara PMK muncul tapi sudah tertangani, tapi lumayan munculnya setelah Iduladha munculnya, LSD juga beberapa kasus ada.

PMK ini kemarin di angka 50an kasus, tapi sudah tertangani kami coba untuk tekan terus intensif," ujarnya.


Ia menyebutkan hewan ternak yang terinfeksi kasus tersebut sudah dalam proses pengobatan.


"Kasusnya tercatatnya sekiranya itu tetapi kondisi ternaknya yang awalnya sakitnya cukup para setelah tertanggani mulai membaik.

Semua yang terlaporkan itu sudah tertangani," ungkapnya.


Untuk kasus LSD kata dia, bisa mencapai angka 70 kasus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved