Berita Semarang
MPLS SDN Ngaliyan 1 Semarang 2025: Kenalkan Lingkungan Sekolah dengan Gerakan Peduli Sampah
MPLS SDN Ngaliyan 1 Semarang 2025 diikuti 110 siswa baru. Dimulai dengan ikrar Gerakan Peduli Sampah dan penyerahan simbolis dari orang tua.
Penulis: Ctr | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sebanyak 110 siswa baru kelas 1 resmi mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri Ngaliyan 1, Kota Semarang, pada Senin, 14 Juli 2025.
Kegiatan ini digelar di halaman sekolah dengan suasana meriah dan penuh semangat.
Dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Ibu Ngatiningsih, S.Pd, seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 turut hadir dalam upacara pembukaan.
Suasana semakin hangat dengan kehadiran para orang tua siswa baru, yang secara simbolik menyerahkan anak-anak mereka kepada pihak sekolah.
Momen tersebut menjadi awal kebersamaan antara keluarga dan pihak sekolah dalam mendampingi tumbuh kembang anak selama menempuh pendidikan dasar.
“SDN Ngaliyan 1 adalah rumah kedua kalian. Para pendidik hebat siap membimbing anak-anak mewujudkan impian mereka dengan sistem pendidikan yang dikelola secara modern,” ujar Kepala Sekolah Ngatiningsih dalam sambutannya.

Komitmen Adiwiyata dan Kurikulum Merdeka
Kegiatan MPLS tahun ini juga diwarnai dengan pembacaan ikrar Gerakan Peduli Sampah oleh para siswa baru.
Mereka diajak memahami pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah organik, non-organik, dan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Kegiatan ini selaras dengan komitmen SDN Ngaliyan 1 sebagai sekolah Adiwiyata yang aktif mendukung program Resik-Resik Kuto dari Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti.
Tidak hanya sebatas simbolik, para siswa juga langsung mempraktikkan membuang sampah pada tempatnya yang telah disediakan dan diberi label sesuai jenis sampahnya.

Ini menjadi langkah awal menanamkan karakter cinta lingkungan sejak dini.
SDN Ngaliyan 1 juga menjadi salah satu sekolah yang aktif mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan pendekatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Dalam program ini, siswa tidak hanya aktif dalam pembelajaran kelas, tetapi juga dalam kegiatan proyek, ekstrakurikuler, hingga gelar karya yang dipamerkan secara berkala di lingkungan sekolah.
Sinergi Orang Tua dan Sekolah
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah juga menekankan pentingnya sinergi antara orang tua dan sekolah. Menurutnya, peran orang tua dalam proses pendidikan anak mencapai 75 persen, sementara peran sekolah adalah 25 persen.
“Terima kasih telah memilih SDN Ngaliyan 1. Kita bangun kualitas pendidikan yang bermartabat bersama-sama,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Lurah Ngaliyan, Nur Kholis SKM, Babinsa Koramil Ngaliyan Sertu Sugeng, Bhabinkamtibmas Ngaliyan Aiptu Restu, dan Ketua Komite SDN 1 Ngaliyan.
Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap proses pendidikan di SDN Ngaliyan 1.
Dengan semangat kebersamaan dan penguatan karakter siswa sejak hari pertama, MPLS tahun ini diharapkan menjadi titik awal bagi perjalanan pendidikan yang menyenangkan dan bermakna.
SD Negeri Ngaliyan 1 tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi ruang tumbuh anak-anak sebagai pelajar yang berkarakter, kreatif, peduli lingkungan, dan siap menghadapi tantangan zaman. (*)
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Anjurkan Pedagang Kelontong Kulakan di Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.