Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LDII

LDII Teken MoU dengan Kemendes PDTT untuk Percepat Pembangunan Desa

LDII dan Kemendes PDTT teken MoU dukung Asta Cita Presiden Prabowo lewat program nyata pembangunan dan pemberdayaan desa.

KIM DPP LDII
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dan belasan ormas termasuk LDII menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam memperkuat ketahanan ideologi dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika global. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Lemhannas RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/7/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kolaborasi lintas sektor menjadi langkah strategis pemerintah untuk mempercepat pembangunan desa.

Salah satu wujudnya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan 15 lembaga, termasuk Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), pada Rabu (23/7) di Jakarta.

Langkah ini mendukung Asta Cita ke-6 yang menjadi salah satu fokus utama Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun desa sebagai pusat pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyatakan bahwa desa harus menjadi titik sentral pembangunan nasional. Menurutnya, membangun desa berarti membangun Indonesia secara keseluruhan.

“Desa itu harus menjadi pusat perhatian. Kita tidak bisa bekerja sendiri, perlu menjadi super tim melalui kolaborasi lintas sektor,” ujar Yandri.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar administratif, melainkan langkah nyata untuk mendukung 12 program aksi “Bangun Desa, Bangun Indonesia.”

Dari sekitar 10.000 desa tertinggal dan 20.000 desa yang belum memiliki sinyal, menurut Yandri, ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk kolaborasi.

LDII Berkontribusi dalam Program Pembangunan Desa?

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyambut baik MoU ini sebagai penguatan kontribusi ormas dalam pembangunan desa.

LDII, menurutnya, telah lama menjalankan program-program berbasis desa, seperti pertanian, kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi berbasis koperasi.

“Kerja sama LDII dengan Kemendes bukan sekadar di atas kertas. Kami sudah panen bibit sorgum bersama Pak Menteri di Blora, dan kini kami kembangkan bibitnya untuk penanaman berkelanjutan,” jelasnya.

Kenapa Tanaman Sorgum Dipilih?

KH Chriswanto menjelaskan bahwa sorgum memiliki manfaat luar biasa, mulai dari bijinya sebagai bahan pangan, hingga batangnya untuk pakan ternak.

Kabupaten Blora dipilih karena merupakan salah satu daerah dengan populasi ternak sapi terbesar di Indonesia, menjadikan sorgum sebagai solusi ketahanan pangan sekaligus ekonomi desa.

Apa Harapan LDII dari Kolaborasi Bersama Kemendes?

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved