Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa Magang

Rahasia Sukses Wingko Babat Pak Moel di Kota Semarang

Selain lumpia oleh oleh khas Kota Semarang ada Wingko Babat. Satu di antara produsen wingko babat adalah Pak Moel, beralamat di Jalan Pekunden Tengah

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa undip magang
Wingko Babat Pak Moel, di Jalan Pekunden Tengah No. 1110, Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selain lumpia oleh oleh khas Kota Semarang ada Wingko Babat. Satu di antara produsen wingko babat adalah Pak Moel, beralamat di Jalan Pekunden Tengah No. 1110, Kota Semarang.

Wingko Babat Pak Moel sudah berdiri sejak awal tahun 2000 sehingga usaha oleh-oleh ini telah dikenal konsisten dalam menjaga kualitas dan cita rasa yang autentik. Dengan mematok harga Rp 32.000 untuk varian kelapa atau original dan Rp 34.000 untuk varian campur yang berisi macam rasa seperti kelapa, coklat, nangka, dan pandan. Dalam satu tas packaging, terdapat 20 buah wingko babat.

Rahma (24), selaku manajer dari Wingko Babat Pak Moel, menjelaskan bahwa kunci utama yang membuat usaha orangtuanya ini berbeda dapat dilihat dari proses produksi yang dilakukan langsung di belakang toko.  "Kami menjaga kualitas dan kesegaran produk karena pabriknya satu lokasi dengan toko. Ada di belakang. Jadi, pembeli bisa langsung mendapatkan produk yang selalu fresh," kata Rahma.

Wingko Babat Pak Moel ini sendiri memiliki keunikan lain yang terletak pada bahan bakunya. Mereka memproduks wingko babat ini dengan menggunakan kelapa yang jelas kesegaran dan kualitasnya, sehingga menghasilkan tekstur wingko yang empuk dengan cita rasa yang khas. “Itu yang bikin pelanggan selalu balik lagi untuk membeli wingko di sini,” tambah Rahma.

Menurut Rahma, kunci bertahannya usaha ini terletak pada konsistensi mereka dalam menjadi kualitas dan produksi harian yang dapat dikatakan stabil.

“Produk kami rutin dibuat setiap hari, jadi pembeli selalu dapat wingko yang baru. Itulah kenapa mereka mempercayakan kualitas produk kepada kami,” ujarnya penuh semangat. 

Meskipun letak toko Wingko Babat Pak Moel ini berada di dalam gang kecil, namun tidak menjadi penghalang bagi para konsumen dan pelanggan setianya untuk tetap membeli langsung ke toko. Karena, selain menjual wingko, terdapat beberapa jenis oleh-oleh khas lain yang dijajakan di dalam toko sehingga membuat para pelanggan merasa lebih puas.

Wingko Babat Pak Moel ternyata produksi pembuatannya tetap menggabungkan cara tradisional dan juga teknologi modern, hal itu merupakan pengaruh dari perkembangan zaman. “Dulu, adonan wingko masih dibuat manual menggunakan tangan manusia. Nah, sekarang kami sudah pakai mesin pengaduk sendiri dan juga oven besar untuk produksi wingko dalam jumlah yang banyak supaya lebih efisien dan rasanya pun tetap terjaga,” terang Rahma.

Pelanggan setia Wingko Babat Pak Moel juga biasa membeli produk wingko tersebut untuk acara-acara kecil maupun besar, bahkan sampai lingkup pemerintahan juga sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan wajar.

“Pelanggan biasanya selalu merasa puas dengan wingko yang kami produksi, lalu mereka menceritakan hal tersebut ke teman atau keluarga dekat. Alhasil, efek dari mouth to mouth itu memiliki dampak domino yang besar, apalagi wingko kami kan harganya juga affordable ya,” lanjut Rahma.

Pemasaran dari usaha Wingko Babat Pak Moel ini ternyata tidak bergantung dan mengandalkan iklan yang besar-besaran. Mereka cukup mengandalkan Google Maps dan juga review pelanggan atau konsumen yang masih menjadi andalan utama dalam usaha wingko mereka. 

“Kami melihat review kami selalu bagus dan pasti selalu muncul juga di pencarian teratas. Hal itu sangat membantu bagi konsumen pandatang baru yang ingin mencari rekomendasi wingko babat untuk oleh-oleh khas Semarang,” jelas Rahma. (Aisyah Nurmah Latifah, mahasiswa Undip magang Tribunjateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved