Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ayah Tembak Mati Putrinya gara-gara Dicemooh Warga Hidup dari Penghasilan Sang Anak

Seorang pria menembak mati putrinya yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga, pada Kamis (10/7/2025).

SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI PEMBUNUHAN: Di Gurugram, India, seorang pria menembak mati putrinya yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga, pada Kamis (10/7/2025). Pria tersebut bernama Deepak Yadav (49) dan putrinya bernama Radhika Yadav (25). (SHUTTERSTOCK) 

TRIBUNJATENG.COM, GURUGRAM – Di Gurugram, India, seorang pria menembak mati putrinya yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga, pada Kamis (10/7/2025).

Pria tersebut bernama Deepak Yadav (49) dan putrinya bernama Radhika Yadav (25).

Meski sempat dibawa ke rumah sakit oleh paman dan sepupunya, Radhika tetap tak bisa diselamatkan hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir.

Baca juga: 22 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara di Biara Myanmar, Termasuk 3 Anak-Anak

Sehari setelah insiden tembakan tersebut, ayah korban menyerahkan diri ke polisi dan mengakui perbuatannya.

Motif penembakan

Dalam pemeriksaan awal, Deepak Yadav mengatakan bahwa ia menggunakan lima peluru dari pistol berlisensi saat menembak Radhika, di mana ketiganya mengenai punggung putrinya.

Terkait motif di baliknya, pria berusia 49 tahun ini mengaku bahwa ia merasa tertekan oleh komentar negatif dari warga sekitar yang menuduhnya “hidup dari penghasilan anak perempuannya.”

Dilansir dari The Independent, Radhika merupakan mantan atlet tenis profesional yang pernah mewakili India di berbagai turnamen internasional.

Menurut data Asosiasi Tenis Seluruh India (AITA), ia sempat mencapai peringkat 75 di kategori putri U-18 dan posisi 53 di nomor ganda putri.

Namun, setelah mengalami cedera, ia memilih mundur dan mendirikan akademi tenis di kota asalnya untuk melatih para pemain muda.

Karier Radhika ini ternyata menjadi awal dari ketegangan keluarga.

Sang ayah sempat meminta Radhika untuk menutup akademi tersebut, yang kemudian ditolak olehnya.

“Beberapa orang bahkan mempertanyakan karakter anak saya.

Saya sudah minta dia menutup akademi tenisnya, tapi dia menolak,” ujar Deepak kepada penyidik, seperti dikutip NDTV.

Polisi pun menduga kemandirian finansial Radhika, eksistensinya di media sosial, serta kemunculannya dalam sebuah video musik sempat memicu ketegangan dalam keluarga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved