Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa Magang

Ravi Tailor Kebanjiran Order Seragam Sekolah

Tahun ajaran baru juga membawa berkah bagi penjahit. Mereka sibuk menyelesaikan pesanan seragam sekolah.

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa undip magang
Ravi Tailor di Jalan Singosari Blok K15, Kota Semarang. Lokasi strategis yang mudah dikunjungi pelanggan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tahun ajaran baru juga membawa berkah bagi penjahit. Mereka sibuk menyelesaikan pesanan seragam sekolah.

Satu di antara penjahit kebanjiran order yaitu Ravi Tailor di Jalan Singosari Blok K15, Kota Semarang. Lokasi strategis yang mudah dikunjungi pelanggan.

Sejumlah pesanan seragam sekolah, pramuka, batik dan lainnya tampak sedang digarap oleh penjahit di Ravi Tailor. Bahkan tidak hanya melayani jahit pakaian baru, ada juga yang datang ingin memperbaiki jahitan, mengecilkan atau membesarkan segaramnya.

Pak Ravi, sejak pagi hingga malam menggaran berbagai jahitan di Ravi Tailor. Dibanding tahun lalu, saat ini mengalami peningkatan order. Keuntungan didapat antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Meski tahun pelajaran baru sudah dimulai, namun orderan pembuatan seragam tetap berdatangan. 

"Dalam seminggu ada sekitar 75 seragam sekolah yang harus selesai," terangnya. Menurutnya, biaya jahit berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 250 ribu. Itu untuk satu set seragam. 

Bagi sebagian orang, menjahit seragam di penjahit terdengar lebih ekonomis dibandingkan membeli seragam jadi di toko, terlebih jika ukurannya tidak sesuai. Faktor lain yang menjadi daya tarik tersendiri bagi jas penjahit adalah kenyamanan dan kesesuaian ukuran.

Untuk menghadapi pesanan yang membanjir ini, para penjahit menerapkan berbagai strategi. Mulai dari menambah jam kerja, merekrut tenaga bantuan sementara seperti tetangga sekitar toko yang tidak memiliki pekerjaan, hingga membatasi jenis pesanan. 

Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan para pelanggan mengenai hasil yang mereka inginkan. Meskipun lelah, semangat mereka tetap membara, semangat tersebut menjadi harapan akan rupiah yang berlimpah di musim panen ini. "Alhamdulillah, berkah dari Allah untuk keluarga kami," tuturnya.
(Nabila Febriyana/mahasiswa Undip magang Tribunjateng.com) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved