Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pemkot Semarang Targetkan 920 RTLH Rampung Tahun Ini

Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Semarang disebutkan menjangkau sebanyak 920 unit pada 2025.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Wali Kota Semarang - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat diwawancara awak media di Balaikota Semarang, belum lama ini.  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Semarang disebutkan menjangkau sebanyak 920 unit di tahun 2025.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyebutkan, sebagian besar di antaranya sudah dalam proses pembangunan.

Setiap penerima, mendapat bantuan senilai Rp 20 juta. 

Baca juga: TPS Muktiharjo Kidul Penuh, Agustina Siapkan Lahan Alternatif

Adapun bantuan dilaksanakan melalui kelompok masyarakat yang terdiri dari tokoh masyarakat, RT, dan RW di lingkungan penerima manfaat, bukan langsung oleh dinas atau pemilik rumah.

“Semoga bantuan ini bukan sekadar bedah rumah, tapi juga menjadi bedah harapan,” kata Agustina dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).

Satu di antara penerima manfaat program ini adalah Muhammad, warga Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen.

Agustina mengunjungi rumah seorang kakek tersebut. Agustina mengatakan, kunjungan tersebut untuk memastikan pelaksanaan program berjalan baik di lapangan.

Disebutkan, rumah Muhammad adalah satu dari dua rumah yang dikunjungi Wali kota sebagai penerima bantuan RTLH 2025 dari Pemerintah Kota Semarang

Adapun dijelaskan, rumah yang dihuni Muhammad bersama sang istri memang mengalami kerusakan cukup berat.

Kondisi rumah tersebut dirasa kurang layak untuk dihuni pasangan suami istri dengan kondisi kesehatan Mbah Muhammad yang saat ini mengalami gangguan penglihatan akibat katarak.

Selain rumah milik Muhammad, ada juga rumah Indasah yang diusulkan sebagai penerima bantuan dari Kelurahan Mijen.

Menurut Agustina, di wilayah Kelurahan Mijen telah diusulkan lebih dari dua unit rumah untuk program ini. Namun, mengingat tingkat kerusakan yang cukup parah, perlu upaya lebih agar bantuan dapat menjangkau seluruh warga yang membutuhkan.

“Kalau dilihat dari kondisi rumah Mbah Muhammad, bantuan 20 juta per unit yang biasa diberikan kemungkinan belum cukup. Maka kami akan berkoordinasi lintas pihak, termasuk menggandeng masyarakat yang peduli,” kata Agustina. 

Baca juga: Agustina Gandeng KPK Benahi Internal Pemkot Semarang: Kepercayaan Publik adalah Modal Utama

lebih lanjut, Agustina mengungkapkan tahun depan, pihaknya akan upayakan ada klaster khusus bagi rumah dengan kerusakan berat.

"Agar bantuan yang diberikan bisa lebih optimal,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved