Dibutakan Judi Online, Ayah di Demak Paksa Anaknya Berumur 5 Tahun Minum Air Kloset

Dibutakan Judi Online, Ayah di Demak Paksa Anaknya Berumur 5 Tahun Minum Air Kloset

TRIBUNJATENG.COM - Beredar sebuah video kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh seorang pria di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Seorang pria bernama Erik (43), warga Kecamatan Sayung, terekam memaksa anak kandungnya yang masih berusia lima tahun untuk meminum air dari kloset dan menampar wajahnya secara brutal.

Aksi keji ini terekam dalam video yang diduga direkam sendiri oleh pelaku dan kemudian menjadi viral usai diunggah oleh akun Instagram @infokejadiandemak.

Dalam video berdurasi pendek tersebut, Erik tampak mengambil air dari kloset menggunakan plastik berwarna biru, kemudian menyuruh anaknya untuk meminumnya.

“Minum! Habisin!” terdengar suara Erik membentak anaknya, diikuti dengan aksi penamparan yang membuat si anak menjerit kesakitan.

Tak hanya sekali, Erik diduga melakukan kekerasan serupa setiap kali istrinya, Lisa, tidak menjawab panggilan telepon darinya. 

Kekerasan ini dilatarbelakangi oleh kecemburuan pelaku serta dugaan kecanduan judi slot online yang membuatnya kerap melampiaskan emosi secara membabi buta kepada anaknya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa Erik selama ini dikenal jarang berada di rumah. 

Ia disebut lebih sering tinggal di sebuah kos-kosan di wilayah Genuk, Semarang.

“Dia jarang pulang. Kalau pun datang, biasanya hanya untuk menjemput anak,” ungkap Irham, tetangga Erik di Desa Gemulak, Kecamatan Sayung.

Irham juga menyebut bahwa Erik pernah bekerja sebagai mandor, namun diberhentikan karena diduga membawa kabur upah para pekerja.

“Dulu pernah dipecat karena bawa lari uang buruh. Katanya habis buat judi online,” tambah Irham.

Setelah mengetahui aksi brutal suaminya, Lisa akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. 

Erik sempat melarikan diri dan menjadi buronan aparat.

Namun, pada Selasa (22/7/2025), pelaku berhasil ditangkap polisi di wilayah Kabupaten Jepara.

“Benar, ada laporan dugaan kekerasan terhadap anak oleh tersangka berinisial ENC,” kata Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni, Kamis (24/7/2025).

Polisi menyebut kejadian kekerasan terjadi pada malam tanggal 22 Juli 2025 sekitar pukul 21.00 WIB. 

Saat ini, Erik tengah menjalani pemeriksaan mendalam di Polres Demak, sementara korban telah mendapat pendampingan medis dan psikologis.
 
Tetangga Sebut Keluarga Tak Harmonis

Pantauan di lapangan, rumah panggung milik Erik dan Lisa tampak sepi dan tidak terawat. 

Lokasinya berada di sudut jalan kecil Desa Gemulak. Tidak ada aktivitas di dalam rumah saat tim media mencoba menghubungi penghuni.

Irham menyebut bahwa anak korban lebih sering tinggal bersama neneknya yang berdagang nasi di kawasan industri.

“Anaknya lebih sering sama neneknya. Ibunya kerja di pabrik buat biayain hidup mereka,” ucap Irham.

Bahkan, informasi mengejutkan datang dari sang ibu Irham, yang mengaku mendengar Lisa pernah mengatakan bahwa Erik nyaris menabrakkan anaknya ke arah bus saat sedang emosi, hanya beberapa hari sebelum akhirnya ditangkap.

Pihak kepolisian memastikan penyelidikan masih terus dilakukan untuk mendalami motif dan dampak psikologis dari tindakan kekerasan yang dialami korban.

“Kami masih mendalami kasus ini. Proses hukum tetap berjalan dan akan kami sampaikan hasilnya melalui rilis resmi,” jelas AKP Kuseni.

Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat yang mengecam keras tindakan pelaku, terlebih karena kekerasan dilakukan kepada anak kandung yang masih kecil.