Berita Semarang
Festival Tunas Bahari di Pesisir Tanggulsari, Wakil Wali Kota: Bentuk Penghormatan kepada Laut
Deretan perahu hias dengan sesaji dan hasil bumi menjadi pemandangan mencolok di pesisir Tanggulsari RW V
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Deretan perahu hias dengan sesaji dan hasil bumi menjadi pemandangan mencolok di pesisir Tanggulsari RW V, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Selasa (22/7/2025).
Festival Tunas Bahari atau sedekah laut kembali digelar dengan meriah oleh para nelayan setempat. Kegiatan ini menjadi simbol syukur warga pesisir kepada Tuhan atas rezeki laut yang melimpah.
Perahu-perahu nelayan yang disulap menjadi karya seni terapung, menjadi daya tarik dalam festival tahunan ini.
Sesaji berupa hasil bumi, kepala kerbau, hingga bunga-bunga diletakkan secara simbolis dan kemudian dihanyutkan ke laut sebagai bentuk persembahan.
Suasana semakin semarak dengan iring-iringan warga yang berjalan menuju bibir pantai sambil membawa tumpeng dan berbagai hasil panen.
Tak hanya ritual, festival juga dimeriahkan oleh pertunjukan seni tradisional dan pasar rakyat yang digelar di sekitar pantai.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, festival ini menjadi bentuk penghormatan kepada laut sebagai sumber utama penghidupan warga yang sehari-hari mencari nafkah sebagai nelayan.
Lebih dari sekadar ritual, kegiatan ini juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki laut yang melimpah.
"Menurut saya, ini adalah kegiatan yang penuh nilai dan harus dipertahankan. Ada kekompakan, kebersamaan, dan ada nguri-nguri budaya.
Kemudian tak kalah penting, ini juga tentang memelihara laut sebagai sumber mata pencaharian," kata Iswar di sela kegiatan.
Iswar lebih lanjut menekankan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya branding budaya di Mangunharjo, yang sebagian besar wilayahnya dihuni oleh nelayan.
Ia pun berharap kawasan pesisir ini bisa dikenal luas sebagai destinasi budaya dan wisata bahari Kota Semarang.
"Diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata kota Semarang, yang juga terkenal dengan wilayah pesisirnya, tak hanya terdapat berupa areal pertanian dan sebagai kota industri," tambahnya.
Acara puncak ditandai dengan larungan dua gunungan berisi aneka hasil bumi—pisang, ubi, kelapa, jajanan pasar, serta nasi tumpeng—yang dilarung bersama miniatur perahu hias ke tengah laut.
Miniatur itu memuat simbol-simbol sesaji seperti kepala kambing, kain batik, dan jajan pasar.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, menyampaikan apresiasinya atas suksesnya acara ini.
"Selamat saya ucapkan atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga warga makin terkurangi bebannya dan masyarakat bisa bertumbuh dan makin sejahtera dan tidak ada namanya stunting,"ujarnya.
Camat Tugu, Eko Agus Padang menambahkan, kegiatan ini rutin digelar setiap tahun dan selalu melibatkan puluhan perahu nelayan dalam prosesi larungan.
Selain ritual utama, festival juga diramaikan pertunjukan seni Reog, pentas paduan suara pelajar, dan hiburan musik yang semakin menyemarakkan suasana. (idy)
Baca juga: Pemprov Jateng Tuntaskan 11.000 Rumah Tidak Layak Huni di Semester I 2025
Baca juga: Pembangunan Kampus UNY di Blora Dibahas, Bupati Arief Mediasi Kekhawatiran Perguruan Tinggi Swasta
Baca juga: BREAKING NEWS: Nano Eks Dirut Bank Jateng Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Sritex
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
2.800 Mahasiswa Baru Polines Satukan Semangat Lewat Outbound Training |
![]() |
---|
Irwan Hidayat Tekankan Integritas dan Akal Budi di Hadapan Mahasiswa Baru Universitas Telogorejo |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini di Kota Semarang Kamis 28 Agustus 2025, Naik Rp 4.000 per Gram |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.