Emosi Penerima Bansos Lakukan Hal Ini, Habib Jafar Tulis Kata-kata Kasar

Emosi Penerima Bansos Lakukan Hal Ini, Habib Jafar Tulis Kata-kata Kasar

TRIBUNJATENG.COM- Habib Jafar menyedot perhatian publik setelah mengunggah Instagram Story yang berisi mengenai Bantuan Sosial atau Bansos.

Melalui akun sosial media Instagram miliknya @husein_haidar tampak mengunggah sebuah video pada Rabu (9/7/2025) dengan keterangan bertuliskan:

"T*L*L!!!," tulis Habib Jafar dalam unggahannya itu.

Baca juga: Umumkan Putus dari Katy Perry, Orlando Bloom Unggah Foto Terbaru, Ada Sosok Ini di Slide ke-4

Baca juga: Banyak Dikomplain Masalah Pelayanan, Indahkus Bongkar Gaji Dokter yang Menangani Pasien BPJS

Baca juga: 9 Tahun Bersama, Katy Perry Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Konser Setelah Putus dari Orlando Bloom

Baca juga: Hengky Kurniawan Unggah Foto, Mohon Doa Bagi Sang Anak yang Baru Kecelakaan di Karimunjawa

Dalam unggahan tersebut terdapat sebuah headline berita dengan judul bertuliskan:

"571 Ribu Penerima Bansos Terciduk Main Judi Online," tulis sebuah berita dalam unggahan Habib Jafar.

Kesal dengan fenomena yang terjadi di masyarakat, Habib Jafar tampak tak kuasa menahan diri untuk menuliskan kata-kata kasar.

Diketahui jika Pemerintah memberikan Bantuan Sosial atau Bansos kepada masyarakat yang dianggap "layak" menerimanya.

Namun, alih-alih digunakan untuk hal-hal penting, bantuan tersebut justru digunakan untuk main Judol atau Judi Online.

Hal ini diketahui dari pengujian cepat yang dilakukan oleh pihak PPATK atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Dalam hal ini PPATK menemukan sebanyak setengah juta penerima bantuan sosial atau bansos menjadi pemain judi online.

Hal ini ditemukan melalui NIK atau Nomor Induk Kependudukan dengan data NIK pemain judol yang berhasil dikumpulkan sampai periode tahun 2024 lalu.

Dalam proses itu, PPATK menemukan sebanyak kurang lebih 500 ribu NIK yang memiliki kesamaan artinya sebanyak 2 persen orang penerima bantuan sosial merupakan pemain judol di  tahun 2024.

Mengetahui hal itu Habib Jafar tampak emosional dan menyayangkan, tindakan buruk sejumlah masyarakat yang dianggap menyelewengkan bantuan yang seharusnya bisa difungsikan sebagaimana mestinya untuk menunjang sebagian kecil kehidupan.

(*)