Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Yayasan Loyola

POPSILA SMA Kolese Loyola 2025: Jejak Kecil untuk Masa Depan

Pekan Orientasi dan Pengenalan bagi Siswa Baru SMA Kolese Loyola (Popsila) tahun 2025 kali ini dikemas dengan cara berbeda.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
AKSI TANAM: 350 orang berstatus sebagai CAGA (Calon Keluarga) angkatan 76 bersiap melaksanakan aksi tanam 4000 batang pohon bakau di Pantai Tirang, Semarang. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari POPSILA (Pekan Orientasi dan Pengenalan bagi Siswa Baru SMA Kolese Loyola) tahun 2025. (Dok Yayasan Loyola) 

Oleh: Jurnalistik Serigala SMA Kolese Loyola

POPSILA (Pekan Orientasi dan Pengenalan bagi Siswa Baru SMA Kolese Loyola) tahun 2025 kali ini dikemas dengan cara berbeda.

Pada Jumat, 18 Juli 2025, para murid kelas X berjumlah 350 orang yang masih berstatus sebagai CAGA (Calon Keluarga) angkatan 76 bersiap melaksanakan aksi tanam 4000 batang pohon bakau di Pantai Tirang, Semarang.

Matahari memang belum terbit, tetapi para CAGA 76 dan panitia POPSILA 2025 mulai bersiap sejak pukul 05:00 WIB di Aula Bellarminus.

Para panitia memastikan bahwa peserta POPSILA membawa perlengkapan seperti topi, slayer, tumbler, dan cetok.

Mengusung tema besar “Better Nature for Greater Future”, kegiatan tanam bakau ini didesain secara khusus sebagai implementasi nyata gerakan mencintai lingkungan karena letak SMA Kolese Loyola ada dekat dengan pesisir pantai.

SMA Kolese Loyola bekerja sama dengan komunitas Prenjak Tapak (Perkumpulan Pemuda Pecinta Alam Tapak) yang bernaung di bawah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Tapak Mangrove, Semarang.

20250719_Loyola 2
AKSI TANAM: 350 orang berstatus sebagai CAGA (Calon Keluarga) angkatan 76 bersiap melaksanakan aksi tanam 4000 batang pohon bakau di Pantai Tirang, Semarang. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari POPSILA (Pekan Orientasi dan Pengenalan bagi Siswa Baru SMA Kolese Loyola) tahun 2025. (Dok Yayasan Loyola)

Dinamika utama dipandu oleh Amigos (fasilitator) berjumlah 25 orang yang membagi CAGA 76 ke dalam empat empat titik lokasi, dengan tetap didampingi oleh tim dari Prenjak Tapak, para guru, dan panitia lapangan.

Rombongan peserta pergi menggunakan transportasi umum berupa angkot yang semakin jarang diminati oleh masyarakat karena kerap kali kita melihat bahwa sopir angkot kesulitan mendapatkan penumpang.

Selain membantu melestarikan kembali penggunaan angkot di kota Semarang, kegiatan ini mencoba menghidupi nilai compassion atau kepedulian pada sesama, terkhusus para sopir angkot.

Ada sebanyak 37 unit angkot dikerahkan untuk mobilisasi peserta dan panitia ke Pantai Tirang pada pukul 06.15 WIB.

Baca juga: Malam Budaya SMA Kolese Loyola: "Hasta Brata dalam Tahta" Rayakan 75 Tahun Pendidikan

Filosofi yang ingin diwujudkan dalam kegiatan ini adalah menanam dua pohon bakau dalam setiap lubang tanam untuk menahan kerusakan di empat titik lokasi pantai.

Empat titik tersebut memaknai nilai 4C (Competence, Conscience, Compassion, dan Commitment) yang ditanam dalam diri para CAGA 76.

Sementara jumlah 4000 tanaman bakau melambangkan para KBKL (Keluarga Besar Kolese Loyola) yang tidak dapat hadir di lokasi kegiatan.

Bapak Antonius Novianto, S.Pd., M.Si., Kons. selaku koordinator II POPSILA 2025 mengungkapkan bahwa hari terakhir POPSILA bertujuan untuk mendukung perbaikan alam sesuai tema yang dicanangkan.

“Alam yang baik bisa menciptakan masa depan yang lebih baik. Pantai Tirang merupakan salah satu dampak dari fenomena abrasi yang memprihatinkan di Semarang."

"Menanam bakau dapat meminimalisir dampak buruk yang terjadi atas ulah manusia."

"Mencintai pesisir agar pesisir dapat lebih lestari.” tambah Pak Anton.

dr. Erna dan dr. Stella selaku dokter dari tim medis turut mengawal kegiatan tanam bakau ini.

Sebagai bagian dari alumni Loyola yang akrab disebut KEKL (Keluarga Eks Kolese Loyola), beliau berdua mengutarakan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif, yakni penanaman kesadaran untuk mencintai alam yang kian memprihatinkan.

Menurut dr. Erna, kegiatan ini bukanlah akhir, tetapi butuh perawatan bertahap untuk mengevaluasi manfaat dinamika.

Berkegiatan di Pantai Tirang merupakan poin penting yang membedakan POPSILA 2025 dengan POPSILA di tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Siswi SMA Loyola Semarang Bekali Diri untuk Persiapan Karantina Miss Grand Tourism Indonesia

Antusiasme para peserta tidak terhalang oleh panas terik yang kian menyengat kulit.

Semangat mereka justru berkobar untuk menyelesaikan misi tanam bakau bersama dengan kelas masing-masing.

Kesigapan mereka untuk menjaga dan memperbaiki alam kita menjadi lebih baik, patut dihargai, dan dihormati.

Dinamika hari terakhir POPSILA 2025 ini menjadi penutup yang luar biasa.

Sebelum resmi dilantik menjadi KKL (Keluarga Kolese Loyola) angkatan 76, para CAGA diajak untuk lebih memaknai tema kegiatan lewat aksi nyata.

Berbaur dengan alam, agar semakin mudah mengenali nature diri sendiri sesuai dengan nilai 4C yang dihayati oleh seluruh civitas academica SMA Kolese Loyola.

Harapan yang ingin diwujudkan selepas POPSILA, semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi lingkungan maupun pengembangan diri setiap individu demi tercapainya tema “Better Nature for Greater Future”. AMDG. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved