Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemuda Bacok Nenek di Blora

Kisah Sandwich Generation di Blora, Sudah Kirim Uang Tapi Dilarang Kuliah, Kini Diduga Habisi Nenek

Seorang sandwich generation di Blora Jawa Tengah diduga depresi hingga membacok neneknya sendiri.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Humas Polres Blora
NENEK DI BLORA TEWAS - Jajaran kepolisian saat mendatangi rumah korban untuk mendalami kasus kematian nenek di Dukuh Kalisangku, Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jumat (25/7/2025) malam. 

"Sebenarnya anak ini (IMH) adalah santri saya sejak kelas TK sampai lulus STM. Saya tahu persis orangnya sangat baik, rajin, sopan."

"Penyebabnya dia mengalami depresi, gangguan jiwa. Dia lulus STM itu bekerja di Kalimantan.

Dia ingin mengejar cita-citanya, makanya dia menabung untuk biaya kuliah."

RUMAH KORBAN - Suasana rumah korban nenek yang diduga jadi korban pembunuhan di Dukuh Kalisangku, Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora.
RUMAH KORBAN - Suasana rumah korban nenek yang diduga jadi korban pembunuhan di Dukuh Kalisangku, Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora. ((Iqbal/Tribunjateng))

"Daftar pelayaran diterima. Tinggal daftar ulang. Karena biaya yang nggak cukup, keinginan yang kuat, keadaan yang tidak memenuhi, akhirnya ibunya menyarankan tidak kuliah di pelayaran."

"Bahkan ibunya mengancam kalau nggak nurut orang tua, ibunya mau pergi. Akhirnya dia mengalami depresi, gangguan jiwa," jelasnya.

Selama empat hari terakhir, IMH sering datang ke rumah Muhyiddin. Namun kondisinya sudah tidak normal. Saat diajak bicara omongannya ngelantur.

"Bicaranya sudah nggak normal dan nggak masuk akal. Karena dikira itu hanya terkena gangguan bangsa gaib."

"Saya mencoba untuk menyembuhkannya sehari, dua hari, sampai tiga kali. Ternyata saya lihat nggak ada gangguan dari bangsa gaib. Saya yakin ini depresi, gangguan jiwa," jelasnya.

Puncaknya, saat hari Jumat (25/7/2025), ada kabar bahwa sapi milik tetangga dibacok oleh IMH. Hingga kepala sapi mengalami luka, dan akhirnya dijual.

"Kalau yang kasus sapi itu, sebenarnya dia cari ibunya. Ibunya sebenarnya sembunyi. Karena ibunya nggak ditemukan, dia pinjam parang, arit itu ya untuk bacok sapi."

"Sebenarnya itu dia sudah kena gangguan jiwa karena empat hari di rumah saya, tidur di rumah saya, saya yang tahu persis sifat-sifatnya dia,"

"Tapi bukan berarti bendo atau sabitnya itu mau digunakan untuk membunuh ibunya. Saya yakin tidak. Tapi karena dia stres kan kayak gitu,"

"Sebenarnya dia ketika bawa bendo, bawa arit itu ke rumah saya, tapi karena saya waktu itu nggak ada, dan saya sedang di sawah, akhirnya dia cari ibunya ke mana-mana. Seandainya dia (IMH) di sini, insyaallah nggak akan kejadian apapun," jelasnya.

Setelah membacok sapi tetangga, IMH jalan muter-muter ke gang-gang kampung. Kemudian, warga berinisiatif untuk menangkap IMH, dan meminta senjata tajam yang dibawa.

Setelah IMH berhasil diamankan, IMH diajak ke rumah Muhyiddin untuk ditenangkan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved