Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Kawasan Ledok Blora Punya 190 Sumur Minyak Tua, Puluhan Belum Aktif Produksi karena Kendala Teknis

Ada ratusan sumur minyak tua di kawasan Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, yang sampai saat ini masih aktif berproduksi.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Catur waskito Edy
Iqbal/Tribunjateng
SUMUR MINYAK - Suasana lokasi sumur minyak di Ledok saat dikunjungi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, Kamis (17/7/2025).(Iqbal/Tribunjateng) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Ada ratusan sumur minyak tua di kawasan Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, yang sampai saat ini masih aktif berproduksi.

Sementara, di lokasi yang sama, terdapat puluhan sumur tua, yang sampai saat ini tidak aktif produksi karena masih terkendala teknis.

Ratusan sumur minyak itu dikelola oleh PT Blora Patra Energi (BPE) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Blora.

PT BPE juga melibatkan warga sekitar untuk mengelola sumur minyak tua yang ada di Ledok.

Direktur Utama (Dirut) PT BPE Blora, Giri Nur Baskoro, mengatakan di kawasan Ledok, PT BPE membawahi 190 titik sumur minyak tua.

"Saat ini kita membawahi di Ledok itu ada 190 titik sumur tua," ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Lebih lanjut, Giri menyampaikan di kawasan Ledok tersebut, juga terdapat sumur minyak yang dikelola oleh Pertamina.

"Nah, untuk sumur Pertamina sendiri itu yang aktif dikelola oleh Pertamina, di luar pengusahaan kami."

"Jadi memang  di sini BUMD dan Pertamina di satu lapangan, tapi dengan pertimbangan tidak mengganggu operasional Pertamina, makanya  izin pengusahaan sumur tua itu diberikan oleh Kementerian ESDM," jelasnya.

Giri menyampaikan dari total 190 sumur minyak tua di Ledok, ada puluhan sumur minyak yang tidak aktif berproduksi.

"Untuk di Ledok sendiri, itu dari 190 sumur tua, yang sudah aktif produksi itu sebanyak 145 sumur," jelasnya.

Puluhan sumur minyak belum aktif produksi lantaran, ada beberapa kendala yang dihadapi.

"Puluhan sumur yang belum aktif produksi itu, karena masih terkendala beberapa masalah. Banyak masalahnya, seperti ada kotoran atau bahasanya di teknik itu fishing, terus ada casting yang bocor."

"Nah, itu masih mungkin akan kita evaluasi lagi, kalau memang benar-benar tidak bisa kita usahakan, akan kita kembalikan karena itu tidak fisibel untuk kita usahakan," paparnya.

Sementara itu, Direktur 4 Pertamina EP,  Muhamad Arifin, mengatakan di Blora sendiri terdapat ratusan sumur tua, yang selama ini sebagian besar masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat sekitar.

“Di wilayah Ledok sendiri ada sekitar 190 sumur tua, dimana Pertamina EP Cepu Field mempunyai perjanjian kerjasama pengelolaan dengan Blora Patra Energi hingga tahun 2030."

"Total ada 5 perjanjian kerjasama sumur tua dengan KUD dan BUMD di wilayah cepu untuk pengelolaan sumur tua,” jelasnya.

Sebagai informasi, sumur tua Ledok merupakan salah satu wilayah penghasil minyak bumi yang telah di eksploitasi sejak masa kolonial. 

Saat ini, wilayah tersebut dikelola oleh koperasi dan BUMD bekerjasama dengan Pertamina EP Cepu Field dan pengawasan dari SKK Migas, sebagai bagian dari program legalisasi dan pemberdayaan penambang tradisional.(Iqs)

 

Baca juga: Operasi Patuh Candi 2025, Satlantas Purbalingga Beri Bantuan untuk Korban Kecelakaan

Baca juga: Diduga Ada Penggelapan, Alasan 72 Sertifikat Punsae Semarang Belum Keluar Padahal Lunas Sejak 2017

Baca juga: Marketplace Ditunjuk Sebagai Pemungut PPh, Berikut Aturannya

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved