Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Waspada Banjir Rob hingga 1 Meter di Pesisir Jateng, BMKG Prediksi Terjadi di 3 Rentang Waktu Ini

BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk lebih waspada dan selalu memantau informasi prakiraan pasang-surut laut

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Rezanda Akbar
TERJANG BANJIR - Pengendara motor saat menerjang banjir rob di Kabupaten Demak. 

TRIBUNJATENG.COM - Di musim kemarau basah ini, masyarakat di pesisir Jawa Tengah diimbau tetap waspada banjir rob.

Bahkan banjir rob selama bulan Juli 2025 bisa mencapai ketinggian 1 meter.

Waktu banjir pun tak tentu, bisa menerjang pada pagi atau sore hari.

Baca juga: Karmini Bahagia Bawa Sampah Untuk Ditukarkan Sembako di Semarang Barat: Dapat Sop hingga Beras

TEROBOS ROB - Seorang pengendara motor terobos genangan air rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (20/6/2025). Imbas dari banjir rob tersebut, tak sedikit pengendara motor mengeluhkan kendaraannya mudah rusak.
TEROBOS ROB - Seorang pengendara motor terobos genangan air rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (20/6/2025). Imbas dari banjir rob tersebut, tak sedikit pengendara motor mengeluhkan kendaraannya mudah rusak. (TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR)

Penyebab rob karena pasang maksimum air laut yang umumnya mencapai puncak pada pertengahan tahun.

Menurut Usman Efendi, Forecaster Stasiun BMKG Meteorologi Maritim Klas II Semarang menjelaskan, gelombang pasang laut berpotensi menyebabkan genangan di sejumlah wilayah pantai utara Jawa Tengah.

Puncak pasang ini diperkirakan terjadi pada tiga rentang waktu, yaitu:

  1. 4–5 Juli,
  2. 12–18 Juli, dan
  3. 23–30 Juli 2025.

"Untuk pasang maksimum, ketinggian air laut bisa mencapai 1 meter. Namun tinggi rob di daratan bisa berbeda-beda tergantung ketinggian tanah dan kondisi wilayah masing-masing," kata Usman saat diwawancarai, Rabu (3/7/2025).

Genangan Terjadi Pagi hingga Sore

Rob biasanya muncul pada pagi hingga sore hari, mengikuti pola pasang-surut harian.

Sejumlah daerah yang tergolong rawan terdampak meliputi kawasan pesisir Sayung dan Bonang (Demak), serta Pekalongan.

"Fenomena ini terjadi secara berulang tiap tahun, terutama di bulan Juli. Karena dipengaruhi gaya gravitasi bulan dan matahari, rob ini bukan hal baru tapi tetap harus diwaspadai," jelas Usman.

Yang menjadi perhatian tahun ini adalah frekuensi pasang yang meningkat.

Akibatnya, genangan rob bisa terasa lebih lama.

"Air laut belum sempat surut seluruhnya, tapi sudah pasang lagi. Jadi masyarakat merasa seperti rob-nya tidak pernah benar-benar surut," ungkapnya.

BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk lebih waspada dan selalu memantau informasi prakiraan pasang-surut laut dari sumber resmi.

"Masyarakat diharapkan mengatur waktu aktivitas, seperti menyelamatkan barang-barang atau menghindari rute yang rawan tergenang, dengan berpedoman pada prediksi waktu terjadinya rob," pungkas Usman.

7 Desa di Kendal Terdampak Rob

TERDAMPAK ROB - Kondisi rumah warga yang terendam air rob di Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Selasa (1/7/2025). Rrob juga merendam 6 wilayah lainnya dan Pemkab Kendal berupaya memberikan bantuan logistik secara masif ke wilayah terdampak sesuai skala prioritas.
TERDAMPAK ROB - Kondisi rumah warga yang terendam air rob di Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Selasa (1/7/2025). Rrob juga merendam 6 wilayah lainnya dan Pemkab Kendal berupaya memberikan bantuan logistik secara masif ke wilayah terdampak sesuai skala prioritas. (TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved