Berita Jepara
Kisah Mirza, Anak Penenun yang Jadi Calon Siswa Sekolah Rakyat Dijemput Langsung Bupati Jepara
Bupati Jepara, Witiarso Utomo mendatangi calon siswa sekolah rakyat di rumahnya yang sederhana, Rabu (2/7/2025).
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Ketika waktu sore hari, sekiranya pukul 15.30, WIB, Rusmi Warga Desa Ngeling, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, yang sedang menyibukan diri dengan kerjaan sampingannya sebagai penenun, cukup terkejut sekaligus senang lantaran anaknya masuk menjadi satu di antara calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Jepara.
Rusmi yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga saja itu cukup senang ketika di datangi Bupati Jepara, Witiarso Utomo berserta jajaranya yang bertamu di kediamannya yang sangat sederhana, Rabu (2/7/2025).
Awalnya Rusmi beserta neneknya sedang sibuk menenun di depan halaman rumah yang berbahan dasar kayu, bersama ibunya cukup terkejut.
Baca juga: Sambut Lonjakan Wisatawan Karimunjawa, Pemkab Jepara Akan Tambah Fasilitas Dermaga Pantai Kartini
Rusmi mengaku tidak mengetahui jika rumahnya akan didatangi oleh orang nomor satu di Kabupaten Jepara.
Ia pun juga tidak menahu jika anaknya terpilih masuk di calon peserta didik SR di Jepara.
Dia merasa senang sekali, lantaran anaknya yang terakhir bisa sekolah dengan gratis.
"Awalnya memang tidak kepikiran saja bisa terpilih, Alhamdhulilah bersyukur kepada Allah SWT," ucap Rusmi kepada Tribunjateng, Rabu (2/7/2025).
Anak Rusmi yang terpilih menjadi peserta didik SR yaitu Mirza Rahmadani (7) yang baru selesai menempuh pendidikan di Taman Kanak (TK).
Rusmi memiliki tiga anak, anak pertama masih SMP, anak kedua masih kelas 5 SD, sedangkan anak terakhirnya Mirza yang baru lulus TK.
Sementara suami Rusmi, Kumaidi bekerja di luar kota sebagai kuli bangunan di Cirebon.
"Seharian saya jadi ibu rumah tangga saja, kadang mengerjakan tenun kalau ada pesenan. Kalau suami kerja proyek luar kota," ungkapnya.
Di sisi lain, Bupati Jepara, Witiarso Utomo beserta jajarannya memang sengaja untuk meninjau langsung ke rumah para calon peserta didik SR di Kabupaten Jepara.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat bisa tepat sasaran.
"Jadi kemarin kami dapat arahan dari Pak Mensos untuk datang langsung ke lokasi calon siswa SR.Jadi memastikan bawa calon siswa ini benar tidak mampu dan sesuai dengan kriteria sekolah rakyat yang diingikan pak Presiden Prabowo Subianto," ungkap Bupati Jepara.
Dia menjelaskan untuk SR di Kabupaten Jepara nantinya menyediakan empat rombongan belajar (Rombel) yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD - SMA.
Setiap rombelnya akan diisi oleh 25 anak.
Saat ini kata Mas Wiwit sapaan akrabnya, pihaknya masih melakukan tahap assement.
Penegecekan itu dilakukan untuk memastikan jenjang pendidikan yang paling membutuhkan.
"Kemungkinan target 100 anak yaitu dua rombel itu untuk SD dan SMP masing satu rombel, kalau memungkinkan satu rombel untuk SMA.Tapi baru usulan kami baru verfal kembali posisi siswa paling banyak dimana," ungkap.
Sementara untuk tahun ini, para calon peserta didik SR akan menempuh pendidikan di Balai Latihan Kerja yang berada di Kecamatan Pecangaan.
Hal itu didasarkan karena SR di Kabupaten Jepara yang berada di Kecamatan Pakisaji, memiliki luasan tanah 10 hektar masih tahap pembangunan.
Diketahui Pemkab Jepara baru melakukan proses pembangunan SR pada Bulan Oktober tahun ini.
"Sementara SR rintitas di BLK, di Kecamatan Pecangaan.Kami ajukan satu tempat, kami termasuk kalau di acc 100 pertama kali di seluruh indonesia, jadi prioritas," ungkapnya.
Ia menuturkan nantinya SR juga bisa menampung anak jalanan yang tidak ingin sekolah.
"Anak punk kami masukan disana, setelah SR terbentuk mudah-mudah jepara bersih dari anak punk," ucapnya.
Mas Wiwit menengaskan peruntukan peserta didik yang ingin ke SR tidak terbatas pada usia.
Baca juga: Bahagianya 17 Gapoktan Jepara Dapat Bantuan Alsintan Rp 1,1 Miliar, Semangat Dukung Ketahanan Pangan
"Sekolah rakyat itu bukan sekolah umum, tidak tergantung umur.Memang khususkan orang yang spesial atau ingin sekolah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsospermades) Kabupaten Jepara, Edy Marwoto menjelaskan pihaknya masih melakukan pengecekan kembali kepada calon peserta didik SR.
"Jadi data base sudah kami terima dari DTSCN jumlah KK yang di desil satu dan desil dua.Kami asesment dlu kami cari anak usia sekolah, proses assement untuk empat rombel," ungkapnya. (Ito)
Pemkab Jepara Akan Lakukan Rotasi di Bulan September, Ada 8 Jabatan Kosong |
![]() |
---|
Jumlah Penerima Bansos di Jepara Menurun Drastis Hingga 20 Ribu KPM, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Masih Kaji Permohonan Manajemen Persijap Kelola Stadion GBK dan Kamal Junaidi |
![]() |
---|
DP3AP2KB Jepara Mencatat Angka Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Mengalami Penurunan |
![]() |
---|
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Jepara Bersama Kodim 0719 Bentuk Kompi Produksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.