Mayat di Reservoir Siranda Semarang
Identitas Mayat di Reservoir PDAM Semarang: Ternyata Korban Sudah Hilang Sejak 2 Pekan
PDAM Tirta Moedal Kota Semarang memastikan air dari reservoir Siranda tempat penemuan mayat tidak dipakai untuk pelayanan kepada masyarakat.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PDAM Tirta Moedal Kota Semarang memastikan air dari reservoir Siranda tempat ditemukannya mayat mengapung tidak digunakan untuk pelayanan masyarakat dalam beberapa bulan terakhir.
Reservoir PDAM tersebut hanya dipakai dalam kondisi darurat untuk melayani kebutuhan air di wilayah Simpanglima Semarang
Saat ini PDAM Tirta Moedal sudah melakukan pembersihan di reservoir Siranda menggunakan disinfektan.
Baca juga: Reservoir Siranda Semarang Berisi Mayat, Dirut PDAM: "Sudah 2 Bulan Tak Dipakai"
Direktur Utama, Yudi Indardo menyebut, pihaknya telah memastikan air dari reservoir tersebut tidak digunakan untuk pelayanan masyarakat dalam beberapa bulan terakhir.
Pihaknya mengklaim, reservoir Siranda berfungsi sebagai cadangan atau backup. Adapun sudah sekitar dua bulan, air tersebut tidak dialirkan kepada masyarakat.
"Reservoir Siranda itu memang bagian dari sistem kita. Tapi memang hanya backup sistem. Jika ada trouble, baru air dari Siranda dialirkan. Dan sebulan lebih ya, 2 bulan mungkin, enggak ada trouble. Jadi memang reservoir itu dalam posisi tidak difungsikan pada saat ada kejadian," jelas Yudi dihubungi Tribun Jateng, Minggu (17/8/2025).
Ia menyebutkan, kedalaman reservoir saat kejadian hanya sekitar 1,5 meter.
Adapun menurutnya, volumenya hanya terisi sekitar 1.000 meter kubik dari kapasitas maksimal 3.000 meter kubik.
"Isinya (air) juga enggak dalam-dalam itu, cuma 1,5 m dalamnya. Makanya kami juga bingung ada mayat mengapung," terangnya.
Ia menjelaskan, setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan tindak lanjut dengan pengosongan dan pembersihan total reservoir.
“Tadi malam kami bekerja keras membersihkan (isi reservoir). Kami kuras, kami bersihkan dengan klorin murni dan disinfektan. Kami isi kembali juga enggak penuh itu, tetapi belum difungsikan, karena memang hanya akan digunakan jika ada trouble di sistem utama kami dari instalasi Gajah Mungkur,” tambahnya.
Menurut dia, air yang dialirkan tersebut di antaranya ke wilayah Simpang Lima dan sekitarnya.
Yudi menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas air yang dikonsumsi, karena sejak dua bulan terakhir, air yang disalurkan ke masyarakat berasal dari instalasi pengolahan Gajah Mungkur, tanpa melibatkan reservoir Siranda.
"Tirta Gajahmungkur ini dari kita punya instalasi di atasnya Kaligarang itu kita salurkan ke simpanglima dan sekitarnya. Tapi kan enggak dipakai yang di Siranda-nya, karena enggak ada trouble," jelasnya.
Untuk meredam kekhawatiran warga yang sempat viral, menurutnya, pihaknya juga telah memberikan klarifikasi melalui media sosial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.