Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Dramatis, Pengusaha Kafe Karaoke Sigandu Batang Hadang Pembongkaran Tim Gabungan: Jangan Pilih kasih

Puluhan pengusaha kafe dan karaoke di kawasan wisata Pantai Sigandu, Batang, menggelar aksi protes dramatis dengan menghadang laju tim gabungan

Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Dina Indriani
AKSI PROTES - Puluhan pengusaha kafe dan karaoke di kawasan wisata Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, menggelar aksi protes dramatis dengan menghadang laju tim gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri, Rabu (9/7/2025).Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembongkaran paksa bangunan usaha mereka yang dinilai tidak berizin. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Puluhan pengusaha kafe dan karaoke di kawasan wisata Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, menggelar aksi protes dramatis dengan menghadang laju tim gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri, Rabu (9/7/2025).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembongkaran paksa bangunan usaha mereka yang dinilai tidak berizin.

Dengan pengeras suara dan spanduk protes, para pelaku usaha menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang yang dianggap tidak adil dan tebang pilih.

Baca juga: Bupati Batang M Faiz Kurniawan: Cafe dan Karaoke Pantai Sigandu Harus Dibongkar

"Kami minta Pemda jangan pilih kasih,kalau memang mau menegakkan aturan, bongkar semua bangunan yang tidak ber-IMB di kawasan Pantai Sigandu, bukan hanya milik kami,” ujar salah satu peserta aksi, Subhan dengan pengeras suara.

Para peserta aksi menyebut bahwa hampir seluruh bangunan di kawasan Pantai Sigandu tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kecuali milik Taman Safari sebagai penangkaran dolphin.

“Kalau mau adil, jangan hanya kami yang dibongkar, bangunan lain juga harus ditindak, ini bukan penegakan hukum, ini diskriminasi,” lanjutnya.

Mereka juga menunjukkan bukti pembayaran pajak dan iuran desa sebagai bentuk kepatuhan mereka terhadap kewajiban daerah.

“Kami ini bukan pengusaha nakal, pajak kami bayar, iuran ke desa juga rutin. Tapi kenapa kami yang jadi sasaran?” ujar salah satu pengusaha sambil menunjukkan bukti setor pajak.

Petugas kepolisian meminta peserta aksi untuk tidak melakukan penghadangan jalan karena  mengganggu lalu lintas kendaraan.

Meski sempat terjadi ketegangan dan penghadangan, tim gabungan tetap melanjutkan agenda pembongkaran. 

Petugas tampak sigap dan tidak terpengaruh oleh aksi penolakan yang dilakukan sejumlah pemilik usaha.

“Tetap bergerak, sudah tidak ada lagi ruang negosiasi, surat peringatan juga sudah dilakukan sebelumnya, langsung bergerak saja," tegas Kabag Ops Polres Batang, Kompol Abdul Fatah, di lokasi.

Seluruh tim gabungan langsung bergerak melakukan pembongkaran dibantu dengan alat berat yang merobohkan dinding bangunan.

Sementara pemilik karaoke hanya bisa terdiam melihat bangunan usaha mereka dirobohkan.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved