Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Kisah Kukuh Atlet Panahan Semarang Yang Berlatih Sejak Usia 11 Tahun, Kini Bidik Masuk Timnas

Muhammad Kukuh Imanullah, 19 tahun, atlet panahan asal Kabupaten Semarang yang tengah membidik mimpinya bisa masuk Timnas Indonesia.

Dok Perpani Kabupaten Semarang/istimewa
IKUT SELEKSI PANAHAN - Para atlet panahan mengikuti seleksi di Lapangan Panahan GMP, Klerokrajan, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Selasa (8/7/2025). Seleksi yang sudah tahap kedua itu dilaksanakan untuk menjaring atlet-atlet yang maju ke Pra Porprov Jawa Tengah 2025 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN — Di bawah langit biru yang luas dan hembusan angin perbukitan Tengaran, Kabupaten Semarang, terdapat seorang pemuda yang berdiri diam. 

Tangan kirinya tampak menggenggam busur, tangan kanan menarik anak panah perlahan hingga menyentuh pipi. 

Napasnya teratur, matanya tajam mengunci sasaran. 

Baca juga: Kontingen Jateng Raih Juara Umum Empat Kali Berturut-turut dalam Kejurnas Panahan Junior

Namanya Muhammad Kukuh Imanullah, 19 tahun, atlet panahan asal Kabupaten Semarang yang tengah membidik mimpinya, yakni tembus timnas dan mengharumkan nama Indonesia.

Kukuh baru saja menyelesaikan seleksi tahap kedua menuju Pra Porprov Jawa Tengah 2025 yang digelar di Desa Klero, kecamatan setempat pada Selasa (8/7/2025) lalu.

Dia bertarung di divisi recurve, kategori menantang dengan jarak tembak sejauh 70 meter.

Di antara 23 peserta lainnya yang berasal dari berbagai kecamatan, Kukuh menjadi satu di antara atlet muda yang mencuri perhatian.

"Memanah itu soal menaklukkan diri sendiri. Fokus ke panca indera, tahan gangguan luar. Hanya saya dan target,” kata Kukuh, Kamis (10/7/2025).

Kukuh bukanlah pendatang baru. 

Dia mulai memegang busur sejak usia 11 tahun.

Selama delapan tahun, dia menyatu dengan cabang olahraga yang membutuhkan ketenangan, konsentrasi tinggi, dan ketepatan waktu. 

Di usianya kini, bagi Kukuh, panahan sudah menjadi cara hidup.

"Saya ingin masuk timnas dan bukan cuma impian saya pribadi, tapi juga cita-cita membawa nama Kabupaten Semarang naik level. 

Saya ingin maju bareng teman-teman dari daerah,” pungkas Kukuh.

Dalam kategori recurve yang diikuti Kukuh, hanya empat atlet putra dan empat atlet putri yang akan dikirim ke Kendal. 

Hal itu membuat Kukuh menggantungkan harapan dan kerja kerasnya sejak kecil.

Seleksi Ketat

Seleksi yang digelar di Lapangan Panahan GMP, Klerokrajan tersebut bukanlah ajang biasa. 

Seleksi itu merupakan penjaringan awal menuju Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah yang akan dihelat pada 26 Agustus 2025 di Kendal.

Ketua Perpani Kabupaten Semarang, Imam Karsono, menjelaskan bahwa proses seleksi berlangsung ketat dan menyeluruh. 

Para peserta diuji tak hanya soal teknik, tapi juga mental tanding, disiplin, serta ketahanan fisik. Bahkan, sikap dan sportivitas pun tak luput dari penilaian.

"Kami serius memilih yang terbaik dengan empat kategori dipertandingkan, yaitu standar nasional, recurve, compound, dan barebow. 

Nilai tertinggi yang kami angkat dan panitia tidak main-main karena untuk nama Kabupaten Semarang,” kata Imam.

Di balik prestasi dan harapan para atlet, terdapat semangat kolektif yang tumbuh dari akar. 

Di Desa Klero misalnya, Pemerintah Desa turut memfasilitasi lapangan latihan untuk para pemanah muda. 

Hal itu menjadi ladang awal tempat Kukuh dan rekan-rekannya menanam tekad.

Prestasi

Kabupaten Semarang bukan tanpa catatan emas. 

Mei lalu, tim panahan mereka memborong delapan emas, sembilan perak, dan delapan perunggu dalam dua ajang sekaligus, yakni Kejurprov Junior dan Popda SD tingkat provinsi.

Mereka menjadi juara umum Popda SD dan menempati posisi lima besar Kejurprov dari 27 kontingen se-Jawa Tengah.

Baca juga: Kejurnas Panahan Junior Digelar di Kudus, Pacu Prestasi Atlet Jateng

Ketua Harian Perpani Kabupaten Semarang, Wahyu alias John Krit, menyebut prestasi itu bukan sekadar angka.

“Kami hadir bukan hanya mendampingi atlet, tapi membentuk semangat juang mereka. 

Dari lapangan sederhana di Ungaran, anak-anak ini belajar bukan cuma untuk podium, tapi inspirasi,” pungkas Wahyu. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved