Universitas Telogorejo
Suhu yang Tepat untuk Menyimpan Obat
Berikut essai apt. Silvy Aldila, M. Farm, Dosen Program Studi S1 Farmasi Universitas Telogorejo Semarang.
Penulis: apt. Silvy Aldila, M. Farm, Dosen Program Studi S1 Farmasi Universitas Telogorejo Semarang
SUHU penyimpanan obat merupakan faktor penting dalam menjaga potensi dan stabilitas obat. Potensi sangat berhubungan dengan efek farmakologi yang akan diberikan oleh obat ketika kita konsumsi. Sedangkan, stabilitas obat dilihat bagaimana sediaan obat dapat mempertahankan bentuknya baik dari segi fisik, kimia dan mikrobiologi selama masa hidup obat tersebut.
Lalu, bagaimana suhu penyimpanan obat yang disebutkan tadi menjadi penting? Suhu dan Kelembaban obat selama penyimpanan menunjukkan jika suhu penyimpanan lebih rendah atau lebih tinggi dan kelembaban yang lebih tinggi menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, terutama kerusakan obat.
Kerusakan obat karena udara yang lembab dapat mengubah struktur obat dan menyebabkan obat menjadi tidak efektif. Dalam kasus yang lebih parah, obat yang rusak dapat menyebabkan alergi atau reaksi berbahaya lainnya. Untuk menghindari kerusakan akibat udara lembab, penting untuk menyimpan obat-obatan dengan benar. Obat-obatan harus disimpan pada tempat yang kering dan dingin. Rata-rata suhu penyimpanan obat yang paling baik adalah di bawah 25°C. Selain itu, obat-obatan harus disimpan dalam kemasan yang sesuai dan tertutup rapat.
Kemasan yang kuat dan tertutup rapat akan membantu menjaga obat tetap kering dan bebas dari kontaminasi. Jika obat rusak karena udara lembab, penting untuk memastikan bahwa obat-obatan yang telah rusak tidak digunakan. Obat-obatan yang rusak harus segera dimusnahkan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter atau pihak berwenang. Mengikuti langkah-langkah ini akan membantu mencegah obat menjadi rusak akibat udara lembab. Dengan demikian, Anda dapat menjaga kesehatan dan menjamin bahwa obat yang Anda gunakan selalu efektif.
Kualitas obat harus terjaga dan mencegah kerusakan akibat suhu. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti beberapa langkah berikut:
- Simpan obat-obatan di tempat yang dingin, kering, dan gelap
- Hindari penyimpanan obat-obatan di dalam mobil atau di bawah sinar matahari langsung
- Jauhkan obat-obatan dari sumber panas dan kelembaban
- Baca instruksi penyimpanan pada label obat sebelum menyimpannya
- Pastikan suhu di dalam ruangan tempat obat disimpan berkisar antara 15-25°C
- Simpan obat-obatan dalam kotak plastik atau kotak hermetik untuk menghindari kontaminasi dan kerusakan akibat suhu
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat secara teratur dan hentikan penggunaan jika telah kedaluwarsa
- Jangan menyimpan obat-obatan yang telah digunakan atau yang tidak lagi dibutuhkan
- Jika perlu, gunakan pendingin es untuk menjaga suhu obat-obatan
Selain itu, cara penyimpanan obat juga harus disesuaikan dengan bentuk sediaannya. Obat bentuk padat (tablet, kaplet, kapsul, pil, dst) dan beberapa bentuk semipadat (salep, krim, gel, dst) sebaiknya disimpan pada suhu 25°C, tempat yang kering dan terhindar dari Cahaya matahari langsung.
Obat bentuk cair (sirup, suspensi, dst) disimpan pada suhu 15-25°C, di dalam lemari pendingin (freezer) agar tidak beku, kecuali jika ditentukan pada etiket atau kemasan obat. Kemudian sediaan obat yang digunakan dengan memasukkan ke dalam vagina (Ovula) atau anus (Suppositoria) disimpan dalam lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair. Sediaan aerosol atau spray juga butuh perhatian khusus selama penyimpanan. Hindari menyimpan sediaan obat bentuk aerosol di tempat suhu tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.
Baca juga: Universitas Telogorejo Semarang Gelar 2nd Summer dan 1st Immersion Bersama Mahasiswa Internasional
Tempat kering yang dimaksud adalah tempat dengan kelembaban relatif rata-rata tidak lebih dari 40 persen pada suhu ruang terkendali atau sebanding dengan tekanan penguapan air pada suhu lain. Penentuan dapat dilakukan dengan pengukuran langsung pada ruangan berdasarkan tidak kurang dari 12 pengukuran yang mencakup satu musim, satu tahun, atau sesuai data periode penyimpanan bahan. Kelembaban relatif dapat mencapai 45?ngan kelembaban relatif rata-rata 40 % . Penyimpanan dalam wadah yang diinginkan untuk melindungi zat dari uap lembab, termasuk penyimpanan dalam bentuk ruahan, dianjurkan untuk disimpan di tempat kering.
Oleh karena itu, selalu tanyakan atau baca label obat untuk mengetahui tempat penyimpanan yang tepat dan lama obat boleh disimpan. Mari sama-sama kita meningkatkan upaya pengobatan atau pencegahan suatu penyakit dengan menyimpan obat dengan benar. Salam sehat untuk kita semua. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250724_Universitas-Telogorejo_Silvy-Aldila.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.