Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keluarga Yakin Juliana Marins Masih Hidup 7 Jam Setelah Jatuh, Tak Percaya Autopsi Dokter Indonesia

Keluarga pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), memutuskan untuk melakukan otopsi ulang ...jatuh di Rinjani..meninggal sekitar 20 menit setelah te

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram/ ajulianamarins
Keluarga Yakin Juliana Marins Masih Hidup 7 Jam Usai Jatuh, Tak Percaya Hasil Autopsi Dokter Indonesia 

 

Keluarga Yakin Juliana Marins Masih Hidup 7 Jam Usai Jatuh, Tak Percaya Hasil Autopsi Dokter Indonesia 

TRIBUNJATENG.COM – Keluarga Juliana Marins meyakini bahwa pendaki asal Brasil itu masih hidup selama tujuh jam setelah terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani, Lombok.

 Keyakinan tersebut didasarkan pada estimasi awal waktu penyelamatan dan bukti visual yang beredar dari rekaman drone.

 Mereka menyebut bahwa Juliana memiliki peluang untuk diselamatkan jika evakuasi dilakukan lebih cepat.

“Jika tim penyelamat mencapai lokasi dalam waktu 7 jam seperti perkiraan awal, Juliana masih akan hidup. Juliana pantas mendapatkan lebih dari ini! Sekarang kami akan mencari keadilan untuknya,” tegas pihak keluarga, dikutip dari Indian Times, Kamis (26/6/2025).

 Mereka mengaku terpukul sekaligus kecewa atas penanganan yang dinilai terlambat.

Sebagai informasi, Juliana Marins (27) meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025). 

Jenazahnya baru dievakuasi dua hari kemudian, Senin (23/6/2025), memicu kemarahan dan kekecewaan dari keluarga yang menilai ada kelalaian fatal dalam proses penyelamatan.

Tak hanya menyalahkan tim penyelamat, keluarga Juliana juga menyoroti peran pemandu wisata. Menurut saudari korban, sebelum insiden terjadi, Juliana sempat mengeluh kelelahan dan meminta berhenti sejenak. Namun, rombongan termasuk pemandu diduga terus berjalan tanpa menunggunya.

Setelah ditinggalkan sendiri di jalur pendakian, Juliana terjatuh dari bibir kawah dan diyakini terjebak dalam kondisi terluka selama beberapa waktu. 

.“Dia tidak tahu harus ke mana. Dia tidak tahu harus berbuat apa,” ujar saudari Juliana, Mariana Marins.

Di sisi lain, hasil autopsi yang dilakukan di RS Bali Mandara menyebutkan bahwa Juliana meninggal sekitar 20 menit setelah terjatuh. 

Penyebab kematiannya adalah benturan keras yang menyebabkan kerusakan fatal pada organ pernapasan, khususnya di bagian dada belakang.

“Kalau kita lihat luka paling parah itu ada di dada bagian belakang yang merusak organ-organ dalam, terutama pernapasan,” jelas dr. Ida Bagus Putu Alit dalam konferensi pers, Jumat (27/6/2025). 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved