Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Anak-Anak di Panembangan Banyumas Isi Liburan dengan Belajar Membuat Seriping Pisang

Sembilan pelajar SD dan SMP pilih mengisi liburan kenaikan kelas kali ini dengan belajar di dapur produksi seriping pisang khas Banyumas milik Rusami.

TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
MEMBUAT SERIPING - Anak-anak di Desa Panenbangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas, saat membantu membuat seriping, Sabtu (5/7/2025). Di masa liburan sekolah, mereka menyibukan diri dengan mengupas, memarut, hingga mengemas seriping. (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI) 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Aroma pisang yang manis bertemu desis minyak panas mengisi udara Desa Panenbangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Sabtu (5/7/2025).

Suara tawa bocah-bocah bersahutan, seakan menari bersama kepulan uap dari wajan besar di teras rumah sederhana milik Rusamsi (50).

Sembilan pelajar SD dan SMP pilih mengisi liburan kenaikan kelas kali ini dengan belajar di dapur produksi seriping pisang khas Banyumas milik Rusami. 

Baca juga: Banyumas Peringkat 5 Kota di Jawa Tengah dengan Jumlah Wisatawan Terbanyak, Ungguli Klaten

Alih-alih bermain gawai atau melancong ke objek wisata, mereka menyibukan diri dengan mengupas, memarut, hingga mengemas seriping pisang.

"Awalnya susah, tapi seru. 

Senang karena ramai-ramai sama teman," ujar Raditya Alfairus seorang siswa kelas 5 SD sambil mengupas pisang-pisang.

Di sudut lain, Finisha Sekar, siswa kelas 7 SMP, sedang telaten menakar bumbu cokelat dan balado.

"Biasanya tinggal makan, sekarang tahu prosesnya.

Panjang juga, ya," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com.

Setiap pagi, Rusamsi memulai proses pemilahan tandan pisang.

Kemudian perendaman iris tipis (dipasah) dalam larutan garam, hingga penggorengan pada suhu terjaga.

Anak-anak dilibatkan di setiap tahap mengenal kualitas bahan, teknik irisan, sampai standarnya 'krenyes' ketika digigit.

"Anak-anak ini melihat bagaimana bahan mentah berubah jadi produk siap jual," terang Rusamsi sambil meniriskan keripik ke baki anyaman bambu.

Mereka belajar proses, kerja sama, sabar, dan dasar kewirausahaan.

Permintaan sriping pisang buatan Rusamsi terus meningkat.

Terutama via pesanan daring dan warung oleh-oleh setempat.

Libur sekolah menjadi momen memanggil tenaga tambahan.

Rusami menjelaskan mereka itu adalah anak dari keponakan dari Tangerang dan ada yang dari Cilacap, juga anak-anak tetangga.

"Daripada libur hanya main game, membuat seriping ini mereka dapat ilmu dan pengalaman.

Saya pun terbantu," ucapnya, menutup plastik kemasan keripik atau seriping pisang merk Sudiana. 

Menjelang senja, wajan dimatikan.

Bocah-bocah itu pulang menenteng sebungkus seriping hangat hasil buatan tangan sendiri.

Selain itu, mereka mendapat kenangan tentang nilai kemandirian, tanggung jawab, serta kebersamaan.

Liburan sekolah di Desa Panenbangan membuktikan, belajar tak melulu di ruang kelas.

Kadang ia hadir di teras rumah sederhana, di antara tawa riang, wangi pisang, dan bunyi "kriuk" keripik yang baru diangkat dari minyak panas, mengajarkan proses tak kalah penting dari hasil. (jti)

Baca juga: Banyumas PAS Diluncurkan, Bupati Sadewo: Cukup Satu Aplikasi, Tapi Menyediakan Semuanya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved