Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BRT Trans Semarang Ayo Berbenah, Dewan Desak Evaluasi dan Perbaikan Menyeluruh

Terbaru, trnas menjadi sorotan setelah terjadi kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa Sulasmi (Lasmi), warga Sendangmulyo

Penulis: Msi | Editor: muslimah
POLRESTABES SEMARANG
TERTABRAK FEEDER - Rekaman CCTV Feeder Trans Semarang menabrak pejalan kaki di Jalan Klipang Raya, Bundaran Blok Z, depan Masjid Al Fatah, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis (10/7/2025) pagi. Akibat kecelakaan ini, wanita pejalan kaki tewas seketika di lokasi kejadian. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Layanan transportasi publik Trans Semarang kapan berbenah?

Selama ini masalah utama Bus Trans Semarang yang belum terselesaikan seperti armada yang kerap kali mogok di tengah jalan.

Tentu saja ini menjadi kendala bagi para penumpang yang berharap bisa sampai tempat tujuan tepat waktu.

Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Darat, Istilah untuk BRT Trans Semarang yang Kerap Keluarkan Asap Hitam Pekat

Terbaru, trnas menjadi sorotan setelah terjadi kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa Sulasmi (Lasmi), warga Sendangmulyo.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, menyoroti peristiwa ini sebagai peringatan serius atas kinerja operator.

Ia mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan Trans Semarang, khususnya menyangkut kinerja sopir.

"Ini menjadi tamparan keras bagi sistem pelayanan publik kita. Evaluasi menyeluruh terhadap operator harus segera dilakukan,” kata Dini dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Diketahui, Lasmi yang merupakan Ketua Pokja 1 PKK RW, meninggal dunia saat hendak menghadiri kegiatan PKK pada Kamis pagi.

Korban dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, termasuk menghidupkan kembali posyandu lansia, aktif di pengajian, serta tekun membaca Al-Qur’an hingga bisa mengkhhatamkannya dalam tiga hari.

“Saya menyampaikan duka yang sangat mendalam. Bu Lasmi bukan hanya korban kecelakaan, tapi juga simbol perempuan yang mengabdi tanpa pamrih di tengah masyarakat.” ungkap Dini.

Menurut laporan yang diterima, bus feeder Trans Semarang bernomor lambung 001 Koridor F3 (jurusan Banyumanik–Penggaron) yang dioperasikan oleh PT Semarang Pesona Semesta, menabrak almarhumah saat ia hendak mengikuti kegiatan PKK.

Pihak keluarga, yang diwakili oleh anaknya, Pak Prima beserta istri, menyampaikan harapannya agar tidak ada lagi “Bu Lasmi-Bu Lasmi” berikutnya.

“Kita tidak bisa mentolerir jika masih ada sopir yang ugal-ugalan di jalan. Banyak warga yang sudah mengeluhkan hal ini sebelumnya,” tegas Dini.

Dini juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah Kota Semarang melalui APBD telah mengalokasikan anggaran untuk layanan Trans Semarang dengan skema pembayaran per kilometer tempuh.

Dengan pembiayaan seperti ini, menurutnya, tanggung jawab operator dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sopir dan armada harus menjadi prioritas.

“Semua kilometer tempuh, semua ritase, sudah diperhitungkan. Maka tidak boleh ada alasan soal dikejar target atau jam istirahat. Ini bukan hanya soal teknis operasional, ini soal nyawa manusia,” lanjut Dini.

Dini menyampaikan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan BLUD Trans Semarang untuk meminta pertanggungjawaban operator dan mengevaluasinya serta memastikan adanya perbaikan menyeluruh, baik dari sisi driver, pengawasan di lapangan, maupun manajemen keselamatan transportasi lainnya.

Ia di sisi lain menyerukan agar musibah ini menjadi momentum introspeksi bersama.

"Kita tidak boleh hanya sibuk menyelesaikan dampaknya. Yang utama, kita harus cegah sejak awal," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved