Wonosobo Hebat

Tak Ada Artis Favorit Warga di Konser Hari Jadi ke-200 Wonosobo, Ini Alasan Pemkab

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
KONSER MUSIK - Agus Wibowo selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo menjawab pertanyaan warganet soal pengisi konser musik Hari Jadi ke-200 yang dinilai tidak sesuai harapan. Agus menjelaskan kendala utama dalam pemilihan artis tahun ini adalah keterbatasan anggaran. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Konser musik untuk memeriahkan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo akan menghadirkan sejumlah penyanyi.

Namun, suasana antusiasme itu rupanya tak sepenuhnya dirasakan oleh warganet dan ramai-ramai diutarakan melalui media sosial.

Banyak warganet menyampaikan kekecewaannya karena line-up artis yang diumumkan dinilai tak sesuai harapan. 

Baca juga: 200 Tahun Wonosobo, Semakin Bersinegi, Berprestasi, Sejahtera, Adil dan Makmur

Padahal, sebelumnya Pemkab Wonosobo sempat membuka polling yang memberi ruang bagi masyarakat untuk memilih artis favorit mereka.

Menjawab kekecewaan publik tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo, Agus Wibowo, memberikan klarifikasi. 

Menurutnya, polling yang dimaksud bukanlah voting resmi.

“Itu bukan voting, tapi kita pengen ngerti keinginan masyarakat seperti apa. Kita menggali aspirasi sebetulnya,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).

Agus menegaskan bahwa kendala utama dalam pemilihan artis tahun ini adalah keterbatasan anggaran. 

Ia menyebut bahwa total dana yang dimiliki setelah refocusing hanya sekitar Rp350 juta, dan setelah pajak tinggal Rp308 juta.

Angka itu jauh dari cukup untuk mengundang artis nasional yang menurut Agus mematok tarif hingga Rp700 juta.

“Kemampuan kita hanya di angka tadi. Kita sudah tanyakan ke Sheila, Sheila di angka 700 juta, kita belum mampu. Kita juga ingin memenuhi harapan itu, tapi kemampuan kita segitu,” jelas Agus.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa deretan artis yang akan tampil tahun ini sebagian besar hadir berkat kerja sama dengan pihak eksternal, bukan semata-mata dari APBD.

“Untungnya dibantu Vicky Prasetyo, masih satu manajemen atau rekan sama mas Vicky, di luar anggaran,” ungkapnya.

Agus mengakui bahwa dari sisi pemerintah daerah, mereka sebenarnya hanya mampu mendanai satu artis saja. Sisanya merupakan hasil kolaborasi dan kontribusi dari pihak swasta.

Ia juga memahami bahwa selera musik masyarakat beragam dan wajar jika ada pro dan kontra.

“Pasti pro kontra, musik pasti setiap orang punya selera, jadi sulit untuk memenuhi selera, kembali kepada kemampuan sendiri,” ujarnya.

Meski di tengah keterbatasan, Pemkab tetap berusaha memberikan hiburan rakyat yang meriah. 

Rangkaian acara Hari Jadi ke-200 ini sendiri sudah berlangsung sejak 3 Juli, mencakup tradisi budaya, kegiatan ekonomi rakyat, hingga pentas seni.

Agus berharap publik dapat melihat perayaan ini secara lebih utuh dan tetap menyambutnya dengan kegembiraan.

“Ini kan salah satu dari seluruh rangkaian Hari Jadi. Ini jadi pesta rakyat, hiburan rakyat.

Kita sudah mulai dari 3 Juli, mulai tradisi budaya, ekonomi kerakyatan dan gelar budaya.

Ya untuk mewujudkan sinergitas untuk Wonosobo raharjo, sejahtera, adil, dan makmur,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun Wonosobo sebagai daerah tujuan wisata dan pusat kebudayaan.

“Semoga melalui peringatan Hari Jadi ini semakin mengukuhkan Wonosobo sebagai kota pariwisata dan budaya. 

Baca juga: Update Usulan Nama Jalan Raden Mas Sundoro di Wonosobo, DPRD Sarankan Gencar Promosi

Ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan swasta,” pungkasnya.

Konser musik dalam rangka Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo nantinya akan dimeriahkan oleh sejumlah penampil seperti Charly Van Houten, Gildcoustic, Camelia Putri, 3 Srigala, Seruni Bahar, dan sejumlah penampil lainnya. 

Konser musik ini dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu (2/8/2025) malam di Alun-alun Wonosobo. (ima)