Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Seminar Nasional UIN Saizu: Ekonomi Syariah Dorong Strategi Keuangan Hijau Berkelanjutan

Seminar Nasional UIN Saizu: Ekonomi Syariah Dorong Strategi Keuangan Hijau Berkelanjutan

Editor: Editor Bisnis
ist
Seminar Nasional bertajuk Strategi Keuangan Hijau Nasional: Menuju Ekonomi Syariah yang Berkelanjutan sukses digelar di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. Kegiatan ini menjadi forum strategis bagi para akademisi dan praktisi untuk merumuskan peran ekonomi Islam dalam menyelamatkan bumi dari krisis iklim. 

TRIBUNJATENG.COM – Seminar Nasional bertajuk Strategi Keuangan Hijau Nasional: Menuju Ekonomi Syariah yang Berkelanjutan sukses digelar di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. Kegiatan ini menjadi forum strategis bagi para akademisi dan praktisi untuk merumuskan peran ekonomi Islam dalam menyelamatkan bumi dari krisis iklim.

Kegiatan yang berlangsung di Hall Perpustakaan UIN Saizu itu merupakan hasil kolaborasi antara Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bank Indonesia, dan UIN Saizu. Seminar ini membahas secara mendalam strategi penerapan keuangan hijau yang berbasis syariah, sekaligus memperkuat peran ekonomi Islam dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Alnopri Hadi, menekankan urgensi transisi ke ekonomi hijau. Ia menyebut, kerugian akibat cuaca ekstrem secara global telah mencapai US$1,5 triliun dalam dua dekade terakhir. Bank Indonesia, katanya, telah merancang kebijakan pembiayaan hijau, makroprudensial hijau, serta transition plan untuk memperkuat daya tahan sistem keuangan nasional terhadap dampak krisis iklim.

“Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk memastikan sistem keuangan Indonesia mampu menghadapi tantangan iklim dan mendorong pertumbuhan hijau yang inklusif,” jelas Alnopri.

Dari sisi akademisi, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Saizu, Dr. Akhmad Faozan, menegaskan bahwa ajaran Islam sangat mendukung pelestarian lingkungan. Ia mengutip QS. Al-A’raf ayat 56 dan QS. Ar-Rum ayat 41 sebagai dasar teologis. Ia juga menyoroti potensi instrumen ekonomi Islam seperti green sukuk, wakaf produktif, dan pembiayaan mikro hijau dalam mendukung ekonomi berwawasan lingkungan.

Hendro Wibowo dari DPP IAEI mengajak seluruh pihak untuk segera merancang strategi nasional keuangan hijau syariah. Ia menyoroti pentingnya proyek infrastruktur ramah lingkungan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang sesuai prinsip Islam. “Keuangan hijau berbasis syariah bukan sekadar idealisme, tapi keharusan untuk masa depan,” tegasnya.

Ketua DPW IAEI Jawa Tengah, Prof. Naelati Tubastuvi, turut menekankan peran strategis keuangan mikro syariah dalam mengatasi krisis iklim dan ketimpangan sosial. Ia menyebut produk seperti qardhul hasan, musyarakah, zakat produktif, dan wakaf hijau sebagai solusi potensial. Namun, ia juga menegaskan perlunya sinergi lintas sektor dan inovasi produk agar strategi ini berkelanjutan.

Moderator seminar, Dr. Apik Anitasari Intan Saputri, merangkum diskusi dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang sehat dan berwawasan lingkungan. Ia menyatakan bahwa ekonomi Islam memiliki fondasi etis yang kuat untuk menjadi agen perubahan dalam transisi menuju ekonomi hijau nasional.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved