Berita Pati
Pelajar Tegal Hilang saat Magang, Polresta Pati Ajak Pemilik Kapal Temui Keluarga Korban
Polresta Pati melalui Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) memfasilitasi pertemuan
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Polresta Pati melalui Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) memfasilitasi pertemuan antara pemilik kapal KM Mekar Sari dengan pihak keluarga siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) asal Tegal yang hilang di perairan Madura.
Tragedi ini bermula saat MDS (16), siswa SMK Negeri 4 Tegal, dilaporkan hilang pada 23 Juni 2025 sekitar pukul 14.30 WIB di atas KM Mekar Sari GT 99 yang tengah berlayar di perairan Kangean, Madura, Jawa Timur.
Menurut keterangan polisi, diduga kuat korban hilang ketika kapal sedang bergeser posisi usai kegiatan tarik jangkar.
MDS terakhir kali terlihat sekitar pukul 11.00 WIB ketika rekan-rekannya hendak mengajaknya makan siang.
Setelah dilakukan pencarian menyeluruh di dalam kapal oleh kru, korban tidak ditemukan.
Proses pencarian pun berlanjut dengan melibatkan kapal-kapal di sekitar kejadian serta pihak Basarnas, Polairud, dan sejumlah instansi terkait.
Suasana haru mewarnai pertemuan yang berlangsung antara pemilik kapal dengan pihak keluarga korban di kediaman mereka, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Minggu (6/7/2025) pukul 14.50 WIB.
Dalam kegiatan ini, Satpolairud Polresta Pati diwakili Ipda Lis Purnomo dan anggota.
Hadir pula pengurus/operator kapal Edi Santiko, perwakilan LPK CV Samurda Rahayu Perkasa, Kepala SMK Negeri 3 Tegal Bedjo, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan perangkat RT/RW setempat.
Kasat Polairud Polresta Pati Kompol Hendrik Irawan menegaskan bahwa pihaknya hadir sebagai bentuk empati kepada keluarga yang sedang berduka.
“Kami hadir untuk mendampingi dan memastikan informasi disampaikan secara utuh, jujur, dan transparan agar tidak ada kesimpangsiuran,” ucap dia dalam keterangannya pada TribunJateng.com, Selasa (8/7/2025).
Fokus utama pihaknya, lanjut Hendrik, adalah menemukan korban.
Semua upaya maksimal telah dan terus dilakukan.
Pihaknya juga membuka ruang komunikasi seluas-luasnya bagi keluarga agar tidak merasa sendirian menghadapi situasi ini.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, pemilik kapal, Edi Santiko, menyerahkan santunan kepada keluarga korban.
Barang-barang pribadi milik korban juga diserahkan oleh pihak LPK kepada orang tua MDS.
Meski tidak dapat menghapus kesedihan, santunan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban keluarga.
“Kami sangat memahami perasaan keluarga yang masih syok dan berduka. Pendekatan yang kami lakukan selalu mengedepankan sisi kemanusiaan,” ujar Kompol Hendrik.
Dia juga menegaskan bahwa jika keluarga korban memutuskan untuk menempuh jalur hukum, Polresta Pati siap memfasilitasi dan mendampingi.
Keluarga korban dalam pertemuan tersebut mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan Polri dan semua pihak yang telah membantu.
Mereka memilih untuk berfokus pada pencarian dan memohon waktu untuk memulihkan diri dari trauma yang mendalam.
Kompol Hendrik pun menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan, khususnya di lingkungan berisiko tinggi seperti perairan.
“Keselamatan siswa harus menjadi prioritas. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tandas dia. (mzk)
Kelompok Warga Pro-Sudewo Mendadak Muncul, Berharap Bupati Pati Sudewo Bertahan Hingga 2030 |
![]() |
---|
Di Posko AMPB, Warga Nobar Pemeriksaan Bupati Pati Sudewo di KPK |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini, AMPB Batal Demo jika Ada Penetapan Tersangka |
![]() |
---|
Aksi Kirim Surat Ribuan Warga Pati ke KPK Minta Usut Sudewo, Kristiyani Ikhlas Bayar Sendiri 14 Ribu |
![]() |
---|
Seribu Warga Pati Fix Gelar Aksi 2 September di Jakarta? Surat ke KPK Sudah Dikirim via Pos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.