Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

"Tanpa Pandang Bulu" Prabowo Marah Minta Jaksa Agung Tindak Pengusaha Beras Oplosan

Presiden Prabowo Subianto marah dengan kelakuan nakal pengusaha beras oplosan. Prabowo tegas meminta Jaksa Agung untuk mengusut beras oplosan.

Penulis: Ardianti WS | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Ardianti Woro Seto
PIDATO PRABOWO - Pidato Prabowo di acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Presiden Prabowo Subianto marah dengan kelakuan nakal pengusaha beras oplosan.

Prabowo tegas meminta Jaksa Agung untuk mengusut beras oplosan.

Prabowo menegaskan saat ini capaian produksi pangan di Indonesia mengalami kenaikan.

Ia mengatakan produksi jagung naik 30 persen dan beras naik 48 persen.

"Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras, jagung juga produksinya naik 30 persen, beras naik 48 persen," kata Prabowo di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) malam.

Prabowo merasa kecewa dengan oknum-oknum pengusaha nakal yang melakukan beras oplosan.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap kelakuan pengusaha yang melakukan oplos terhadap kualitas beras.

Prabowo menyebut para pengusaha jahat itu telah melakukan tindakan menipu rakyat.

"Dan kita akan terus tegakkan. Masih banyak ada permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran," kata Prabowo.

Berdasarkan hal tersebut, Prabowo meminta Kejaksaan Agung hingga Polri untuk mengusut pelanggaran yang dilakukan para pengusaha beras.

"Ini saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu," kata Prabowo.

Sontak ucapan Prabowo tersebut disambut tepuk tangan seluruh kader PSI yang hadir di penutupan kongres tersebut.

Modusnya termasuk menjual beras biasa sebagai beras premium dengan harga tinggi.

Praktik ini disebut sebagai bentuk subversi ekonomi karena merugikan rakyat kecil dan negara hingga Rp 100 triliun per tahun.

Prabowo menyebut, praktik curang dengan menjual beras biasa sebagai beras premium demi meraup untung lebih besar merupakan tindakan yang tak bisa ditolerir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved