Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nelayan Ditembak TNI

"Teman Saya Tertembak di Leher" Kesaksian Rusdianto saat Kapal TNI Tembaki Nelayan Negeri Sendiri

Kesaksian nelayan bernama Rusdianto mengungkap bagaimana mereka ditembaki anggota TNI saat sedang mencari ikan.

Editor: rival al manaf
Istimewa
KAPAL NELAYAN DITEMBAKI - Tangkapan layar video amatir saat peristiwa penembakan kapal nelayan Sungsang oleh diduga kapal TNI AL, saat dikonfirmasi Kepala Penerangan (Kapen) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palembang sedang selidiki peristiwa tersebut, Minggu (13/7/2025). Di sisi lain, akibat insiden ini, ada satu nelayan mengalami luka di leher setelah terkena tembakan. Kini, dia dirawat di RS Islam Ar-rasyid, Palembang. (Istimewa via Tribun Sumsel) 

TRIBUNJATENG.COM - Kesaksian nelayan bernama Rusdianto mengungkap bagaimana mereka ditembaki anggota TNI saat sedang mencari ikan.

Rusdianto menyebut satu temannya Yogi terkena tembakan di bagian leher karena aksi brutal itu.

Insiden kapal TNI AL diduga tembaki nelayan dilaporkan terjadi di perairan Perairan Birik, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca juga: Miniatur Perahu dan Sesajen Dilarung Saat Sedekah Laut Nelayan Bandungharjo Jepara

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Kapal Nelayan di Pelabuhan Pelindo Tegal Terbakar Hebat

Akibat kejadian ini, satu orang terluka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara pihak Pangkalan angkatan laut (Lanal) Palembang membenarkan kejadian ini.

Kasus kapal TNI AL diduga tembaki nelayan masih didalami.

Video video detik-detik kejadian kapal TNI AL diduga tembaki nelayan sempat viral di media sosial.

Padal awal rekaman terlihat dua buah kapal dalam video.

Satu kapal TNI AL sedangkan satunya kapal nelayan dari dari kayu.

Berdasarkan narasi yang beredar, video direkam di perairan laut Birik, sekitar Sungai Sembilang, Kecamatan Banyuasin III, Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 13.00 WIB

Pada video lain terlihat seorang korban digotong beramai-ramai oleh warga untuk perawatan medis.

Hingga Selasa, video tersebut sudah ditonton ribuan kali oleh warganet.

Diketahui ada dua kapal nelayan saat kejadian, dengan total ada sembilan nelayan di dalamnya.

Mereka semua berasal dari Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin.

Sementara korban tertembak ada satu orang dengan nama Yogi Pratama.

Adapun daftar nelayan lainnya:

Kapal pertama

Yogi Pratama (26)

Rusdianto (53)

Adi (28), 

Iyan (20), 

dan Bayu (20).

Kapal kedua

Ishak (kapten kapal), 

Ipin, 

Ipal, 

dan Kandar.

Rusdianto mengatakan insiden penembakan bermula saat ia bersama rekannya menjaring ikan.

Saat hendak pulang, kapalnya berpapasan dengan kapal diduga milik TNI AU.

"Tiba-tiba kapal besar itu menurunkan speedboat karet, isinya delapan orang pakai baju seragam loreng."

"Pas sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami," katanya.

Rusdianto melanjutkan, pihaknya kemudian berusaha menjauh.

Akan tetapi, diduga anggota TNI AU masih mengejar.

Rusdianto lalu berteriak menginformasikan ada anak buahnya yang terluka.

"Yogi ngasih tahu kalau dia kena tembak. Saya teriak ke arah perahu itu 'ini anak buah saya ada yang kena tembak' sambil menunjukkan orang dan lukanya."

"Tidak lama, perahu karet itu pergi tapi malah mendekat ke arah kapal saya yang satunya," katanya.

Singkat cerita, rombongan Rusdianto berhasil menjauh dan menuju ke daratan sekira pukul 16.30 WIB.

Darmawan (47) ayah Yogi membenarkan anaknya jadi korban penembakan.

Ia menyebut sang anak dalam kondisi sadar meski terluka di bagian leher.

"Sadar keadaannya Alhamdulillah. Tapi diajak ngomong belum bisa," ujarnya.

Darmawan menambahkan, Yogi menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang.

"Pelurunya sudah dikeluarkan, semalam dioperasi jam setengah 12," katanya.

Kepala Penerangan (Kapen) Lanal Palembang Kapten (P) Heru menyebut, kapal TNI AL dalam video bukan berasal dari Palembang.

"Masih diduga kapal TNI AL. Bukan dari Palembang," katanya.

Heru mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih banyak soal penembakan ini.

Lanal Palembang masih lakukan pendalaman.

"Saat ini Lanal Palembang sedang melakukan penyelidikan, mohon bersabar dan mohon waktunya," tandas Heru. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved